Sukses


Jejak Megalitik Tersembunyi di Gunung Tangkil Sukabumi Mulai Terungkap

BRIN, Museum Prabu Siliwangi, dan peneliti lokal menemukan indikasi kuat bahwa kawasan berhutan di Gunung Tangkil menyimpan struktur megalitik.

Bola.com, Jakarta - Rangkaian penelitian di kawasan hutan Gunung Tangkil, Sukabumi, Jawa Barat, membuka indikasi keberadaan situs megalitik berskala besar yang sebelumnya tidak tercatat dalam peta arkeologi Jawa Barat.

Temuan ini diangkat dalam laporan "New Arkeonews", Kamis (4-12-2025), setelah tim gabungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Museum Prabu Siliwangi, dan peneliti lokal melakukan investigasi lapangan.

Awal penelusuran berasal dari temuan fragmen pahatan batu yang diidentifikasi peneliti Zubair Mas'ud di lereng terpencil Gunung Tangkil.

Analisis awal menunjukkan komposisi litik fragmen tersebut sejalan dengan koleksi megalitik di Museum Prabu Siliwangi.

"Komposisi dan karakteristiknya menunjukkan hubungan yang kuat. Ini penemuan yang sangat menjanjikan," ujar KH Fajar Laksana, aktivis cagar budaya, dalam seminar arkeologi yang digelar Juli lalu.

Dugaan bahwa kawasan itu terhubung dengan jaringan megalitik makin kuat setelah dilakukan pencocokan dengan temuan lain di wilayah sekitar, seperti menhir di Desa Tugu dan struktur batu di Gunung Karang.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Temuan LiDAR

Terobosan penting datang melalui survei LiDAR yang dilakukan BRIN pada 16–20 September 2025. Teknologi pemindaian tersebut mampu menerobos rapatnya vegetasi dan memetakan susunan batu, formasi permukaan, serta pola ruang yang dinilai bukan terbentuk secara alami.

"Kami melihat struktur batu yang terfokus di zona-zona tinggi, menandakan adanya pola pemanfaatan ruang yang sengaja dirancang manusia purba," kata M. Irfan Machmud, Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN.

Hasil visualisasi LiDAR menunjukkan sedikitnya empat gugus teras besar, terdiri atas pecahan batu, menhir, jalur setapak, gundukan yang diperkirakan berkaitan dengan aktivitas ritual, hingga formasi batu memanjang yang diprediksi berfungsi sebagai penanda vertikal.

Sejumlah anomali tambahan diduga merupakan sisa jalur kuno dan struktur bertingkat yang telah tertutup rapat oleh pepohonan.

Dari survei sebelumnya, tim peneliti juga menemukan ratusan pecahan keramik yang berasal dari abad ke-10 hingga ke-20. Fragmen tersebut dianggap sebagai petunjuk adanya hubungan dagang yang berlangsung lama antara komunitas lokal dan pedagang China.

"Fragmen ini memberi bukti adanya hubungan ekonomi jangka panjang," ujar salah seorang peneliti dalam laporan tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Status Cagar Alam

Kendati sejumlah bukti awal telah terkumpul, penelitian lanjutan masih menghadapi kendala.

Lokasi Gunung Tangkil berada dalam kawasan Cagar Alam Sukawayana yang menerapkan aturan konservasi ketat sehingga aktivitas penggalian maupun pemangkasan vegetasi hanya dapat dilakukan dengan izin khusus.

"Kami belum bisa menyentuh area kunci," kata Irfan.

"Untuk saat ini penelitian terbatas pada survei udara dan analisis permukaan," tambahnya.

Ia menilai pembatasan tersebut sekaligus menjaga kondisi situs tetap utuh sehingga potensi ilmiahnya masih sangat besar untuk diungkap pada tahapan penelitian berikutnya.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer