Aman atau Tidak Minum Minuman Manis setelah Berolahraga? Ini Kata Dokter

Apakah aman mengonsumsi minuman manis setelah berolahraga? Simak penjelasan ahlinya.

Bola.com, Jakarta - Minuman manis kerap dicap sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, dari obesitas hingga diabetes. Tetapi, apakah minuman manis selalu berbahaya, terutama ketika diminum setelah aktivitas fisik yang berat?

Spesialis Kedokteran Olahraga, Dr. Andhika Raspati, Sp.KO, menjelaskan bahwa konsumsi minuman manis tidak selalu harus dihindari. Dalam kondisi tertentu, tubuh justru membutuhkan tambahan gula untuk memulihkan energi.

"Kalau lagi hardworking banget, kita butuh minuman yang gulanya tinggi. Kalau memang dibakar jadi energi tidak apa-apa asalkan seimbang, banyak aktivitas, dan tidak berlebihan," tutur Andhika dalam acara peluncuran Natsbee Honey Orange di area Car Free Day Jakarta, belum lama ini.

Selama olahraga, cadangan energi ikut terkuras. Di situasi seperti ini, minuman bergula dapat membantu memulihkan tenaga dengan cepat.

"Sehabis olahraga juga boleh minum minuman manis karena itu aktivitas fisik yang cukup menguras tenaga," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa keputusan mengonsumsi minuman manis sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tubuh dan aktivitas harian, bukan dihindari sepenuhnya tanpa pertimbangan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Bagaimana Penderita GERD?

Andhika mengingatkan bahwa pola konsumsi harus selaras dengan gaya hidup. Ia menyoroti kebiasaan banyak anak muda yang kurang bergerak dan lebih banyak duduk bermain gadget.

Kondisi ini membuat tubuh kesulitan membakar kelebihan gula dari minuman manis.

Muncul pula pertanyaan apakah penderita GERD aman mengonsumsi minuman manis, termasuk yang memiliki rasa jeruk. Menurut Andhika, respons tiap orang berbeda.

"Kita tidak bisa sama ratakan karena ada yang GERD, tapi tetap bisa minum kopi, tapi ada juga yang baru cium bau kopi saja sudah kambuh. Itu semua tergantung orangnya masing-masing," ujarnya.

Ia menyarankan penderita GERD mencoba sedikit terlebih dahulu sebelum meminum satu porsi penuh.

"Minum dulu atau cicipi dulu sedikit. Kalau lambungnya sensitif, dia pasti sudah merasa nggak nyaman meski cuma minum sedikit. Itu berarti nggak cocok dan langsung di-stop saja," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Olahraga Bukan Alasan Makan Berlebihan

Pandangan bahwa olahraga memberi "hak" untuk makan apa saja juga dibantah Andhika. Tubuh memang memiliki kapasitas lebih besar dalam menyimpan kalori setelah berolahraga.

"Kalau kita habis olahraga, tubuh kita bisa menampung makanan sampai 2.000 kalori, lebih banyak 400 kalori dari yang tidak berolahraga," kata Andhika.

Namun, ia menekankan bahwa kalori tetap harus dikontrol. Jika konsumsi mencapai 3.000 kalori, kelebihannya tetap akan disimpan sebagai lemak. Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang rajin berolahraga, tetapi tetap kesulitan menurunkan berat badan.

"Itu mungkin karena lebih banyak kalori yang masuk lewat makanan daripada kalori yang keluar saat berolahraga," ujarnya.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer