Sukses


Pengertian Lari Estafet, Sejarah, Syarat, Jenis, Teknik, dan Peraturannya

Bola.com, Jakarta - Lari estafet merupakan satu di antara jenis cabang olahraga atletik lari. Olahraga tersebut sering dilombakan dalam event nasional maupun internasional.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, lomba (lari atau renang) beregu dengan cara pembagian jarak tempuh di antara para peserta, pada akhir bagiannya masing-masing menyerahkan benda (misalnya tongkat, bendera) pada peserta berikutnya.

Lari estafet adalah cabang olahraga yang dilakukan secara kelompok atau beregu. Olahraga lari estafet biasanya dilakukan dengan bantuan tongkat.

Dalam praktiknya, lari estafet dilakukan dengan cara lari bergantian dengan membawa dan memindahkan tongkat ke anggota tim lainnya mulai start hingga melewati garis finis.

Itulah mengapa, lari estafet sering disebut lari sambung karena bergantian dalam membawa tongkat. Pada umumnya, satu tim lari estafet diisi oleh empat anggota.

Itulah sedikit penjelasan tentang lari estafet. Untuk lebih jelasnya, perlu diketahui sejarah lari estafet,

Berikut ini rangkuman tentang sejarah lari estafet, syarat, jenis, teknik, dan peraturannya yang perlu diketahui, dilansir dari sampoernaacademy.sch.id, Jumat (26/5/2023).

2 dari 6 halaman

Sejarah Lari Estafet

Lari estafet diklaim kali pertama ditemukan oleh suku Inca, Aztec, dan Maya di Amerika, tepatnya di wilayah Meksiko. Pada awalnya, estafet ini dilakukan untuk menyampaikan berita antartempat.

Ada pula yang menyebut bahwa estafet berasal dari Yunani, ketika itu estafet digunakan untuk meneruskan sebuah api keramat ke wilayah jajahan yang baru sebagai bentuk pemujaan terhadap leluhur.

Lari estafet akhirnya diperlombakan secara resmi pada 1912 ketika Olimpiade di Stockholm, Swedia. Lomba estafet itu sudah menerapkan format yang dikenal sampai sekarang ini.

Pada ajang tersebut, estafet diperlombakan dalam dua nomor, yaitu 4×100 m dan 4×400 m putra. Kemudian 16 tahun berselang, tepatnya pada 1928, nomor 4×100 m untuk tim putri mulai diperlombakan dan nomor 4x400 m mulai dipertandingkan pada 1972.

3 dari 6 halaman

Syarat Lari Estafet

Meski terlihat sederhana, tongkat estafet yang digunakan dalam pertandingan resmi ternyata tidak sesederhana itu. Pada umumnya, tongkat estafet berbentuk silinder berlubang.

Namun, tongkat yang dipindahkan harus memenuhi sejumlah syarat, yaitu:

1. Panjang dari tongkat estafet adalah 29-30 cm.

2. Untuk dewasa, diameter dari tongkat tersebut adalah 2,81 cm, sedangkan anak-anak berdiameter 2,54 cm.

3. Berat dari tongkat maksimal adalah sebesar 50 gram.

4. Bahan dari tongkat silinder tersebut pada umumnya berasal dari pipa, kayu, metal dan yang lain sebagainya.

5. Harus berwarna agar bisa mempermudah untuk dilihat dari jarak jauh oleh anggota pelari yang lainnya.

4 dari 6 halaman

Jenis Perlombaan Lari Estafet

Pada umumnya, lari estafet yang diperlombakan adalah tiga nomor, yaitu jarak dekat, menengah, dan jauh. Namun, pada perkembangannya, ada jenis-jenis lain dari perlombaan estafet, yaitu:

1. Lari Estafet Jarak Jauh

Lari estafet jarak jauh telah diperlombakan, baik pada level amatir maupun pada level internasional.

Lintasan dari lari estafet jarak jauh ini biasanya mencapai puluhan kilometer, sehingga biasanya ada lima hingga 36 tahapan.

2. Lari Estafet Antarnegara

Pada 2017, perlombaan lari antarnegara pernah diselenggarakan lewat Kejuaraan Lintas Dunia IAAF. Ketika itu, lomba lari mempertandingkan kelompok antar negara yang dicampur antara laki-laki dan perempuan.

Meski namanya antarnegara, estafet ini cenderung tergolong lari jarak menengah karena hanya menempuh 4×2 km.

3. Medley Relay

Estafet jenis medley relay ini menempuh jarak yang bermacam-macam jenisnya. Pada tipe jarak jauh yang ditempuh itu, yaitu 1200 m, 400 m, 800 m, dan kemudian ditutup dengan 1600 m.

Sedangkan pada jarak pendek atau dekat biasanya adalah 400 m, 200 m, dan 800 m. Namun, ada juga jenis yang terdiri dari 200 m, 100 m, dan 400 m.

5 dari 6 halaman

Teknik Lari Estafet

Teknik dari pemindahan tongkat itu ada tiga, yaitu:

Downsweep

Meski namanya berawalan 'down' yang dalam bahasa Indonesia berarti bawah, teknik ini dilakukan dengan cara mengoper dari atas.

Teknik ini dilakukan dengan cara telapak tangan si pelari penerima sudah mengarah ke atas dan kemudian pelari pertama menyerahkan tongkat dari samping saat pelari kedua sudah mulai berlari di area wissel.

Pelari yang menerima tongkat bisa menoleh ke arah belakang untuk melihat tongkatnya sudah dioper, tetapi juga bisa dilakukan tanpa menoleh.

Tujuan dilakukannya teknik ini adalah supaya pelari mampu melihat dengan jelas dan memudahkan ketika memindahkan tongkat.

Upsweep

Teknik upsweep dilakukan dengan cara mengoper dari bawah ke atas. Caranya, dilakukan dengan posisi tangan penerima berada di bawah dengan posisi telapak tangan terbuka lebar dan posisi pemberi tongkat berada di atas.

Seperti pada teknik downsweep, teknik ini juga mengizinkan pelari menoleh dan boleh juga tidak.

Push Pass

Teknik push pass dilakukan dengan cara mengangkat lengan ke arah belakang, dengan cara meletakkan telapak tangan di samping dan ibu jari menunjuk ke bawah. Sementara pelari pemberi tongkat akan memberikan tongkat dengan arah vertikal dengan cara mendorong ke telapak tangan si penerima.

6 dari 6 halaman

Aturan dalam Lari Estafet

Lari estafet juga memiliki aturan yang ketat dalam kompetisi. Sebuah tim dapat didiskualifikasi dari estafet karena beberapa hal berikut ini.

1. Kehilangan tongkat estafet (menjatuhkan tongkat estafet).

2. Melakukan passing tongkat yang tidak tepat.

3. Salah dalam start (biasanya sekali tapi tak sedikit dua kali terjadi).

4. Menyalip pesaing lain dengan cara yang tidak benar.

5. Mencegah pesaing lain untuk lewat.

6. Dengan sengaja menghalangi, melintasi lintasan dengan tidak benar, atau mengganggu pesaing lain.

 

 

Sumber: sampoernaacademy.sch.id

Baca artikel seputar lari lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer