Sukses


Contoh Teks Hikayat yang Menarik Dicermati

Bola.com, Jakarta - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Teks hikayat juga dapat diartikan sebuah karya sastra lama berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mukjizat tokoh utamanya.

Teks hikayat bisa dibilang mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat hidup, yang di dalamnya banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal dan penuh keajaiban.

Biasanya teks hikayat berisi kisah tentang kesaktian, kehidupan raja, kisah si baik dan si jahat, dan kisah-kisah khayalan lainnya.

Itulah sedikit pembahasan mengenai teks hikayat. Untuk lebih memahami, kamu bisa mencermati contoh-contoh teks hikayat pada artikel ini.

Berikut ini beberapa contoh teks hikayat yang menarik dicermati, dikutip dari laman Dosenpendidikan dan Saintif, Jumat (21/10/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Abu Nawas dan Botol Ajaib

Kisah Abu Nawas dimulai ketika Raja Harun Ar-Rosyid memanggil Abu Nawas di istana. Setiba di istana Abu Nawas disambut dengan senyuman oleh baginda raja. Maksud dan tujuan Abu Nawas di panggil ke istana tidak lain untuk menyelesaikan masalah baginda Raja Harun Ar-Rosyid.

Baginda mengalami sakit perut yang cukup sering dan berdasarkan pemeriksaan tabib istana baginda raja mengalami serangan angin. Abu Nawas hanya terheran dan bingung dengan ucapan baginda. Kemudian dia memberanikan diri untuk bertanya kepada baginda pekerjaan apa yang sebenarnya akan ditugaskan kepadanya.

"Tangkap dan penjarakan angin itu untukku", perintah baginda sekaligus menjawab pertanyaan Abu Nawas tersebut. Dan betapa terkejutnya Abu Nawas tentang perintah yang diberikan kepadanya. Abu Nawas hanya diberi waktu tiga hari untuk menyelesaikan tugas dari baginda raja tersebut.

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Abu Nawas hanya terdiam dan bingung mencari cara bagaimana mungkin untuk menangkap angin. Padahal, angin adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat bahkan ditangkap. Waktu terus berjalan, hingga pada hari kedua Abu Nawas tidak mendapatkan cara untuk menyelesaikan perintah raja. Abu Nawas terus berpikir keras hingga ia tersadar tentang Jin yang juga tidak bisa terlihat.

Abu Nawas dengan sangat gembira menyiapkan botol dan bergegas menuju istana untuk bertemu dengan baginda Raja. Saat tiba di istana, baginda langsung bertanya keberadaan angin yang diperintahkan kepada Abu Nawas. Diberikan botol yang dibawa kepada baginda dan menunjukkan bahwa angin ada di dalam botol.

Baginda membuka botol sesuai dengan arahan Abu Nawas. Betapa terkejutnya baginda Raja dengan bau busuk yang keluar dari botol tersebut dan bertanya kepada Abu Nawas bau apa yang busuk itu. Dengan ketakutan, Abu Nawas menjelaskan bahwa itu adalah angin kentut dirinya dan menutup botol agar angin tidak keluar.

Baginda tidak marah karena yang dijelaskan oleh Abu Nawas sangat masuk akal. Ia mendapatkan imbalan karena selesai menjalankan perintah baginda Raja Harun Ar-Rosyid.

3 dari 4 halaman

Si Miskin dan Marakarma

Kisah dimulai ketika seorang Raja Keinderaan terkena sumpah Batara Indera. Raja dan istrinya menjadi miskin dan hidup sengsara dalam hutan di negeri antah berantah yang dikuasai oleh seorang raja bernama Indra Dewa. Kedua pasangan tersebut sering disebut sebagai si miskin, yang setiap hari selalu mendapat siksaan dan penganiayaan dari penduduk setempat, seperti dilempari batu.

Beberapa tahun kemudian, si Miskin dan istri diberikan momongan seorang anak laki-laki yang bernama Marakarma, yang artinya anak dalam kesukaran. Dia adalah anak semata wayang si Miskin dan istri, sehingga dirawat dengan penuh kasih sayang. Suatu hari, si Miskin menggali tanah dan menemukan ranjau yang berisi emas yang bisa digunakan hingga ke anak cucunya. Dengan kuasa Allah, pada tempat tersebut berdiri sebuah kerajaan lengkap, yang diberi nama Puspa Sari.

Setelah berdirinya kerajaan, mereka kemudian berganti nama menjadi Maharaja Indera Angkasa dan istrinya berganti nama menjadi Tuan Puteri Ratna Dewi. Kebahagian mereka bertambah dengan kehadiran seorang anak perempuan bernama Nila Kesuma. Dengan kehidupan yang lebih baik, mereka tidak luput dari kejahatan orang sekitar mereka. Seperti yang dilakukan oleh Maharaja Indera Dewa, yang sangat iri dengan negeri Puspa Sari dan kebaikan hati rajanya. Dia melakukan rencana jahat kepada keluarga Raja Indera Angkasa.

Ahli nujum terperangkap bujukan Raja Indera Angkasa, dengan menyampaikan ramalan palsu bahwa kedua anak Maharaja Indera Dewa hanya akan mendatangkan celaka bagi orang tuanya. Akibatnya, kedua anak tersebut diminta pergi dari negeri Puspa Sari. Tak butuh waktu lama, negeri Puspa Sari turut hancur dan raja maupun ratu hidup miskin kembali.

Keduanya berlari ke hutan. Marakarma disangka sebagai seorang pencuri dan dibuang ke laut. Sedangkan Nila Kesuma ditemukan oleh Raja Mengindera Sari dan telah menjadi istrinya yang kemudian berganti nama menjadi Mayang Mengurai. Nasib Marakarma yang terhanyut hingga ditelan oleh ikan nun mempertemukannya dengan Cahaya Chairani dan nenek Kabayan.

Marakarma hidup bersama nenek Kabayan dengan menjual bunga dan bertemu kembali dengan istrinya Cahaya Chairani. Ia juga mengetahui Putri Mayang sebagai adik kandungnya berkat cerita nenek Kabayan. Segera Marakarma menemui adiknya dan pergi ke negeri Puspa Sari untuk menemui ibunya yang masih hidup menderita sebagai pemungut kayu.

Marakarma meminta kepada Dewa untuk mengembalikan negari Puspa Sari seperti sediakala. Kesaktian Marakarma dapat mengalahkan serangan dari negeri Antah Berantah yang dengki melihat kemakmuran negeri Puspa Sari. Marakarma kemudian menjadi raja di Palinggam Cahaya (negeri mertuanya) dan keluarganya hidup bahagia di negeri Puspa Sari.

4 dari 4 halaman

Antu Ayek

 

Konon kabarnya, dahulu kala hiduplah seorang gadis dari keluarga sederhana bernama Juani. Juani merupakan gadis kampung yang elok rupawan, berkulit kuning langsat, dan rambut panjangnya yang hitam lebat. Keelokan rupa gadis Juani sudah begitu terkenal di kalangan masyarakat sehingga wajar kiranya banyak bujang yang berharap bisa duduk bersanding dengannya.

Namun, apalah daya, gadis Juani belum mau menentukan pilihan hati kepada satu bujang pun di kampungnya. Hingga, pada suatu masa, bapak gadis Juani terpaksa menerima pinangan dari bujang Juandan karena terjerat utang dengan keluarga nujang Juandan. Bujang Juandan adalah pemuda dari keluarga kaya raya, tapi yang menjadi masalah adalah bujang Juandan bukanlah pemuda tampan. Bahkan tidak sekadar kurang tampan, bujang Juandan pun menderita penyakit kulit di sekujur tubuhnya sehingga ia pun dikenal sebagai Bujang Kurap.

Mendengar kabar itu, gadis Juani pun bersedih hati. Ia hendak menolak, tapi tak kuasa karena kasihan kepada bapaknya. Berhari-hari ia menangisi nasibnya yang begitu malang. Namun, apa hendak dikata, pesta pernikahan pun sudah mulai dipersiapkan. Orang sekampung ikut sibuk menyiapkan upacara perkawinan gadis Juani dan bujang Juandan. Akhirnya malam perkawinan itu pun tiba, gadis Juani yang cantik dipakaikan hiasan pengantin yang begitu anggun menunggu di kamar tidurnya sambil berurai air mata.

Ketika orang serumah turun menyambut kedatangan arak-arakan rombongan bujang Juandan, hati gadis Juani makin hancur. Di tengah kekalutan pikiran, ia pun mengambil keputusan, dengan berurai air mata ia keluar lewat pintu belakang dan berlari menuju sungai.

Akhirnya dengan berurai air mata gadis Juani pun mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai. Kematiannya yang penuh derita menjadikannya arwah penunggu sungai yang dikenal sebagai Antu Ayek yang sering mencari korban anak-anak.

 

 

Sumber: Dosenpendidikan, Saintif

Yuk, baca kumpulan artikel contoh lainnya dengan mengklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer