Sukses


Macam-Macam Teknik dalam Seni Grafis, Lengkap beserta Penjelasannya

Bola.com, Jakarta - Seni grafis adalah satu di antara karya seni rupa yang memiliki bentuk dua dimensi. Seni grafis tersebut dibuat dengan teknik cetak, baik manual maupun digital. Dengan menggunakan teknik cetak, memungkinkan dalam pelipatgandaan karyanya.

Perlu diketahui, grafis berasal dari bahasa Yunani, 'graphein', yang berarti menulis atau menggambar. Istilah grafis dalam bahasa Inggris adalah 'graph' atau 'graphic', yang berarti dapat membuat tulisan/lukisan dengan cara ditoreh atau digores.

Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, seni grafis adalah seni yang berhubungan dengan dekorasi, penulisan atau pengungkapan dalam bentuk huruf, tanda atau gambar melalui proses pencetakan.

Secara umum, pengertian seni grafis adalah karya seni rupa dua dimensi atau disebut dengan 'dwimatra', yang menghasilkan produk-produk modern dalam berbagai media menggunakan teknik cetak maupun printing.

Ada beragam jenis teknik pembuatan karya seni grafis. Apa saja macam-macam teknik dalam seni grafis?

Berikut ini macam-macam teknik dalam seni grafis yang perlu diketahui, dilansir dari Buku Siswa Seni Budaya SMP Kelas IX terbitan Kemdikbud, Kamis (8/12/2022).

2 dari 5 halaman

1. Cetak Tinggi (Teknik cetak relief/teknik cukil)

Cetak tinggi menggunakan klise/acuan/alat cetak yang akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta.

Jika klise/alat cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat maka tampaklah gambar pada kertas. Stempel merupakan satu di antara alat untuk mencetak gambar atau tulisan dengan teknik cetak tinggi.

Cetak tinggi di sini dengan memanfaatkan bentuk/permukaan yang paling tinggi dapat kita lihat adanya gambar atau tulisan yang timbul yang nantinya akan menghasilkan suatu gambar atau tulisan pada benda yang diberi warna.

3 dari 5 halaman

2. Cetak Dalam (Intaglio print)

Cetak dalam adalah seni cetak yang menggunakan klise dalam, hal ini berarti bagian dalam menyerap tinta dan akan membekas pada kertas.

Jenis-jenis cetak dalam antara lain: etsa, mezzo tint, drypoint, dan lain sebagainya.

Cetak dalam dibuat dengan bahan cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan yang dalam.

Tinta lalu dituangkan, diratakan atau dirolkan pada bagian yang dalam tersebut. Kertas yang sudah dilembapkan dengan air lalu diletakkan di atasnya.

Tinta akan melekat pada kertas dan terbentuklah gambar atau tulisan sesuai yang diharapkan. Alat yang dipakai untuk menoreh dapat berupa pahat grafis, paku, jarum, burin, atau logam runcing.

4 dari 5 halaman

3. Cetak Datar (Planography Print)

Cetak datar adalah teknik cetak yang menggunakan klise datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dan air.  Cetak datar adalah memperbanyak hasil cetakan dengan media permukaan yang datar.

Teknik ini ditemukan pada abad ke-16 di Eropa. Klise cetak ini menggunakan batu cadas (limestone) biasa disebut dengan lithography.

Selain batu, sekarang dapat juga menggunakan lempengan logam (seng) untuk memperingan proses kerja.

Planografi (cetak datar) di mana matrix permukaannya tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan image/gambar.

Teknik ini meliputi litografi, monotype, dan teknik digital satu di antara cetak offset.

5 dari 5 halaman

4. Cetak Saring

Cetak saring adalah satu di antara teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan serat tertentu. Cetak saring dikenal dengan sablon atau seni grafis.

Sablon tersebut banyak digunakan untuk mencetak tulisan maupun gambar pada permukaan datar atau rata, misalnya untuk mencetak tulisan atau gambar pada kertas, kaos, kain spanduk, undangan, plastik, dan media lainnya. 

Kain screen ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar.

 

Sumber: Kemdikbud

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer