Sukses


Macam-Macam Gangguan Makan, Ketahui Gejalanya

Bola.com, Jakarta - Mengetahui apa saja macam-macam gangguan makan merupakan hal penting sebagai pengetahuan, terutama apabila ada orang terdekat yang bermasalah dengan hal ini. Atau bahkan, Anda sendiri yang mengalaminya. 

Gangguan makan tidak boleh diremehkan. Jika dibiarkan tanpa penanganan tepat, gangguan makan dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Gangguan makan atau eating disorder merupakan serangkaian kondisi psikologis yang menyebabkan kebiasaan makan tidak sehat. Gangguan ini dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan dan biasanya muncul pada usia remaja dan dewasa muda.

Gangguan makan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetika, biologi otak, ciri-ciri kepribadian, dan lingkungan. Gangguan ini umumnya hidup berdampingan dengan kondisi lain, seperti gangguan kecemasan, penyalahgunaan zat, atau depresi.

Ada beberapa macam gangguan makan yang umum diidap seseorang. Gangguan makan menimbulkan gejala dan penanganan berbeda.

Berikut macam-macam gangguan makan beserta gejalanya, seperti disadur dari Merdeka, Jumat (27/5/2022).

2 dari 4 halaman

Macam-Macam Gangguan Makan

1. Anoreksia Nervosa

Anoreksia nervosa merupakan gangguan makan yang paling terkenal. Kondisi ini umumnya berkembang selama masa remaja atau dewasa, dan cenderung memengaruhi wanita daripada pria.

Orang dengan anoreksia umumnya menganggap diri mereka kelebihan berat badan, bahkan jika mereka sudah sangat kurus. Pengidapnya cenderung terus memantau berat badan mereka, menghindari makanan tertentu, dan sangat membatasi kalori.

Gejala umum anoreksia nervosa meliputi:

  • Tubuh sangat kurus dibandingkan dengan orang-orang dengan usia dan tinggi yang sama.
  • Pola makan sangat terbatas.
  • Ketakutan yang intens untuk menambah berat badan atau perilaku yang terus-menerus untuk menghindari kenaikan berat badan, meski berat badan kurang.
  • Mendambakan tubuh kurus tanpa henti dan keengganan untuk mempertahankan berat badan yang sehat.
  • Harga diri dipengaruhi berat badan atau bentuk tubuh.
  • Citra tubuh yang terdistorsi, termasuk penolakan berat badan yang sangat rendah.

2. Bulimia Nervosa

Bulimia nervosa adalah gangguan makan terkenal lainnya. Seperti anoreksia, bulimia cenderung berkembang selama masa remaja dan dewasa, dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Orang dengan bulimia sering makan makanan dalam jumlah besar yang tidak biasa dalam jangka waktu tertentu. Setiap episode binge eating biasanya berlanjut sampai orang tersebut menjadi sangat kenyang. 

Selama pesta, orang tersebut biasanya merasa bahwa mereka tidak dapat berhenti makan atau mengontrol berapa banyak yang mereka makan.

Binge dapat terjadi dengan semua jenis makanan, tetapi paling sering terjadi dengan makanan yang biasanya dihindari individu. 

Individu dengan bulimia kemudian mencoba untuk membersihkan untuk mengompensasi kalori yang dikonsumsi dan meredakan ketaknyamanan usus. Perilaku pembersihan tersebut bisa seperti muntah paksa, puasa, pencahar, diuretik, enema, dan olahraga berlebihan.

Gejala umum bulimia nervosa meliputi:

  • Episode berulang dari binge dengan perasaan kurang kontrol.
  • Episode berulang dari perilaku pembersihan yang tidak tepat untuk mencegah penambahan berat badan.
  • Harga diri yang terlalu dipengaruhi oleh bentuk tubuh dan berat badan.
  • Takut berat badan naik, padahal berat badannya sendiri normal.
3 dari 4 halaman

Macam-Macam Gangguan Makan

3. Binge eating disorder

Binge eating disorder diyakini sebagai satu di antara gangguan makan yang paling umum, terutama di Amerika Serikat. Gangguan ini biasanya dimulai selama masa remaja dan dewasa awal, kendati dapat berkembang di kemudian hari.

