Sukses


Daftar Tokoh Karya Seni Rupa Indonesia

Bola.com, Jakarta - Seni rupa adalah satu di antara cabang seni yang hasil karyanya bisa dinikmati dengan indra penglihatan serta rabaan. Hingga saat ini, karya seni rupa masih banyak diminati karena hasilnya yang seperti objek nyata.

Seperti karya seni lainnya, karya seni rupa juga memiliki unsur-unsur yang membentuknya. Meski begitu, dalam membuat suatu karya, biasanya para seniman memiliki gaya tersendiri atau berbeda dengan seniman lainnya. Hal itu untuk menghasilkan suatu karya seni yang bisa menjadi ciri khas sendiri.

Indonesia memiliki seniman seni rupa yang terkenal. Bahkan, ada beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang mendunia.

Sebagai orang Indonesia yang mencintai karya seni rupa tentu perlu mengetahui tokoh-tokoh tersebut. Siapa saja tokoh-tokoh karya seni rupa Indonesia?

Berikut beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang perlu diketahui, dilansir dari Modul Pembelajaran SMA Seni Rupa terbitan Kemdikbud, Rabu (21/9/2022).

2 dari 6 halaman

Tokoh Karya Seni Rupa Indonesia

Abdullah Suriosubroto

Seorang pelukis pertama Indonesia pada abad ke 20, lahir tahun 1878 dan awalnya sempat kuliah kedokteran di Batavia. Hanya, setelah ia melanjutkan kuliah ke Belanda justru banting setir ke melukis.

Pencinta pemandangan alam ini memiliki aliran seni sendiri yakni Mooi Indie. Namun, jika diperhatikan betul secara garis besar mirip dengan naturalisme. Contoh lukisannya yang terkenal adalah Bambu Woods.

Affandi Koesoema

Terlahir sebagai pemuda Cirebon tahun 1907 dan meninggal pada 1990. Seorang pelukis yang rendah hati dan bahkan tak tahu aliran apa yang ia geluti.

Ia hanya menumpahkan warna-warna cat secara acak di atas kanvas, lalu menyelesaikan lukisannya dengan menggunakan jemari bukannya kuas seperti pelukis lain.

Dunia menyebutnya maestro, sementara ia hanya menyebut dirinya sebagai tukang lukis saja.

Sampai wafat, ia sudah melukis lebih dari 2000 lukisan. Beberapa contoh lukisannya ialah Kebun Cengkeh, Perahu dan Matahari, Andong Jogja, dan masih banyak lagi.

3 dari 6 halaman

Tokoh Karya Seni Rupa Indonesia

Barli Sasmitawiyana

Seorang pelukis yang terlahir tahun 1921 dan menutup usia tahun 2007, mulai melukis pada 1930 saat usianya masih 9 tahun di sebuah studio milik pelukis Belgia yang tinggal di Bandung, yakni Jos Pluimentz.

Ia menempuh pendidikan seni di Paris tahun 1950 dan saat pulang ke Indonesia membuka Sanggar Rangga Gempol di Dago, Bandung.

Beberapa lukisannya adalah Affandi dan Istri Pulang Melukis Pohon Apel, Bobotoh, Penari Kipas 2, dan masih banyak lainnya.

Basuki Abdullah

Basuki Abdullah adalah seorang pelukis Istana Merdeka di tahun 1974. Basuki Abdullah merupakan putra dari pelukis abad 20 Indonesia, yakni Abdullah Suriosubroto.

Terlahir pada 1925 dan wafat tahun 1993. Basuki Abdullah termasuk jajaran maestro lukis Indonesia dengan aliran realis, ia bahkan terkenal sebagai pelukis yang mampu melukiskan kecantikan wanita dengan sangat sempurna.

Pada sebuah kompetisi di Belanda, ia mengalahkan 87 orang pelukis Eropa dan mengharumkan Indonesia.

4 dari 6 halaman

Tokoh Karya Seni Rupa Indonesia

Delsy Syamsumar

Delsy Syamsumar terlahir di Medan tahun 1935. Bakat melukisnya sudah nampak sejak usia 5 tahun, ia juga selalu mendapat nilai sempurna untuk seni rupa.

