Sukses


Pengertian Apatis, Ciri, Penyebab, Beserta Dampaknya

Bola.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap mendengar kata 'apatis'. Mungkin telah banyak yang mengetahui arti kata tersebut, mungkin ada pula yang ingin mengetahui lebih dalam perihal apatis.

Secara etimologi, pengertian apatis berasal dari bahasa Yunani, "pathos", yang berarti gairah atau emosi. Pengertian apatis adalah perilaku tidak peduli dan tidak peka pada lingkungan bahkan dirinya sendiri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, apatis ialah acuh tak acuh; tidak peduli; masa bodoh.

Penting bagi kita mengetahui lebih lanjut mengenai apatis, karena dampak yang ditimbulkannya. Kebanyakan, dampak negatif.

Maka itu, penting bagi kita pula untuk mengetahui penyebab dan ciri-ciri apatis sehingga kita bisa memimalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengetahui lebih mendalam, berikut pengertian apatis, ciri-ciri, penyebab beserta dampaknya, yang perlu diketahui, disadur dari Liputan6, Jumat (26/5/2022).

2 dari 4 halaman

Pengertian Apatis

Pengertian apatis dari para ahli, di antaranya:

  • Apatis menurut Fritz Solmitz, adalah suatu ketakpedulian individu disebabkan karena tidak mempunyai minat khusus terhadap aspek-aspek tertentu, seperti aspek fisik, emosional, serta kehidupan sosial.
  • Apatis menurut Albertine Minderop, adalah suatu sikap seseorang yang menarik diri serta seakan-akan pasrah pada keadaan.
  • Apatis menurut Luis Rey, adalah suatu kondisi kejiwaan seseorang atau individu yang ditandai dengan ketaktertarikan, ketakpedulian, atau juga ketakpekaan terhadap kehidupan sosial, emosional, atau juga fisik.
  • Apatis menurut Littre dan Robin, adalah suatu kondisi psikologis individu yang mempunyai ketumpulan moral, tidak sensitif terhadap kesenangan, rasa sakit, serta malas bergerak.
3 dari 4 halaman

Penyebab Apatis

Penyebab apatis berhubungan dengan area depan otak yang mengendalikan emosi, tujuan, dan perilaku. Penyebab apatis adalah bisa karena penyakit Alzheimer, demensia, stroke, dan masalah lain yang merusak otak.

Melansir WebMd via Liputan6, hampir 70 persen pengidap demensia kehilangan minat seperti perilaku apatis.

Selain hal-hal yang sudah disebutkan, apatis dapat dipengaruhi pula oleh masalah gangguan otak lainnya, mulai cedera otak karena pukulan keras di kepala, depresi, pukulan biasa, penyakit Parkinson, Skizofrenia, dan penyakit Huntington.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa penyebab apatis, seperti dilansir dari Merdeka via Liputan6:

  • Tidak percaya orang lain

Hal ini terjadi disebabkan seseorang terlalu sering dikecewakan serta merasa dikhianati oleh orang yang disayangi atau juga orang yang dipercaya.

  • Tekanan emosional

Hal ini dapat disebabkan seseorang menerima perilaku yang tidak menyenangkan dari orang lain, misalnya mendapat perundungan terus-menerus.

  • Kekurangan fisik

Tidak jarang, seseorang menjadi apatis disebabkan kehilangan rasa percaya diri. Misalnya kekurangan fisiknya menjadi cibiran orang lain di lingkungan hidupnya serta membuatnya kehilangan rasa percaya diri.

  • Kurang kasih sayang

Orang yang kurang kasih sayang biasanya dapat atau bisa menyebabkan seseorang menjadi apatis.

4 dari 4 halaman

Ciri Apatis

Untuk mengetahui seperti apa apatis itu, bisa dilihat dengan mencermati ciri-cirinya. Berikut ini ciri-ciri apatis, seperti dilansir dari Fimela via Liputan6:

  • Kehilangan minat atau juga ketertarikan terhadap banyak hal di dalam hidupnya.
  • Tidak perduli dengan aspek-aspek penting di dalam kehidupan manusia, seperti aspek emosional, sosial, atau juga kehidupan fisik.
  • Kehilangan motivasi serta gairah terhadap hal-hal yang dulunya itu dianggap menarik serta menyenangkan.
  • Tidak peka atau juga tidak perduli terhadap orang lain serta keadaan lingkungan sekitarnya.

Lantas seperti apa dampak yang ditimbulkan dari apatis ini?

Di bawah ini beberapa dampak dari apatis:

  • Kurangnya kontrol sosial disebabkan orang apatis tidak peduli atau juga tidak berminat pada berbagai hal.
  • Orang apatis serta orang-orang di sekitarnya cenderung sulit untuk berkembang menjadi lebih baik disebabkan kurangnya kesadaran atau juga kepedulian terhadap diri sendiri, orang lain, serta lingkungan sekitarnya.
  • Meningkatkan potensi timbulnya individualisme di dalam suatu masyarakat sehingga tiap-tiap orang tidak peduli satu sama lain.
  • Sikap apatis dapat berpotensi menimbulkan masalah yang lebih besar, misalnya perselisihan atau perpecahan di tengah-tengah masyarakat.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Laudia Tysara, Editor: Septika Shidqiyyah. Published: 20/10/2021)

Dapatkan artikel pengertian dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer