Sukses


Suwarti Bertekad Tampil di Paralimpiade Tokyo, Target Amankan Tiket di Slovenia

Bola.com, Solo - Sejumlah atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia untuk cabang olahraga tenis meja akan bertolak ke Slovenia akhir Mei ini. Mereka akan berjuang dalam kesempatan terakhir merebut tiket tampil di Paralimpiade Tokyo 2020, Jepang.

Babak kualifikasi Paralimpiade tenis meja tahap akhir akan digelar di Lasko, Slovenia pada 3 sampai 5 Juni 2021. Kontingen NPC Indonesia akan mengirim lima atlet, yaitu Adyos Astan, Kusnanto, Tatok Hardianto, Orsita Muslim, dan Suwarti.

Kelimanya bakal tampil mati-matian guna mencapai limit untuk bisa tampil di Tokyo 25 Agustus-5 September 2021. Tekad besar sedang diusung oleh Suwarti, atlet tenis meja putri NPC Indonesia untuk kelas TT 8.

Persiapan demi persiapan dilakukannya untuk bisa tampil maksimal di Slovenia nanti. Ia berlatih dengan gigih selama pemusatan latihan NPC di Solo. Perempuan berusia 34 tahun tersebut tak ingin menyia-nyiakan kesempatan mewujudkan mimpi tampil di Paralimpiade.

"Saya ingin bisa tampil di kejuaraan terbesar dunia yakni Olimpiade, siapa sih yang tak ingin main di situ. Paling besar dari segala kejuaran, saya ingin ke sana," terang Suwarti kepada Bola.com, Jumat (21/5/2021).

"Semoga masih bisa mengejar limit Paralimpiade Tokyo dengan catatan harus menang di kelas saya. Pekan depan saya berangkat ke Slovenia bersama empat rekan lainnya untuk kualifikasi terakhir," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Peluang Masih Ada

Suwarti mengaku persaingan di kelasnya bakal sengit. Terutama untuk pesaing terberatnya datang dari China serta untuk lawan sesama negara di ASEAN ada atlet dari Filipina. Namun demikian, atlet asal Pati tersebut optimistis peluangnya masih terbuka lebar.

"Semua atlet yang sudah lolos Paralimpiade tidak ikut. Sementara yang juara di Slovenia nanti otomatis akan tampil di Tokyo. Jadi saya harus mati-matian merebutnya demi bangsa Indonesia," jelas Suwarti.

Sementara itu, Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, ikut menambahkan peluang seluruh atletnya masih terbuka lebar, meski kans terbesar ada pada Adyos Astan dan Tatok Hardianto.

"Untuk kelas lainnya masih banyak yang kuat dari negara lain yang tampil. Sejauh ini atlet latihan dengan intensitas tinggi dengan 75 persen latih tanding," bebernya.

Di sisi lain, kelima atlet plus David Jacobs yang ikut pemusatan latihan di Slovenia sedang menunggu visa keberangkatan yang belum keluar. Rima mengatakan keenam atlet tersebut dijadwalkan berangkat pada 30 Mei mendatang.

"Tanggal 30 berangkat tapi sampai sekarang visa belum keluar karena kedutaan besar Slovenia dititipkan di Kedutaan Austria. Mudah-mudahan visa segera keluar dengan dibantu oleh pemerintah," tegas Rima Ferdianto. 

 

Video Populer

Foto Populer