Sukses


Superliga Badminton 2019: Ganda Daihatsu Astec Berharap Jumpa Lee Yong-dae

Bola.com, Bandung - Ganda putra Daihatsu Astec, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, berharap kesempatan bertemu pemain top pada ajang Djarum Superliga Badminton 2019. Kedua pemain sama-sama penasaran ingin berjibaku melawan pemain ganda peraih medali emas Olimpiade 2008 asal Korea Selatan, Lee Yong-dae. 

Leo/Daniel sama-sama merupakan pemain U-19, jadi ingin menimba pengalaman sebanyak mungkin. "Kami maunya ketemu Lee Yong-dae, soalnya kan dia legenda," tutur Leo dan Daniel yang sama-sama masih berusia 17 tahun, Selasa (19/2/2019). 

"Kalau ketemu pemain-pemain ganda putra top Indonesia kan sudah sering waktu latihan di pelatnas," sebut Leo yang mengidolakan Christian Hadinata.

Leo/Daniel merasa beruntung bisa menjadi salah satu bagian tim ganda putra Indonesia yang merupakan gudangnya pemain ganda putra kelas dunia. Mereka sering mendapat masukan dan tips dari para senior di pelatnas.

"Senior banyak sharing, tips soal teknik maupun nonteknik, misalnya bagaimana jaga kondisi badan. Seringnya sharing dengan Fajar (Alfian). Atau Koh S (Hendra Setiawan) yang dulu pernah latihan di PB Djarum," kata Leo.

Leo/Daniel berharap dapat mengimbangi permainan para lawan di kelas senior. Keduanya mulai terjun ke turnamen kelas senior pada tahun ini, namun mereka akan berlaga di Kejuaraan Dunia Junior.

 

 

2 dari 2 halaman

Kurang Tenang

Leo/Daniel belum berhasil menyumbang angka kemenangan bagi tim pada babak penyisihan grup A Djarum Superliga Badminton 2019. Leo/Daniel dikalahkan Mohamad Arif Abdul Latif/Nur Mohd Azriyn Ayub dari Sports Affairs dengan skor 19-21, 21-18, 17-21.

Tim Daihatsu Astec sementara tertinggal 0-2 dari Sports Affairs. Angka pertama juga diamankan tim Sports Affairs lewat kemenangan Chong Wei Feng atas Vicky Angga Saputra dengan skor 21-15, 21-17.

"Kami kurang tenang dan buru-buru, ada tekanan juga kalau main beregu. Tadi kami kurang sabar dan kurang tahan fokusnya. Ini pertama kalinya kami ikut superliga, tapi sebelumnya sudah pernah ikut pertandingan beregu di World Junior Championships (WJC)," ungkap Daniel dan Leo yang merupakan juara Turkey International Challenge 2018.

"Tentunya superliga beda dengan WJC, karena di sini kan lawannya sudah kelas dewasa semua. Kami masih kalah di kematangan bermain dan masih sering emosi di lapangan," tambahnya pemain yang mengagumi sosok Candra Wijaya dan Hendra Setiawan ini.

Video Populer

Foto Populer