Sukses


Apa itu Endoskopi? Ketahui Pengertian, Jenis, dan Prosedurnya

Bola.com, Jakarta - Endoskopi adalah istilah kesehatan yang mungkin kerap kita dengar sehari-hari. Bisa jadi, kamu pernah mendapat rekomendasi dokter untuk melakukan endoskopi.

Akan tetapi, masih banyak di antara kita yang belum mengerti benar apa itu endoskopi sehingga ketika dokter meminta kita melakukannya, memunculkan kecemasan dalam diri.

Lalu, apa itu sebenarnya endoskopi? 

Pemeriksaan endoskopi adalah prosedur non bedah untuk mengecek saluran pencernaan. Bahkan, saat ini endoskopi dapat dilakukan untuk melihat gangguan saluran cerna pada sepanjang saluran cerna.

Perlu diketahui, endoskopi tidak hanya berguna sebagai alat pemeriksaan, tetapi juga bisa sebagai terapi.

Jadi, bila mengalami masalah saluran cerna yang sangat mengganggu, jangan ragu untuk ke dokter karena bisa jadi diperlukan endoskopi untuk menegakkan diagnosis.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini pengertian endoskopi, jenis-jenis, dan ketahui pula prosedurnya, disadur di Klikdokter, Rabu (30/11/2022).

2 dari 5 halaman

Pengertian Endoskopi

Endoskopi adalah tindakan meneropong saluran cerna untuk melihat kondisi saluran tersebut secara langsung.

Sebuah kawat fleksibel dengan kamera di ujungnya akan dimasukkan ke saluran cerna, dan visualisasi saluran cerna dapat dilakukan.

Beberapa keuntungan yang bisa didapat dari tindakan medis ini, di antaranya prosedur ini memperlihatkan secara langsung keadaan dalam dari saluran cerna serta bisa digunakan sebagai upaya diagnosis dengan mengambil sebagian sampel jaringan dalam saluran cerna.

Endoskopi saluran cerna bagian atas biasanya dilakukan untuk membantu mengindentifikasi penyebab berikut ini:

  • Sakit perut atau nyeri dada
  • Mual dan muntah-muntah
  • Nyeri ulu hati
  • Perdarahan
  • Sulit menelan
3 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Endoskopi

Endoskopi saluran cerna terdiri dari berbagai jenis. Namun, ada dua jenis endoskopi yang paling sering dilakukan, yaitu:

Esofagogastroduodenoskopi (Gastroskopi)

Tindakan endoskopi dengan memasukkan selang endoskopi melalui mulut dan diteruskan sampai ke duodenum. Pemeriksaan ini untuk memeriksa saluran cerna bagian atas.

Kolonoskopi

Tindakan endoskopi ini dimulai dari anus, dan diteruskan sampai akhir dari usus besar. Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat adanya gangguan pada saluran cerna bagian bawah.

4 dari 5 halaman

Prosedur Endoskopi

Proses endoskopi menggunakan alat berbentuk seperti kawat yang fleksibel dengan lampu dan kamera di ujungnya. Lalu, alat tersebut dimasukkan ke saluran cerna, baik saluran cerna atas (melalui mulut) ataupun saluran cerna bawah (melalui dubur).

Dalam pemeriksaan saluran cerna bagian atas (dikenal juga sebagai gastroskopi), dokter dapat melihat kerongkongan, perut, dan bagian atas dari usus kecil. 

Endoskopi juga bisa diteruskan menuju usus besar melalui rektum. Prosedur ini biasa disebut sebagai sigmoidoskopi atau kolonoskopi. Tergantung seberapa jauh usus besar diperiksa.

Endoskopi memungkinkan dokter untuk melihat struktur anatomi saluran cerna secara langsung, yang terlihat lewat monitor. Nantinya, ini dapat menilai ada atau tidaknya kelainan pada saluran cerna. 

Tindakan ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengambil sampel jaringan pada saluran cerna guna pemeriksaan lebih lanjut.

5 dari 5 halaman

Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Endoskopi

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan tindakan endoskopi:

  • Beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah diperlukan. Tujuannya untuk memastikan pasien tidak memiliki gangguan pembekuan darah atau masalah organ yang dapat memengaruhi obat-obatan anestesi.
  • Sebelum tindakan, pasien umumnya diminta untuk berpuasa paling tidak selama enam jam agar saluran cerna bersih saat endoskopi dilakukan.
  • Pada endoskopi saluran cerna bawah, sehari sebelum tindakan pasien akan diminta untuk menggunakan obat pencahar untuk membersihkan saluran cerna bawah.
  • Bila tiba waktunya endoskopi, pasien akan diberikan obat-obatan sedasi dan antinyeri oleh dokter anestesi. Tindakan medis ini dilakukan di bawah pengaruh pembiusan sehingga pasien tidak akan merasakan apa pun.
  • Setelah tindakan selesai, pasien akan terbangun dan mungkin merasa sedikit mual dan nyeri. Namun, tak akan makan waktu lama sampai pasien bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

 

Disadur dari: Klikdokter.com

Silakan klik tautan ini untuk artikel kesehatan dari berbagai tema lain.

Video Populer

Foto Populer