Sukses


Contoh Cerita Jenaka yang Dapat Mengundang Tawa

Bola.com, Jakarta - Cerita jenaka adalah satu di antara jenis cerita rakyat yang memiliki unsur jenaka dengan dasar dari cerita lucu yang bisa membuat pembaca atau pendengarnya tertawa.

Cerita jenaka umumnya didasarkan pada kehidupan masyarakat sehari-hari yang berpusat pada tingkah laku atau aksi-aksi sang tokoh.

Hampir semua cerita yang disajikan menceritakan mengenai kebodohan atau sesuatu yang lucu sehingga isinya dapat menggelitik pembaca atau pendengarnya untuk tertawa.

Isi cerita jenaka berupa khayalan atau rekaan dari pengarangnya. Bisa juga cerita yang berdasarkan fakta dari berbagai pengalaman diri sendiri maupun orang lain.

Bagi kamu yang hobi membaca cerita lucu, sebaiknya mencoba membaca beberapa contoh cerita jenaka pada artikel ini.

Berikut ini beberapa contoh cerita jenaka, yang dapat mengundang tawa bagi para pembaca atau pendengarnya, dikutip dari laman Rumus dan Rumussoal, Senin (22/8/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Becak Dilarang Masuk

Ada seorang tukang becak asal Madura yang kepergok seorang polisi ketika memasuki kawasan Becak dilarang masuk.

Tukang becak itu nyelonong, dan polisi pun datang menyemprit.

"Apa kamu tidak melihat gambar itu? Becak tak boleh masuk jalan ini," kata polisi itu membentak.

"Oh saya lihat Pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada orangnya. Becak saya kan ada orangnya, berarti boleh masuk," jawab si tukang becak.

"Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itu kan ada tulisan becak dilarang masuk!" bentak Pak polisi lagi.

"Tidak, Pak, saya tidak bisa baca. Kalau saya bisa baca ya saya pasti jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak begini," jawab si tukang becak cengengesan.

3 dari 4 halaman

Abu Nawas Mau Terbang

Abu Nawas seolah selalu tidak kehabisan akal untuk membuat sensasi publik. Tidak jarang dengan kecerdikannya, Abu Nawas berani mengkritik raja serta memberi nasihat kepada khalayak luas.

Suatu hari, Abu Nawas menghebohkan pemberitaan kalau dirinya ingin terbang. Sontak, pernyataan Abu Nawas itu yang menyebar ke penjuru kota serta menjadi bahan pergunjingan orang.

Banyak penduduk kota menganggap Abu Nawas gila serta tidak mungkin bisa melakukan niatnya.

Kabar Abu Nawas ingin terbang itu sampai ke telinga dari Raja Harun Ar-Rasyid. Sang Raja langsung memanggil Abu Nawas ke istana untuk diinterogasi.

"Wahai Abu Nawas, kau ingin terbang?" tanya Harun Ar-Rasyid.

"Benar baginda, besok Jumat saya akan terbang, silakan bersama penduduk menyaksikan hamba terbang jika masih ragu," jawab Abu Nawas.

"Baiklah kalau begitu. Apabila engkau berbohong, maka harus bersiaplah untuk menanggung hukumannya."

Saat tiba Abu Nawas naik ke gedung tinggi. Orang-orang yang telah menantikannnya kini banyak yang ragu dengan kemampuan Abu Nawas untuk dapat terbang layaknya burung.

Setelah lapangan penuh sesak, Abu Nawas perlahan mulai mengepakkan tangannya dari atas gedung seperti burung. Tingkah Abu Nawas itu pun ini mengundang reaksi penonton.

Salah seorang dari penonton berkata, "Hai, Abu Nawas! Engkau membohongi kami! Kau tidak terbang, maka engkau akan mendapat hukuman".

"Dengarlah saudara-saudara. Aku mengatakan aku ini mau terbang, bukan mengatakan aku dapat terbang. Dari tadi aku mau terbang bukan?"

Penonton menyoraki Abu Nawas, tapi tidak dapat menyalahkan Abu Nawas.

Pesan yang dapat diambil dari cerita tersebut ialah jangan menelan bulat-bulat seluruh berita. Sudah seharusnya kita menelaah terlebih dahulu.

4 dari 4 halaman

Anak SD Mau ke Surga

Suatu ketika, sejumlah murid satu di antara kelas di SD sedang menjalani pelajaran agama. Dengan penuh semangat, seorang guru bernama Udin memberikan pelajaran yang membahas mengenai surga. Usai memberikan penjelasan mengenai surga, sang guru lantas memberikan pertanyaan kepada seluruh muridnya. Berikut percakapannya:

"Anak-anak, siapa yang mau masuk surga?" tanya Udin.

"Saya, Pak, saya," teriak seluruh murid.

Dari seluruh anak yang mengajukan diri, rupanya ada satu murid bernama Ucok, tidak ikut berteriak. Hal itu membuat sang guru kembali bertanya.

"Yang mau masuk surga tunjukkan tangannya,” tanya Udin lagi.

"Saya," teriak para murid berlomba-lomba mengangkat tangannya.

Lagi-lagi, Ucok tetap diam, bergeming. Demi memacu semangat muridnya, dia pun kembali bertanya.

"Yang mau masuk surga, ayo berdiri.”

Mendengar itu, seluruh murid berdiri, kecuali Ucok yang tetap diam dan malah disibukkan dengan bukunya sendiri.

Merasa ada murid yang tak bersemangat, Udin pun menghampiri Ucok dan bertanya, "Cok, kamu mau masuk surga enggak?"

"Mau dong Pak!" jawab Ucok.

"Terus kenapa kamu enggak berdiri?" lanjur Udin penasaran.

"Lha, memangnya mau berangkat sekarang Pak?"

 

Sumber: Rumus, Rumussoal

Dapatkan artikel contoh dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer