Sukses


Gejala Baby Blues beserta Cara Penanganannya

Bola.com, Jakarta - Hamil dan melahirkan merupakan satu di antara momen luar biasa dalam kehidupan seorang wanita. Namun demikian, sindrom baby blues rentan menyerang wanita yang baru melahirkan.

Baby blues adalah suatu bentuk kesedihan atau kemurungan yang dialami ibu setelah melahirkan.

Kondisi ini terjadi akibat berbagai perubahan fisik dan mental yang terjadi secara cepat, drastis, serta mengejutkan setelah kehadiran bayi.

Baby blues bukanlah penyakit, akan hilang sendiri, dan tidak diperlukan pengobatan, kecuali keyakinan, dukungan, istirahat, dan waktu.

Saat wanita lain sudah melewati masa baby blues, seorang ibu yang mengalami depresi pasca-melahirkan justru menjadi makin cemas dan menderita. Depresi pasca-melahirkan merupakan kondisi medis serius yang memerlukan pengobatan profesional, tetapi bukan berarti tidak dapat diatasi.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang baby blues, disadur dari Klikdokter, Rabu (6/9/2023).

2 dari 3 halaman

Gejala Baby Blues

  • Merasa menderita hampir sepanjang waktu, tetapi terutama di pagi dan/atau malam hari.
  • Merasa tidak pantas hidup dan tidak ada sesuatu yang diharapkan.
  • Merasa bersalah dan sering kali menyalahkan diri sendiri.
  • Sangat mudah tersinggung oleh orang lain.
  • Mudah menangis.
  • Merasa lelah yang berkepanjangan, tetapi sulit untuk tidur.
  • Tidak bisa menikmati diri sendiri.
  • Merasa bahwa kamu sudah kehilangan rasa humor.
  • Mudah marah karena hal apa pun.
  • Sangat cemas tentang bayimu sehingga kamu perlu terus-menerus diyakinkan.
  • Mengkhawatirkan kesehatan kamu sendiri sampai takut mengidap penyakit yang sangat berat.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Merasa bahwa bayi kamu sebenarnya bukan milik kamu.
  • Kehilangan hasrat seksual.
  • Bermasalah dengan ingatan.
  • Sulit mengambil keputusan.
  • Tidak selera makan.
  • Mengalami gangguan tidur, termasuk sering terbangun di pagi hari.
3 dari 3 halaman

Cara Menangani Baby Blues

Temuilah dokter dan ceritakan mengenai keluhan-keluhanmu. Dokter mungkin akan merujuk kamu pada konselor yang terlatih untuk memberikan terapi "bicara". Ceritakan juga beban yang kamu rasakan kepada pasangan, kerabat, keluarga, atau teman.

Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan obat antidepresan yang tidak akan memengaruhi bayimu jika kamu menyusui. Apabila kamu mendapatkan obat antidepresan, kamu harus mengonsumsinya sesuai dan selama waktu yang ditetapkan.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 4/4/2016)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer