Sukses


Contoh-Contoh Penggunaan Tanda Koma yang Tepat dalam Bahasa Indonesia

Bola.com, Jakarta - Tanda koma merupakan satu di antara tanda baca yang paling sering digunakan dalam sebuah penulisan. Tanda baca koma memiliki peran penting untuk sebuah tulisan.

Secara umum, tanda baca koma digunakan untuk menandai jeda kalimat. Dengan adanya tanda koma tersebut, pembaca bisa berhenti sejenak untuk mengambil napas lalu meneruskan kembali kata-kata yang akan dibaca.

Selain sebagai jeda kalimat, ada berbagai macam penggunaan tanda koma dalam penulisan. Penggunaan tanda koma ini perlu diketahui dan dipahami dengan baik.

Jika penggunaan tanda koma tidak diperhatikan dengan baik, bisa mengurangi pemahaman makna dari sebuah kalimat.

Bagi kamu yang masih belum memahami penggunaan tanda koma yang tepat, bisa membaca contohnya. Ada banyak contoh penggunaan tanda koma yang mudah dipahami.

Berikut ini kumpulan contoh penggunaan tanda koma yang benar dalam bahasa Indonesia, dilansir dari Modul Pembelajaran Pendidikan Profesi Guru terbitan Kemdikbud, Senin (17/7/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Penggunaan Tanda Koma

1. Tanda koma digunakan dalam suatu perincian atau pembilangan (minimal tiga unsur)

Contoh:

Kami memerlukan piring, sendok, dan garpu.

2. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Contoh:

Siti Badilah, M.A. Dr. Nadhifa F.A., M.Si.

3. Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Contoh:

162, 5 cm Rp1.650,55

4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti: tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.

Contoh:

Semua peserta seminar masuk ruang ini, kecuali panitia. 

3 dari 5 halaman

Penggunaan Tanda Koma

5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Contoh:

Jika tidak ada halangan, saya akan datang pada acara itu.

6. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.

Contoh:

Saya akan datang pada acara itu jika tidak ada halangan.

7. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.

Contoh:

Banyak hal yang belum dikerjakan, misalnya, membuat proposal, seminar, dan menyusun laporan.

8. Tanda koma dipakai di belakang penghubung antarkalimat, seperti: oleh karena itu, jadi, dengan demikian, oleh sebab itu, dan meskipun demikian. Kata hubung tersebut terletak di awal kalimat dan tidak boleh ditempatkan pada awal paragraf.

Contoh:

Orang tuanya memiliki kekuasaan di kampung itu. Meskipun demikian, anak itu tidak mau sewenang-wenang memanfaatkan kekuasaan orang tuanya.

4 dari 5 halaman

Penggunaan Tanda Koma

9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan: o, ya, wah, aduh, dan kasihan.

Contoh:

Kasihan, semua data di komputernya terkena virus.

10. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata sapaan, seperti: bu, dik, atau mas dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.

Contoh:

Sudah selesai, Mas?

11. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh:

Paman berkata, "Nenek ke mana?"

12. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.

Contoh:

"Siapa nama kamu?" tanya Lina.

 

5 dari 5 halaman

Penggunaan Tanda Koma

13. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Contoh:

Bpk. Ujang Juhari, Karangpawitan, Karawang.

Kajur PBSI, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.

14. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Contoh:

Gumperz, John J. 1992. Discourse Strategy. Cambridge: Canmbridge University Press.

16. Tanda koma dipakai di antara bagian bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.

Contoh:

Alisjahbana, S. Takdir, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.

17. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca/salah pengertian di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

Contoh:

Setelah menggingit, nyamuk tersebut akan meninggalkan plasmodium.

 

Sumber: Kemdikbud

Baca artikel seputar contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Serunya Lari di Maybank Marathon

Video Populer

Foto Populer