Sukses


Arti Anhedonia, Ketahui Gejala dan Cara Penanganannya

Bola.com, Jakarta - Anhedonia adalah kondisi ketika seseorang kehilangan minat terhadap apa pun dan mengalami "mati rasa" untuk merasakan kesenangan.

Anhedonia merupakan bagian dari gejala depresi. Depresi adalah gangguan yang berkaitan dengan suasana hati dan terkadang membuat pengidapnya merasakan sedih yang berlebih dan tidak memiliki semangat.

Selain bagian dari gejala depresi, anhedonia dapat menjadi gejala dari kondisi medis lain. Sebut saja skizofrenia, penyakit Parkinson, anoreksia, dan penyalahgunaan narkoba.

Seseorang yang mengalami anhedonia biasanya akan mengeluhkan hidup terasa sama saja. Apa pun yang dilihat atau dikerjakan tak lagi menarik, hidup menjadi terasa hampa dan tak berarti.

Mereka yang mengalami gangguan tersebut tampak tidak punya semangat hidup.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lanjutan tentang Anhedonia, disadur dari Klikdokter, Selasa (8/8/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Gejala Anhedonia

  • Kehilangan minat terhadap hobi.
  • Menarik diri dari lingkungan sosial.
  • Memutus hubungan personal dengan orang lain.
  • Perasaan negatif terhadap diri sendiri dan orang lain.
  • Berkurangnya ekspresi emosi, seperti berbicara lebih sedikit atau emosi terlihat datar.
  • Kesulitan menyesuaikan diri di situasi social.
  • Tendensi menunjukkan emosi yang "palsu", misalnya berpura-pura terlihat bahagia di acara pernikahan.
  • Berkurangnya gairah dan ketertarikan seksual.
  • Mengalami gangguan fisik yang rutin, seperti sering sakit.
3 dari 4 halaman

Faktor Risiko Anhedonia

  • Riwayat keluarga yang mengalami depresi berat atau skizofrenia.
  • Mengalami kejadian yang traumatis.
  • Mengalami penyakit yang menurunkan kualitas hidup.
  • Mengalami kondisi medis tertentu.
  • Mengalami gangguan perilaku makan.
4 dari 4 halaman

Menangani Anhedonia

Kamu tak perlu ragu untuk segera mencari bantuan medis jika merasa memiliki anhedonia. Langkah pertama adalah berbicara dengan dokter umum untuk melihat terlebih dahulu apakah ada penyebab medis yang mendasari gejalamu. 

Jika tidak ada, nantinya dokter umum dapat merekomendasikan kamu untuk pergi ke psikiater, psikolog, atau ahli kesehatan mental profesional lainnya.

Untuk mendiagnosis anhedonia, dokter akan menanyakan mengenai gejala-gejala yang kamu alami dan mood secara umum. Ada baiknya untuk membuat daftar mengenai gejala-gejala kamu sebelum pergi ke dokter.  Ini penting agar dokter dapat melihat gambaran secara keseluruhan dan membuat diagnosis.

Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah kamu memiliki masalah kesehatan.

Anhedonia disembuhkan bertahap dengan menemukan akar permasalahannya. Diharapkan apabila dokter menemukan penyebabnya, gejala ini turut berkurang atau menghilang. 

Misalnya, jika anhedonia yang kamu rasakan berhubungan dengan depresi, dokter akan berusaha memberikan obat antidepresan dan konsultasi psikologis lain. 

Jika kamu merasa mulai kehilangan minat terhadap apa pun dan mengalami gejala anhedonia lainnya, baik dalam tingkat yang ringan, sedang atau sudah parah, segeralah cari bantuan profesional. 

Makin dini kamu mengetahui penyebab di balik anhedonia tersebut, makin cepat dilakukan penanganan sehingga tidak berlarut-larut memengaruhi kualitas hidup.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 4/7/2022)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer