5 Pemain Hebat yang Tidak Pernah Tampil di Piala Dunia: Termasuk 3 Bintang MU

Striker asal Bulgaria ini sangat diingat karena performa apik di Premier League bersama Tottenham Hotspur dan Manchester United. Dimitar Berbatov menikmati kesuksesan bermain sebelum pensiun pada 2019. Ia adalah bagian dari Spurs yang meraih gelar juara terakhir mereka, Piala Liga pada 2008.

Berbatov merupakan satu di antara pemain terhebat yang pernah dimiliki Bulgaria. Ia membuat debut internasionalnya pada 1999 saat masih berusia 18 tahun dan kemudian tampil di Euro 2004.

Turnamen Eropa yang digelar di Portugal itu menjadi satu-satunya turnamen internasional yang diikutinya. Ia bermain bersama Stiliyan Petrov dan Martin Petrov, dua pemain yang juga berkarier di Premier League pada saat itu.

Berbatov masih menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi Timnas Bulgaria, dengan 48 gol dalam 78 pertandingan. Ia menjadi kapten bagi tim nasionalnya selama empat tahun, antara 2006 hingga 2010, di mana ia pun memutuskan untuk pensiun dari tim nasional tanpa sekalipun tampil di Piala Dunia.

Legenda Manchester United ini tak perlu diragukan lagi pernah menikmati puncak karier yang luar biasa bersama The Red Devils. Namun, bicara soal kiprah di level internasional bersama Timnas Wales, Giggs gagal memberi kontribusi besar hingga memutuskan pensiun.

Meski sempat mewakili Timnas Inggris di level junior, Giggs menjadi pemain Timnas Wales pada 1991. Ia bermain bersama legenda Liverpool, Ian Rush, pada periode awalnya bersama Timnas Wales.

Giggs tak pernah membela negaranya di kompetisi internasional meski beberapa kali nyaris lolos. Giggs hanya tampil dalam 64 penampilan bersama Timnas Wales hingga akhirnya memutuskan pensiun pada 2007 untuk fokus dengan klub sepak bolanya.

Satu lagi legenda Manchester United yang juga tak pernah tampil di Piala Dunia. Eric Cantona merupakan pemain yang selalu diingat oleh penggemar The Red Devils karena karismanya sebagai kapten di lapangan hijau.

Pemain yang sempat disebut King Cantona ini memang menikmati karier bermain yang lebih baik di level klub ketimbang ketika membela Timnas Prancis.

Cantona mendapatkan debutnya bersama Timnas Prancis pada 1987 sebelum akhirnya disingkirkan oleh Henri Michel yang memutuskan untuk tidak memainkannya di Les Bleus asuhannya. Ia sempat kembali ke tim nasional setelah Michel digantikan oleh Michel Platini.

Namun, insiden tendangan kungfu di Manchester United membuat Cantona harus kehilangan tempat. Ia menerima hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama delapan bulan, dan sebelum ia kembali, Zinedine Zidane telah muncul sebagai seorang bintang.

Eric Cantona hanya tampil dalam 45 penampilan bersama Les Bleus. Cantona pun pensiun dari sepak bola profesional pada 1997 kala usianya baru 30 tahun. Ia menjadi bagian dari Timnas Prancis yang gagal lolos ke Piala Dunia 1994. Namun, ia punya prestasi meraih gelar juara Piala Dunia Sepak Bola Pantai pada 2005.

Satu-satunya pemain asal Afrika yang pernah meraih Ballon d'Or, George Weah, tampil luar biasa ketika berada di level klub. Namun,ia tidak pernah bisa menularkan hal tersebut ke level internasional bersama Timnas Liberia.

George Weah pernah bermain bersama sejumlah klub besar Eropa, seperti AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain (PSG), dan Manchester City. Weah mendapatkan debutnya bersama Liberia pada 1986 dan tampil sebanyak 75 pertandingan untuk negaranya.

Weah tidak pernah bisa membawa tim nasionalnya ke Piala Dunia, di mana yang paling mendekati adalah pada 2002. Liberia finis satu poin di belakang Nigeria dalam fase kualifikasi pada tahun ini. Ia membawa Liberia tampil dalam dua edisi Piala Afrika.

Meski tampil bersama tiga tim nasional berbeda, Alfredo di Stefano tidak pernah tampil sekalipun di Piala Dunia. Padahal legenda Real Madrid itu pernah membela Timnas Argentina, Kolombia, dan Spanyol.

Alfredo di Stefano mendapatkan kesempatan pertamanya bermain di level internasional pada 1947 ketiak ia bermain untuk tim nasional negara kelahirannya, Argentina. Ia mencetak enam gol dalam enam penampilan untuk membantu mereka memenangi Copa America.

Argentina kemudian mundur dari Piala Dunia 1950, sehingga membuat Alfredo di Stefano kembali gagal tampil di level tertinggi. Krisis mengguncang sepak bola Argentina hingga membuat Di Stefano pindah ke Kolombia, di mana ia memainkan empat pertandingan tidak resmi.

Setelah resolusi krisis di Argentina, Alfredo Di Stefano dilarang bermain untuk negara tersebut karena keterlibatannya bersama Timnas Kolombia. Ini memaksanya mengambil kewarganegaraan Spanyol. Dia tampil bersama Spanyol ketika harus absen di Piala Dunia 1958.

Alfredo Di Stefano membantu Spanyol lolos ke Piala Dunia 1962, tapi ia harus absen di putaran final karena cedera. Ia pun segera pensiun dari sepak bola internasional setelah Piala Dunia edisi tersebut berakhir.

Sementara itu, SCM (Surya Citra Media Tbk.) selaku holding perusahaan di bawah Emtek Group yang memegang hak siar tayang Piala Dunia 2022 di Qatar, akan menyiarkan seluruh laga melalui media multi-platform terlengkap yang dimiliki. Anda dapat menyaksikan seluruh pertandingan, termasuk sepak terjang Timnas Inggris.

Laga-laga Piala Dunia dapat disaksikan melalui stasiun televisi Free To Air yakni SCTV, Indosiar, dan O Channel, TV terestrial digital Mentari TV, saluran khusus olahraga Champions TV yang bisa disaksikan pada layanan TV satelit berlangganan Nex Parabola, hingga layanan OTT (Over The Top) Vidio dengan kemudahan akses bagi penggunanya.

Keseruan Piala Dunia akan diawali dengan pertandingan dari Grup A dan Grup B di hari pertama pada 21 November 2022. Pembagian grup sudah dilakukan melalui undian atau drawing Piala Dunia 2022 yang dilaksanakan di Doha Exhibition and Convention Center, Qatar, pada Jumat (1/4/2022) malam WIB dan tayang di Indosiar.

Sumber: Sportskeeda