Sukses


10 Cara Menjaga Kebersihan Dapur agar Tidak Jadi Sarang Penyakit

Bola.com, Jakarta - Sama halnya dengan bagian rumah lainnya, Anda juga perlu memperhatikan kebersihan dapur dengan lebih jeli agar tidak ada kuman maupun bakteri yang bersarang dan menyebabkan gangguan kesehatan.

Terlebih lagi, dapur adalah tempat di mana peralatan memasak disimpan dan tempat orang rumah membuat makanan. Dengan demikian, dapur menjadi satu di antara tempat di rumah yang harus selalu dijaga kebersihannya.

Dapur yang kotor dan lembap bisa membuat kuman dan bakteri tumbuh dengan leluasa, yang pada akhirnya bisa menimbulkan berbagai bibit penyakit.

Sebagai contoh, alat makan yang tidak dicuci dengan baik akan meninggalkan bakteri di permukaannya, dan bisa menyebabkan timbulnya penyakit seperti diare.

Namun, Anda tidak hanya perlu membersihkan kebersihan dapur secara berkala. Pasalnya, ada beberapa barang yang perlu Anda singkirkan agar dapur tetap bersih dan jauh dari risiko menjadi sarang penyakit.

Nah, berikut 10 cara menjaga kebersihan dapur agar terbebas dari penyakit, seperti dilansir dari Klikdokter, Senin (17/1/2022). 

2 dari 5 halaman

Cara Menjaga Kebersihan Dapur

1. Mengganti Spons Pencuci Secara Berkala 

Anda pasti sering menggunakan spons untuk mencuci piring. Namun, karena memiliki pori-pori yang banyak, spons berisiko jadi tempat bertumbuhnya bakteri.

Terlebih lagi, Anda sering meninggalkan spons dalam keadaan lembap sehingga jamur berpotensi besar tumbuh di dalamnya. Itu sebabnya, setiap jangka waktu tertentu, gantilah spons cuci piring agar tidak jadi sarang bakteri dan jamur.

2. Pisahkan Lap Kain

Setelah mencuci piring, Anda sering menggunakan lap kain untuk mengeringkan piring dan peralatan dapur.

Lap kain juga sering digunakan untuk membersihkan daerah sekitar kompor atau bagian dapur lain yang sering kotor setelah memasak.

Agar kebersihan peralatan dapur tetap terjaga, sebaiknya pisahkan kain yang digunakan untuk mengeringkan peralatan dapur dan untuk membersihkan meja dapur.

3. Bersihkan Peralatan Dapur yang Sudah Usang 

Saat memiliki peralatan dapur yang nyaman, Anda bisa jadi enggan untuk menggantinya untuk waktu yang lama. Namun, sangat penting untuk memperhatikan kebersihannya.

Seperti wajan atau panci yang sering digunakan, perhatikan apakah ada warna kehitaman di dasarnya. Sebaiknya bagian ini dibersihkan dengan baik agar tidak masuk ke makanan yang dikonsumsi.

3 dari 5 halaman

Cara Menjaga Kebersihan Dapur

4. Hindari Peralatan Dapur yang dapat Memicu Genangan Air 

Anda sering menggunakan wadah tertentu untuk meletakkan spons atau peralatan lainnya di dekat tempat mencuci piring. Tanpa disadari, Anda membiarkan wadah tersebut terus basah.

Kondisi ini dapat memicu jentik nyamuk maupun pertumbuhan mikroba lain. Maka itu, perhatikan apakah ada wadah di dapur yang menampung air. Jika ada, segera bersihkan.

5. Hindari Rak Pengering yang Mudah Lembap

Terkadang, Anda memilih perlengkapan dapur yang memiliki model unik sehingga terlihat cantik di dapur. Rak pengering piring satu di antaranya.

Tidak salah memilih rak piring unik, tetapi pastikan bahan tersebut tidak membuat lembap. Misalnya, rak piring berbahan kayu. Lebih disarankan, Anda memilih rak berbahan stainless agar mudah kering.

6. Hindari Peralatan Dapur yang Sudah Berkarat

Coba perhatikan barang di dapur Anda. Apakah ada yang sudah berkarat? Kalau ada, jangan digunakan lagi saat mengolah makanan karena berbahaya bagi kesehatan.

Untuk menghindari barang-barang dapur berkarat, lebih baik pilih yang berbahan stainless.

4 dari 5 halaman

Cara Menjaga Kebersihan Dapur

7. Buang Bahan Kedaluwarsa

Bahan makanan yang dijual di pasaran, terlebih produk olahan, biasanya punya tanggal kedaluwarsa. Perhatikan tanggal tersebut. Jika sudah lewat, tidak disarankan untuk dikonsumsi lagi karena kualitas produk tak terjamin.

Produk yang kedaluwarsa biasanya mengalami perubahan warna sehingga dapat menimbulkan bau tak sedap.

Bila bumbu-bumbu makanan, seperti kecap, saus dan sejenisnya telah berubah warna, ketahuilah bahwa bahan tersebut telah kedaluwarsa dan tak layak pakai.

Begitu pula dengan daging yang telah mengeluarkan bau busuk. Sayur-sayuran tidak boleh lebih dari seminggu tersimpan.

Hal ini juga menjadi satu di antara penanda terdapat pertumbuhan bakteri karena adanya reaksi pembusukan. Jika bahan makanan tersebut tetap digunakan, dapat menyebabkan sakit pada anggota keluarga.

8. Buang Pernak-Pernik Bekas

Anda mungkin kerap membeli pernak-pernik untuk mempercantik dapur. Namun, jangan lupa untuk memperhatikan kebersihannya.

Pada kasus pernak-pernik berbahan dasar kayu, misalnya, dapat menempel debu jika jarang dibersihkan. Debu-debu ini tentu berisiko mengontaminasi bahan makanan atau minuman yang sedang diolah di dapur.

Selain itu, serbuk kayu juga tidak baik untuk pernapasan, terlebih bila termakan. Hal ini juga berlaku buat pernak-pernik berbahan lainnya.

5 dari 5 halaman

Cara Menjaga Kebersihan Dapur

9. Buang Bahan Makanan Beku dalam Kulkas

Kulkas biasanya memiliki freezer untuk menyimpan makanan beku. Makanan yang telah dibekukan biasanya memiliki daya tahan yang lebih lama karena risiko pertumbuhan bakteri akan lebih rendah pada suhu tersebut.

Namun, perlu diperhatikan jika sudah terbentuk kristal di dalamnya, pastikan kembali apakah bahan makanan tersebut masih dapat digunakan.

Sering kali terbentuknya kristal menjadi penanda bahwa di dalamnya telah mengandung bakteri yang tidak baik untuk kesehatan. Terlebih ketika bahan makanan sudah pernah berada di luar kulkas, sempat mencair karena suhu ruangan. Hal ini menimbulkan risiko pertumbuhan bakteri.

Sangat penting juga untuk menjaga suhu freezer sehingga kualitas bahan makanan dapat tetap terjaga.

10. Singkirkan Bahan Makanan Sisa

Ketika memasak untuk anggota keluarga, sering kali terdapat sisa bahan makanan yang dapat digunakan untuk memasak keesokan harinya.

Tidak ada salahnya untuk menyimpan bahan makanan tersebut di kulkas untuk dipanaskan keesokan harinya.

Hanya, kesegaran bahan makanan tetap harus diperhatikan. Meski masih terlihat segar, sebaiknya segera gunakan bahan tersebut dalam 3-4 hari sehingga kualitasnya tetap terjaga.

 

Sumber: Klikdokter.com (Published: 20/5/2020)

Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer