Sukses


Cegah Percaloan di Indonesia Open 2019, Pembelian Tiket Tak Bisa Diwakilkan

Bola.com, Jakarta - Tiket pertandingan Indonesia Open 2019 yang dijual secara online sudah ludes terjual. Namun, panitia masih menjual tiket di tempat pada hari pertandingan. 

Demi mencegah praktik percaloan, penyelenggara Indonesia Open 2019 menetapkan aturan baru. Pembelian tiket pertandingan tidak bisa diwakilkan. Mereka yang ingin membeli tiket on the spot harus mengantre karena setiap orang hanya bisa membeli satu tiket. Setelah itu, tiket akan langsung ditempel di tangan pembeli guna menghindari praktek calo.

"Untuk penjualan tiket online memang sudah tidak bisa kami layani lagi. Tapi masih akan ada tiket yang dijual on the spot. Jumlahnya paling tidak 100 tiket untuk masing-masing kelas per hari. Kelas Black masih di atas 500 tiket per hari. Kelas Blue - Red sekitar 100-an, karena yang pertama diserbu pembeli online adalah tiket terusan dan kategori Blue," jelas ketua panitia Indonesia Open 2019, Achmad Budiharto, melalui rilis yang diterima Bola.com, Rabu (10/7/2019). 

"Bagi yang nasibnya kurang baik, sudah datang antre dan tidak kebagian tiket, di venue akan disediakan beberapa layar lebar, supaya bisa nonton sambil menikmati suasana bazaar. Rencananya ada tiga layar besar, dari babak pertama," tutur Sekretaris Jenderal PP PBSI ini.

Sesuai aturan pembelian tiket yang baru, tiket yang sudah dibeli tidak bisa dijual lagi.  "Kalau tiketnya dilepas dari tangan, tiket akan rusak dan ditolak saat di-scan masuk ke Istora," kata Budiharto.

Panpel bakal melakukan tata ulang ruangan di Istora dan melihat apakah memungkinkan untuk menambah kapasitas penonton.

"Kami akan mengoptimalkan ruang-ruang yang ada di istora untuk menambah kapasitas. Misalnya awalnya tempat televisi sekian baris, diperkecil jadi sekian baris dan bisa dimanfaatkan untuk penonton. Tetapi baru bisa diputuskan setelah semua terpasang," ujarnya Budiharto tentang persiapan Indonesia Open 2019

 

 

2 dari 2 halaman

Istora Disulap

Turnamen Indonesia Open akan dihelat pada 16-2 Juli 2019 di Istora Senayan, Jakarta. Dari segi persiapan fisik, Istora bakal disulap menjadi surganya pencinta bulutangkis.

Para pencinta bulutangkis tak cuma disajikan tontonan dari para bintang bulutangkis dunia. Mereka juga dimanjakan dengan berbagai kesempatan berinteraksi langsung dengan para atlet lewat acara meet and greet dan berbagai hiburan lainnya.

Panitia pelaksana (panpel) akan mulai persiapan pada Kamis (11/7/2019), diawali dengan pembuatan lapangan pemanasan . Pada hari Minggu (13/7/2019) ditargetkan pemasangan lapangan dan suasana stadion sudah 90 persen selesai, sehingga pada Senin (14/7/2019) tinggal dilakukan finalisasi.

"Persiapan secara organisasi sudah berjalan denan baik dan sekarang kami konsentrasi ke persiapan fisik kalau dari segi kepanitiaan. Dari segi pemain, sudah ke pematangan di teknik dan strategi permainan," ujar Budiharto. 

Indonesia Open 22019 juga akan dipercantik dengan spot-spot Instagramable yang tentunya kental dengan nuansa bulutangkis. Hal ini diharapkan menjadi hiburan tersendiri bagi para penonton.

"Kami siapkan infrastrukturnya, penonton bisa berekepresi, dan merekam dengan kamera sendiri. Akan ada bangunan portable baru dan tentunya akan bernuansa bulutangkis dan hanya bisa dijumpai di Indonesia Open," beber Budiharto.

Panpel juga bakal menambah kapasitas musala Istora yang sebelumnya tidak dapat menampung jamaah di waktu-waktu salat. Panpel telah menyiapkan layout penambahan fasilitas musala, tak hanya dari segi tempat, namun juga saluran air untuk keperluan berwudhu.

Video Populer

Foto Populer