Individu dengan gangguan ini memiliki gejala yang mirip dengan bulimia atau subtipe makan berlebihan dari anoreksia. Misalnya, mereka biasanya makan makanan dalam jumlah besar yang tidak biasa dalam waktu yang relatif singkat dan merasa kurang kontrol selama pesta makan.

Orang dengan gangguan makan berlebihan tidak membatasi kalori atau menggunakan perilaku pembersihan, seperti muntah atau olahraga berlebihan, untuk mengimbangi pesta makan mereka.

Gejala umum binge eating disorder meliputi:

  • Makan makanan dalam jumlah besar dengan cepat, sembunyi-sembunyi dan sampai merasa tidak nyaman, meski tidak merasa lapar.
  • Merasa kurang kontrol selama episode binge eating.
  • Perasaan tertekan, seperti malu, jijik, atau bersalah, ketika memikirkan perilaku makan berlebihan.
  • Tidak menggunakan perilaku pembersihan, seperti pembatasan kalori, muntah, olahraga berlebihan, atau penggunaan pencahar atau diuretik, untuk mengimbangi makan berlebihan

4. Pica

Pica adalah gangguan makan lain yang melibatkan makan hal-hal yang tidak dianggap makanan. Individu dengan pica mendambakan zat non-makanan, seperti es, kotoran, tanah, kapur, sabun, kertas, rambut, kain, wol, kerikil, detergen, atau tepung jagung.

Pica dapat terjadi pada orang dewasa, serta anak-anak dan remaja. Konon, gangguan ini paling sering diamati pada anak-anak, wanita hamil, dan individu dengan cacat mental. 

Individu yang mengalami pica dapat berada pada peningkatan risiko keracunan, infeksi, cedera usus, dan kekurangan nutrisi. Tergantung pada zat yang tertelan, pica bisa berakibat fatal.

Namun, untuk dianggap pica, makan zat non-makanan tidak boleh menjadi bagian normal dari budaya atau agama seseorang. Selain itu, itu tidak boleh dianggap sebagai praktik yang dapat diterima secara sosial oleh orang sekitarnya.

4 dari 4 halaman

Macam-Macam Gangguan Makan

5. Gangguan Ruminasi

Gangguan ini menggambarkan kondisi di mana seseorang memuntahkan makanan yang sebelumnya telah mereka kunyah dan telan, mengunyahnya kembali, dan kemudian menelannya kembali atau meludahkannya.

Ruminasi ini biasanya terjadi dalam 30 menit pertama setelah makan. Tidak seperti kondisi medis yang berupa refluks, gangguan makan ini bersifat sukarela.

Gangguan ini dapat berkembang selama masa bayi, masa kanak-kanak, atau dewasa.

Pada bayi, cenderung berkembang antara usia 3-12 bulan dan sering menghilang dengan sendirinya. Anak-anak dan orang dewasa dengan kondisi tersebut biasanya memerlukan terapi untuk mengatasinya.

Jika tidak diatasi pada saat bayi, gangguan ruminasi dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan malnutrisi parah yang berakibat fatal. 

Orang dewasa dengan gangguan ini dapat membatasi jumlah makanan yang mereka makan, terutama di tempat umum. Gangguan dapat menyebabkan mereka menurunkan berat badan dan menjadi kurus.

6. Gangguan asupan makanan penghindar/restriktif

Gangguan asupan makanan penghindar/restriktif (ARFID) umumnya berkembang selama masa bayi atau anak usia dini. Namun, penyakit ini dapat bertahan hingga dewasa. Terlebih lagi, kondisi ini sama-sama umum terjadi pada pria dan wanita.

Individu dengan gangguan ini mengalami gangguan makan baik karena kurangnya minat makan atau ketaksukaan terhadap bau, rasa, warna, tekstur, atau suhu tertentu.

Gejala umum ARFID meliputi:

  • Penghindaran atau pembatasan asupan makanan yang mencegah orang tersebut makan kalori atau nutrisi yang cukup.
  • Kebiasaan makan yang mengganggu fungsi sosial normal, seperti makan bersama orang lain.
  • Penurunan berat badan atau perkembangan yang buruk untuk usia dan tinggi badan.
  • Defisiensi nutrisi atau ketergantungan pada suplemen atau pemberian makanan melalui selang.

 

Sumber asli: Health

Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Andre Kurniawan. Published: 14/9/2021)

Dapatkan artikel macam dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer