35 Kata-kata Bijak tentang Politik, Penuh Pesan Bermakna

1. "Politik bukanlah perebutan kekuasaan bagi partainya masing-masing, bukan persaingan untuk menonjolkan ideologinya sendiri-sendiri tetapi politik untuk menyelamatkan dan menyelesaikan revolusi Indonesia."-Ir. Soekarno

2. "Yang lebih penting dari politik adalah kekuasaan."-Gus Dur

3. "Politik diciptakan dan dimanifestasikan berdasarkan filosofi dan tujuan untuk menyediakan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi manusia, tapi yang terjadi adalah sama sekali kebalikannya."-Emha Ainun Najib

4. "Ambisi politik tentu wajar saja, selama pandai menginsyafi batasan etika."-Najwa Shihab

5. "Penyebaran berita bohong dapat menyebabkan perpecahan bangsa. Jadi, ya hati-hati! Baik motifnya ekonomi maupun motif politik tidak boleh seperti itu."-Joko Widodo

6. "Berbicara politik sebagai debat kebijakan, bukan kasak-kusuk elit berebut kekuasaan."-Najwa Shihab

7. "Perjuangan politik haruslah dalam koridor konstitusi. Harus dilakukan tanpa kekerasan."-Prabowo Subianto

8. "Usia muda adalah modal agar tangan terus terkepal, untuk arungi medan politik yang terjal."-Najwa Shihab

9. "Saya harus mempelajari politik dan perang agar anak saya punya kebebasan untuk mempelajari matematika dan filsafat."-John Adams

10. "Wajib bagi pemimpin muda politik, bekerja dengan kesadaran publik."-Najwa Shihab

11. "Politik itu mahal, bahkan untuk kalahpun kita harus mengeluarkan banyak uang."-Will Rogers

12. "Terseret musim kampanye politik, karena alasan ideal atau sekadar taktik."-Najwa Shihab

13. "Pendidikan politik rakyat hanya akan berhasil dalam sistem yang demokratis dan adanya jaminan atas HAM."-Munir

14. "Bagi rakyat, politik bukan urusan koalisi atau oposisi tetapi bagaimana kebijakan publik mengubah hidup sehari-hari."-Najwa Shihab

15. "Manusia pada dasarnya adalah binatang politik."-Aristoteles

16. "Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor, namun suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah."-Soe Hok Gie

17. "Politik akan penuh makna dan memiliki kekuatan apabila mengakar dengan budaya dan tradisi yang kokoh."-A. Muhaimin Iskandar

18. "Barangkali saja orang akan mengingat tulisanku ini, akan ada permainan politik oleh orang-orang kriminal dan permainan kriminal oleh orang-orang politik."-Pramoedya Ananta Toer

19. "Politisi tidak pernah percaya atas ucapannya sendiri. Mereka justru terkejut bila rakyat mempercayainya."-Charles de Gaulle

20. "Ketika politik mengajarkan bahwa tugas politikus sesungguhnya melaksanakan kehendak rakyat, namun, yang terjadi mereka hanya mementingkan dirinya sendiri."-Joseph Schumpeter

21. "Seburuk-buruknya politisi adalah yang paling pencitraan baik di depan kamera, tapi kelakuannya sangat busuk di belakang."

22. "Sejatinya politik itu tidak busuk dan kejam, tapi kelakuan para politisi yang koruplah yang membuat politik menjadi busuk dan kejam."

23. "Jangan pernah percaya pada perkataan para tokoh politik yang manis dan penuh janji palsu."

24. "Kau tidak akan tahu wajah politikus yang sesungguhnya karena kemana-mana mereka selalu memakai topeng."

25. "Kebijakan dibuat untuk kepentingan rakyat. Tapi lebih banyak kepentingan pembuat kebijakan telah membunuh rakyat."

26. "Sok pro rakyat tapi aslinya suka korupsi, ya begitulah politikus saat ini."

27. "Saat ini budaya bukan cuma tarian atau lagu daerah saja, tapi juga ada budaya korupsi."

28. "Pacar ingkar janji yang rugi cuma kita, presiden ingkar janji yang rugi seluruh rakyat Indonesia."

30. "Syarat jadi politikus : harus pandai berbohong dan pencitraan."

31. "Kalau semua orang jadi politikus, lalu siapa yang jadi rakyatnya."

32. "Politik itu santai, yang repot yang para politikusnya.Hanya Soekarno, presiden Indonesia yang tak pernah menyalahkan kebijakan rezim sebelumnya."

33. "Sekarang teman, besok musuh, besoknya berkoalisi lagi, begitulah politik."

34. "Kalau banyak politikus bagi-bagi sembako, maka tandanya sudah masuk musim pemilu."

35. "Bagi anggota DPR, tempat tidur paling enak itu bukan kasur tapi kursi gedung DPR saat rapat."

Sumber: TitikDua