Sukses


Jenis-Jenis Sistem Upah dalam Ilmu Ekonomi yang Perlu Diketahui

Bola.com, Jakarta - Sistem upah merupakan kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi yang diterima pekerja. Upah adalah hak yang diterima dalam bentuk uang sebagai imbalan terhadap jasa pekerjaan yang telah dilakukan.

Setiap pekerja atau karyawan mempunyai hak untuk menerima upah sesuai kesepakatan dan beban pekerjaan. Jadi, besaran upah yang diberikan perusahaan kepada pekerja tergantung dari jasa atau nilai barang yang diberikan.

Beberapa faktor yang memengaruhi perusahaan memberikan upah kepada pekerjanya, antara lain tingkat persaingan upah dengan usaha sejenis, struktur upah kepada tingkatan pekerja, dan performa pekerja itu sendiri.

Dalam ilmu ekonomi, ada beberapa jenis sistem upah yang penting untuk diketahui. Setiap jenis upah tersebut memiliki cara pembayarannya sendiri.

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenisĀ sistem upah dalam ilmu ekonomi beserta penjelasannya, seperti dilansir dari laman Porosilmu, Jumat (16/4/2021).

2 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Sistem Upah

1. Sistem upah menurut waktu

Besarnya sistem upah bisa ditentukan berdasarkan waktu kerja karyawan. Dalam sistem upah menurut waktu, pembayaran upah dapat dilakukan dengan mudah, selain itu, perhitungan upah ini juga tidak menyulitkan.

Namun, sistem upah menurut waktu, jika dilaksanakan secara murni, tidak akan ada perbedaan antara karyawan yang rajin dengan karyawan yang tidak rajin.

2. Sistem upah menurut kesatuan hasil

Sistem upah menurut kesatuan hasil ini pada umumnya digunakan pada perusahaan industri. Jumlah upah yang diterima oleh karyawan bergantung pada jumlah produksi atau hasil yang dicapai oleh masing-masing karyawan.

Jadi, makin rajin seorang karyawan, upah yang didapat lebih tinggi. Namun, sistem tersebut apabila tidak dilakukan kontrol mutu yang ketat, akan menghasilkan mutu barang yang rendah.

3. Sistem upah borongan

Sistem upah borongan muncul diberikan karena perusahaan tidak perlu menanggung risiko yang berkaitan dengan karyawan. Perusahaan juga tidak perlu menyeleksi dan mencari pekerja yang dibutuhkan.

Untuk mengatasi hal tersebut, pada umumnya upah sistem borongan lebih mahal dibandingkan upah harian.

Besarnya upah yang diterima dalam sistem borongan ini ditentukan oleh jumlah barang yang dihasilkan oleh seorang karyawan atau sekelompok karyawan.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Sistem Upah

4. Sistem upah premi

Sistem upah premi yaitu disediakan upah tambahan atau premi bagi karyawan yang mampu bekerja lebih baik.

5. Sistem upah indeks

Sistem upah indeks merupakan upah yang dibayarkan berdasarkan indeks biaya hidup. Hal tersebut berarti naik turunnya indeks biaya hidup akan turut dalam menentukan besarnya upah yang diterima oleh pekerja.

6. Sistem upah skala

Sistem upah skala merupakan upah yang dibayar berdasarkan skala penjualan. Hal tersebut berarti terdapat hubungan yang berbanding lurus antara jumlah penjualan dengan upah yang dibayarkan.

Jika jumlah penjualan meningkat, upah yang dibayarkan akan meningkat pula, dan apabila penjualan turun, upah yang dibayarkan juga akan menurun.

7. Sistem bonus

Sistem bonus merupakan suatu usaha untuk memperbaiki kelemahan dalam cara pembayaran upah.

Bonus merupakan pembayaran tambahan di luar upah atau gaji yang bertujuan untuk merangsang atau memberi insentif agar karyawan dapat menjalankan tugas dengan lebih baik dan bertanggung jawab.

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Sistem Upah

8. Sistem mitra usaha

Pembayaran upah dalam sistem mitra usaha ini sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan. Saham tersebut tidak diberikan pada pekerja secara perorangan, melainkan pada organisasi pekerja di perusahaan tersebut.

9. Sistem upah menurut banyaknya produksi atau produktivitas

Sistem upah ini diberikan sesuai dengan peningkatan atau penurunan jumlah produksi barang atau jasa.

10. Sistem upah menurut prestasi

Merupakan upah yang diberikan sesuai dengan prestasi atau jumlah barang yang dapat dihasilkan oleh masing-masing pekerja.

Ā 

Ā 

Sumber: Porosilmu

Video Populer

Foto Populer