Di usianya yang ke 17 tahun ia membuat komik perjuangan yang dikirim ke majalah Aneka, dan berkat komik itulah namanya terkenal sampai ke seluruh Indonesia.

Berkat itu pula ia hijrah ke Jakarta dengan difasilitasi oleh penerbit dan produktif menelurkan banyak hasil karya bernilai tinggi. Beberapa contohnya adalah Heroisme Cut Mutia, Kereta Api Terakhir Yogyakarta dan komik Si Semut.

Hendra Gunawan

Hendra Gunawan merupakan pelukis sekaligus seorang seniman Sunda. Hendra Gunawan lahir tahun 1918 dan wafat di Bali tahun 1983. Awal mula keputusannya melukis setelah bertemu dengan Affandi, ia juga mengenal Abdullah Suriosubroto dan Barli.

Bukan cuma melukis, ia juga membentuk sebuah sanggar yakni Sanggar Pusaka Sunda tahun 1940.

Beberapa hasil lukisannya yang melegenda adalah JualBeli di Pasar, Perempuan Menjual Ayam, Sketsa, Bisikan Iblis.

5 dari 6 halaman

Tokoh Karya Seni Rupa Indonesia

Henk Ngantung

Memiliki nama lengkap Hendrik Hermanus Joel Ngantung, terlahir tahun 1921 di Manado dan wafat tahun 1991.

Bukan cuma seorang pelukis, tetapi juga wakil gubernur periode 1960-1964 dan Gubernur Jakarta tahun 1964-1965. Ia mempelajari lukisan dari Chairul Anwar dan Asrul Sani.

Perjalanan politiknya tidak berhasil, misi mengubah Jakarta menjadi kota budaya pun gagal sampai ia akhirnya lepas masa jabatan dan tinggal dalam kemiskinan dengan sejumlah penyakit seperti jantung dan glaukoma.

Pameran pertama dan terakhirnya disponsori oleh pengusaha Ciputra. Lukisannya Digiring ke Kandang menjadi lukisan terbaik tahun 1942.

I.B Said

I.B Said lahir tahun 1934 dan merupakan salah seorang pelukis istana. I.B Said pernah mendapatkan tugas khusus dari Presiden Soekarno untuk melukis wajah-wajah tamu kenegaraan yang datang ke Indonesia dan totalnya melukis 300 wajah.

Sampai usianya yang ke-74 tahun, ia masih melukis di istana. Pada masa pemerintahan Bung Karno, pelukis hanya berjumlah sekitar 20 orang saja dan membuat 10 foto untuk dipajang di beberapa titik dalam istana.

Hasil karya I.B Said adalah Segitiga Senen Tinggal Kenangan dan berbagai foto wajah tamu negara.

6 dari 6 halaman

Tokoh Karya Seni Rupa Indonesia

Popo Iskandar

Pelukis yang juga seorang dosen di IKIP Bandung (UPI) ini terlahir tahun 1926 dan wafat tahun 2000. Belajar seni rupa pada Barli Samitawinata dan Hendra Gunawan.

Memiliki aliran sendiri dan angat suka melukis kucing sehingga ia mendapatkan julukan sebagai pelukis kucing.

Tak hanya melukis kucing, ia juga melukis hewan lainnya dan hanya menggunakan tiga warna saja. Lukisannya adalah Young Leophard, Bulan di Atas Bukit, Bunga, Cat, dan lain sebagainya.

Djoko Pekik

Djoko Pekik merupakan seorang pelukis yang sempat ditahan pasca serangan G30/S PKI, lahir di Grobogan tahun 1931. Ia mengikuti sebuah pameran di Amerika Serikat tahun 1986 dan saat itu namanya langsung populer di Indonesia.

Banyak kolektor seni berburu hasil lukisannya yang memang sangat ekspresif dan penuh dengan curahan perasaannya setulus hati, seperti Go To Hell Crocodile, Becak Driver is Being Baby, dan Yes I am a Whore.

Saking digilainya dan langkanya lukisan hasil Djoko Pekik, satu di antara hasil lukisannya bahkan sampai ada yang dibeli dengan harga Rp1 miliar.

 

Sumber: Kemdikbud

Baca artikel seputar seni rupa lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer