Sukses


Rapor 2016: Kevin / Marcus Diberi Nilai 9, Angga / Ricky 7

Bola.com, Jakarta - Sektor ganda putra masih menjadi andalan Indonesia untuk berprestasi di berbagai ajang bergengsi, baik perorangan maupun beregu. Di antara stok ganda di Pelatnas PBSI Cipayung, pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon prestasinya paling menonjol pada 2016.

Di luar dugaan, hingga Rabu (21/12/2016), Kevin/Marcus mampu bercokol di peringkat keempat dunia BWF dan meraih beberapa titel penting, melebihi ekspektasi yang dibebankan kepada mereka. Peringkat tinggi tersebut tak lepas dari kegemilangan Kevin/Marcus merengkuh empat gelar pada tahun ini. 

Sayangnya, kegemilangan Kevin/Marcus tak diikuti kompatriot mereka Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Meski masih berada di posisi 10 besar ranking dunia BWF, Angga/Ricky gagal mengoleksi satu gelar pun pada tahun ini. 

Sementara itu, Indonesia dipastikan kehilangan ganda terbaik, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, di pengujung November. Hedra Setiawan memutuskan pensiun dari pelatnas dan akan memulai karier profesional di luar Cipayung. Pensiunnya Hendra memicu terjadinya beberapa perubahan. Ahsan yang ditinggal Hendra bakal dipasangkan dengan Rian Agung Saputro. Sedangkan pasangan Rian, Berry Angriawanakan diduetkan dengan Hardianto.

Melihat rekam jejak masing-masing ganda putra sepanjang 2016, siapa yang berhak memperoleh nilai tertinggi? Berapakah nilai rapor Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Angga/Ricky? Berikut ini rapor para ganda putra Indonesia menurut sang pelatih, Herry Iman Pierngadi, kepada Bola.com, Rabu (21/12/2016):

2 dari 4 halaman

1

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon

Nilai: 9 

Herry IP mengaku terkejut dengan prestasi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon pada 2016, yang dinilai jauh di atas perkiraan. Sepanjang tahun ini, Kevin/Marcus memenangi empat turnamen, yaitu Malaysia Masters, India Terbuka, Australia Terbuka, dan China Terbuka. Prestasi tersebut mengantar mereka menembus peringkat atas, tepatnya ranking keempat (hingga Rabu, 21 Desember 2016).

"Mereka bagus sekali, di luar perkiraan. Apa yang ditargetkan berhasil dilewati. Hal itu bisa terjadi karena Kevin/Marcus memiliki motivasi sangat kuat. Bahkan setelah Gideon cedera, mereka cepat kembali bermain bagus. Padahal sampai sekarang cedera Gideon belum sepenuhnya pulih, masih terasa sedikit-sedikit. Saya beri nilai sembilan untuk mereka," kata Herry.

Menurut Herry, Kevin/Marcus adalah pemain yang cerdik dan pintar mendulang poin. Kevin juga sering melakukan pukulan-pukulan aneh yang menyulitkan lawan. Selama ini, Kevin unggul dalam bermain di sektor depan, sedangkan Marcus berperan sebagai "tukang gebuk" di belakang alias siap mematikan bola-bola atas dari pasangan lawan.

"Sekarang dengan kondisi seperti ini (peringkat Kevin/Marcus terus merangsek ke atas), permainan mereka pasti sudah direkam dan dipelajari musuh. Buktinya, belakangan ini ganda lawan tak mau mengikuti permainan Kevin/Marcus," beber Herry.

Untuk mengantisipasi permainan Kevin/Marcus yang sudah dihapal oleh lawan, Herry menegaskan harus ada rencana B. Antisipasi yang dilakukan adalah melatih Kevin supaya juga bisa menjadi tukang gebuk di belakang, sebaliknya Marcus juga harus piawai sebagai pemain depan.

"Saya juga sudah berdiskusi dengan mereka. Salah satu hasilnya mereka harus meningkatkan kebugaran dan kekuatan tangan dan kaki. Bermain ganda fisiknya beda dengan tunggal. Pemain ganda harus didukung power dan daya tahan otot kaki," ujar Herry.  


Rekam Jejak Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sepanjang 2016:

- Malaysia Master: juara
- Syed Modi International Badminton Championship: babak kedua
- Thailand Masters: babak kedua
- All England: babak pertama
- Selandia Baru Terbuka: semifinal
- India Terbuka: juara
- Malaysia Terbuka: babak kedua
- Singapura Terbuka: perempat final
- Kejuaraan Asia: perempat final
- Indonesia Terbuka: babak kedua
- Australia Terbuka: juara
- Denmark Terbuka: perempat final
- China Terbuka: juara
- Hong Kong Terbuka: babak pertama
- BWF Super Series Finals: babak penyisihan grup

3 dari 4 halaman

2

Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi

Nilai: 7/8

Prestasi Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi pada 2016 dinilai tidak sesuai harapan. Sepanjang tahun tak ada satu pun gelar yang dimenangi ganda yang menempati ranking delapan BWF (hingga Rabu, 21 Desember 2016) tersebut. Padahal Herry berharap Angga/Ricky bisa berprestasi lebih baik. 

"Ada turnamen yang jadi target tapi tak bisa dimenangi. Mereka memang beberapa kali masuk final, tapi kalah terus. Namun secara keseluruhan hasil yang mereka raih masih bisa dipertanggungjawabkan. Untuk mereka saya beri nilai tujuh hingga delapan," kata Herry. 

Herry mengatakan kurang trengginasnya penampilan Angga/Ricky disebabkan beberapa faktor. Salah satunya performa yang kadang-kadang tak konsisten.

"Performa tak konsisten tersebut mungkin disebabkan kurangnya mental bertanding. Selain itu Ricky juga masih mengalami masalah di kaki dan sepertinya para rival tahu hal itu. Tahun depan mereka harus bisa lebih baik, bukan sekadar masuk 10 besar," kata Herry.  

Rekam Jejak Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi sepanjang 2016:

- Syed Modi International Badminton Championship: babak kedua
- All England: babak kedua
- Selandia Baru Terbuka: final
- India Terbuka: final
- Malaysia Terbuka: babak kedua
- Singapura Terbuka: perempat final
- Kejuaraan Asia: babak kedua
- Indonesia Terbuka: babak pertama
- Australia Terbuka: final
- Indonesia Masters: semifinal 
- Denmark Terbuka: semifinal
- Prancis Terbuka: semifinal
- China Terbuka: babak pertama
- Hong Kong Terbuka: babak kedua
- BWF Super Series Finals: babak grup

4 dari 4 halaman

3

Ganda Putra lainnya 

Perubahan besar terjadi di sektor ganda menyusul keputusan Hendra Setiawan pensiun dari Pelatnas PBSI Cipayung. Dia memilih melanjutkan karier profesional di luar Pelatnas. Mundurnya Hendra membuat Mohammad Ahsan perlu pasangan pengganti. 

Sepanjang 2016, prestasi pasangan Ahsan/Hendra jauh di luar harapan. Ganda putra terbaik Indonesia tersebut gagal menjuarai satu turnamen pun, termasuk kandas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Mereka langsung tersingkir di babak penyisihan grup. Hendra pun memutuskan mundur setelah kontraknya berakhir pada 31 November untuk memberi kesempatan kepada pemain lain supaya berkembang.

Sebelum Hendra mundur, pelatih pun memecah Ahsan/Hendra dan menduetkan mereka dengan pasangan baru. Setelah dievaluasi, sang pelatih, Herry IP akan menduetkan Ahsan dengan Rian Agung Saputro. Sedangkan pasangan Rian, Berry Angriawan akan berduet dengan Hardianto. 

Pasangan Ahsan/Rian sudah turun bersama di dua turnamen, yaitu China Terbuka dan Hong Kong Terbuka. Mereka tersingkir pada babak pertama China Terbuka, namun bisa menembus babak semifinal di Hong Kong Terbuka.

"Saya belum bisa memberikan nilai untuk Ahsan/Rian karena baru bermain bersama dua kali," kata Herry IP. 

Sang pelatih mengaku awalnya cukup berat memisahkan Berry dan Rian. Apalagi, Berry/Rian tahun ini telah mengoleksi gelar juara di Thailand Terbuka. 

"Beginilah rumitnya sektor ganda putra, kalau dirombak satu, bisa memengaruhi dua atau tiga pasang sekaligus," kata Herry.  

Rekam Jejak Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sepanjang 2016: 

- Thailand Masters: juara
- All England: babak kedua
- Malaysia Terbuka: perempat final
- Singapura Terbuka: perempat final
- Kejuaraan Asia: babak kedua
- Indonesia Terbuka: babak kedua
- Australia Terbuka: babak kedua
- Olimpiade 2016: babak grup
- Jepang Terbuka: semifinal
- Korea Terbuka: perempat final

Rekam Jejak Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro sepanjang 2016: 

- China Terbuka: babak pertama
- Hong Kong Terbuka: semifinal 

Rekam Jejak Berry Angriawan/Rian Agung Saputro sepanjang 2016: 

- Syed Modi International Badminton Championship: babak pertama
- All England: babak pertama
- Swiss Terbuka: babak pertama
- Malaysia Terbuka: babak kedua
- Singapura Terbuka: babak kedua
- Kejuaraan Asia: babak pertama
- Indonesia Terbuka: babak pertama
- Australia Terbuka: semifinal
- Indonesia Masters: perempat final
- Thailand Terbuka: juara

Video Populer

Foto Populer