Bola.com, Denpasar - Polda Bali akan bergerak maksimal untuk pengamanan Piala Dunia U-20 2023 yang digelar pada 20 Mei sampai 11 Juni mendatang. Setidaknya ada 2.716 personel yang diturunkan untuk mengamankan Piala Dunia U-20.
Jumlah personel itu diungkapkan Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Bali Kombes Pol. Nuryanto. Nantinya seluruh personel akan ditempatkan di zona 2 dan 3.
Baca Juga
Zona ini berada di sekitar area Stadion Kapten I Wayan Dipta. Perlu diketahui, zona 1 akan ditempati oleh steward dan berada di dalam area stadion ketika Piala Dunia U-20 2023 berlangsung.
"Zona 2 itu dari pihak kepolisian. Kalau zona 3 adalah akses menuju pintu masuk, lahan parkir, dan akses peserta mulai dari pemain, official, suporter dan penonton. Semua personel dari Polda Bali, tidak ada dari Mabes," bebernya.
Berita video pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, setelah meninjau kesiapan SUGBK (Stadion Utama Gelora Bung Karno) jelang Piala Dunia U-20 2023, Senin (13/3/2023).
Memasang CCTV
Untuk CCTV di kawasan Stadion Dipta, nantinya ada 72 CCTV yang akan terpasang. Jumlah tersebut adalah hasil analisis saat Risk Assessment Manajemen yang dilakukan Mabes Polri beberapa waktu lalu.
Hingga sekarang menurutnya, baru 40 CCTV yang sudah terpasang. "40 CCTV ini, dipasang di zona 1," jelas Nuryanto.
Kantong parkir di Stadion Kapten I Wayan Dipta cukup terbatas. Mungkin jika terisi penuh, bisa kurang 100 mobil yang bisa terparkir di area stadion.
Solusi yang ideal adalah rekayasa lalu lintas. Disamping itu, shuttle bus menjadi salah satu opsi untuk suporter.
Namun untuk shuttle bus ini masih dalam tahap pembahasan dan tergantung oleh Pemprov Bali. Apakah bersedia menyediakan atau tidak. Jika tidak, kemungkinan besar kantong parkir seperti biasa akan membludak di pinggir jalan By Pass Buruan.
Advertisement
Tergantung Pemprov Bali
Soal masalah shuttle bus, Nuryanto menjelaskan jika Pemprov Bali yang akan menentukannya.
"Nanti yang menentukan apakah suporter dari Denpasar dan sekitarnya ke stadion menggunakan shuttle atau tidak, tergantung dari Pemprov Bali," bebernya.
"Mungkin bisa seperti itu untuk mengurangi kepadatan arus," tambahnya.
Simulasi Dilakukan pada April
Yang jelas, simulasi pengamanan akan dilakukan pada April mendatang. Mulai dari simulasi rekayasa lalu lintas hingga pengamanan perimeter di stadion.
Ia tidak ingin adanya kerumunan ketika suporter dan tim yang bertanding tiba bersamaan.
"Nanti semuanya simulasi Apri. Kami akan buat simulasi sementara. Nanti disiapkan juga jalur sendiri untuk pintu pemain, penonton, dan suporter,” tutupnya.
Advertisement