Bola.com, Jakarta - Brasil selama ini dikenal sebagai negara gila bola dengan penggemar sepak bola nomor satu di dunia. Namun, reputasi itu tak sepenuhnya benar. Jika mengacu pada laporan yang dimunculkan Nielsen Sports jelang Piala Dunia 2018, justru Uni Emirat Arab (UEA) yang memiliki warga paling gila bola.
Dari kompilasi informasi, data, dan pengukuran global yang dilakukan Nielsen Sports, hanya 60 persen dari sampel yang diwawancara di Brasil, mengakui tertarik dengan sepak bola.
Persentase ketertarikan terhadap sepak bola di Brasil mengalami penurunan presentase dibandingkan pada 2013, yang ketika itu, sebelum Piala Dunia 2014, mencapai 72 persen.
Advertisement
Baca Juga
Laporan juga memperlihatkan, warga Brasil memiliki selera yang berubah-ubah sebelum memutuskan menonton pertandingan sepak bola.
Hal itu tergantung pada prestasi klub favorit dalam turnamen atau kompetisi yang diikuti, apakah mereka dalam tahap yang menentukan tidak dalam turnamen atau kompetisi itu, kick-off pertandingan, dan bahkan cuaca.
Kompetisi musim lalu di Brasil memiliki rata-rata penonton sebanyak 16.148.
Nielson Sports menyebut UEA menduduki posisi puncak dalam hasil riset ini, yakni mengacu pada persentase populasi penduduk yang mendeskripasikan diri mereka tertarik pada sepak bola. Persentase di UEA mencapai 80 persen.
Persentase ketertarikan terhadap olahraga sepak bola di Thailand bahkan lebih tinggi ketimbang Brasil. Negara tetangga Indonesia ini mengemas presentase 78 persen, dan menduduki peringkat kedua di bawah UEA.
Peringkat Ketiga
Chile, Portugal, dan Turki sama-sama berada di urutan selanjutnya dengan persentase 72 persen. Dari penghitungan, Brasil yang memegang lima gelar juara dunia itu hanya ada di posisi ke-13.
Advertisement
Inggris, yang bahkan memiliki English Premier League yang begitu ternama, hanya ada di peringkat ke-17 dengan 51 persen.
Sedangkan negara-negara seperti China, India, dan Amerika Serikat mengalami kenaikan. China, dari sebelumnya hanya 27 persen pada 2013 naik jadi 32 persen pada 2017. India, dari 30 menjadi 45 persen, dan Amerika dari 28 persen menjadi 32 persen.
Sumber: The Star
Advertisement