Sukses


35 Kata-kata Bijak Jalaluddin Rumi, Indah Menghanyutkan

Bola.com, Jakarta - Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri atau orang biasa mengenalnya sebagai Jalaludin Rumi adalah seorang penyair sufi. Ia ternama sebagai pribadi yang bijak.

Rumi lahir di Samarkand, pada 30 September 1207. Ayahnya merupakan keturunan dari sahabat Rasul, yaitu Abu Bakar as-Sidiq, dan ibunya berasal dari keluarga kerajaan Khwarazm.

Saat masih kecil, Rumi seringkali berpindah-pindah tempat tinggal, satu di antaranya dikarenakan desa tempat tinggal Rumi diserang oleh bangsa Mongol.

Lantaran sering berpindah-pindah tempat tinggal, membuat Rumi bertemu dengan banyak orang. Interaksi dengan berbagai orang tersebut memberinya banyak ilmu dan menjadikannya sebagai penyair andal.

Satu di antaranya adalah Husamuddin Ghalabi, yang mengilhaminya untuk mencurahkan semua pengalaman spiritualnya ke dalam sebuah mahakarya yang dikenal dengan Matsnawi-ye Ma'nawi.

Rumi dikenal dengan kemampuanya yang dapat mengubah segala pengalaman dan perasaan yang sedang ia rasakan menjadi puisi yang indah dan memiliki makna mendalam.

Banyak puisi Rumi yang dikenal sejak abad ke-13, masih dapat kita baca dan menjadi motivasi.

Dari penggalan puisi-puisi hasil karya Rumi tersebut, banyak terdapat kata-kata bijak yang dapat memberikan pandangan lain dalam menjalani kehidupan bagi mereka yang meresapinya.

Berikut adalah 35 kata-kata bijak Jalaludin Rumi, yang dapat kamu baca dan jadikan motivasi dalam menjalani kehidupan, seperti dikutip dari Jagokata, Kamis (18/6/2020).

2 dari 4 halaman

Kata-kata Bijak Jalaluddin Rumi

1. "Meskipun aku diam tenang bagai ikan, tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan".

2. "Betapa bahagia saat kita duduk di istana, kau dan aku, Dua sosok dan dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku".

3. "Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah orang tak berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam".

4. "Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata, kusimpan kasih-Mu dalam dada".

5. "Selamat tinggal hanya untuk mereka yang suka dengan mata mereka. Karena bagi mereka yang suka dengan hati dan jiwa, tidak ada hal seperti pemisah".

6. "Bulan tetap terang ketika tidak menghindari malam".

7. "Adakah pelukis yang melukis sebuah lukisan indah demi lukisan itu sendiri?"

8. "Ketahuilah, apa pun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu! Dan karena itulah, kalbu seorang pecinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya".

9. "Dia adalah yang tidak mempunyai ketiadaan, saya mencintainya dan saya mengaguminya".

10. "Perkecillah dirimu, maka kau akan tumbuh lebih besar dari dunia. Tiadakan dirimu, maka jati dirimu akan terungkap tanpa kata-kata".

3 dari 4 halaman

Kata-kata Bijak Jalaluddin Rumi

11. "Hawa nafsumu adalah induk segala berhala: berhala jasmani adalah ular, namun berhala rohani adalah naga".

12. "Jangan berduka. Apa pun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain".

13. "Dalam perjalanan itu tak ada lorong sempit yang lebih sulit dari ini, beruntunglah orang yang tak membawa kedengkian sebagai teman".

14. "Mata hati punya kemampuan 70 kali lebih besar untuk melihat kebenaran dari pada indra penglihatan".

15. "Hikmah Tuhan menciptakan dunia supaya segala sesuatu yang ada dalam pengetahuan-Nya menjadi tersingkap".

16. "Angin saat fajar memiliki rahasia untuk memberitahu Anda. Jangan kembali tidur".

17. "Setiap orang melihat sesuatu yang tak terlihat menurut kadar cahayanya. Semakin sering ia menggosok cermin hatinya, semakin jelaslah ia melihat segala".

18. "Karena cinta duri menjadi mawar karena cinta cuka menjelma anggur segar".

19. "Jangan kau seperti iblis, hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam".

20. "Dengan cinta, yang pahit menjadi manis. Dengan cinta, tembaga menjadi emas. Dengan cinta, sampah menjadi jernih. Dengan cinta, yang mati menjadi hidup. Dengan cinta, raja menjadi budak. Dari ilmu, cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan seseorang di atas takhta seperti ini?"

4 dari 4 halaman

Kata-kata Bijak Jalaluddin Rumi

21. "Hati saya begitu kecil, hampir tak terlihat. Bagaimana Anda bisa menempatkan kesedihan besar di dalamnya? Dengar, Dia menjawab, mata Anda lebih kecil, namun mereka melihat dunia".

22. "Hari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan perasaan hampa dan ketakutan".

23. "Jualah kepandaianmu dan belilah kebingunganmu".

24. "Luka adalah tempat di mana cahaya masuki Anda".

25. "Ikat dua burung bersama. Mereka tidak akan dapat terbang, kendati mereka tahu memiliki empat sayap".

26. "Jika Anda jengkel terhadap setiap gesekan, bagaimana cermin Anda akan dipoles".

27. "Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi".

28. "Kemarin saya pintar, jadi saya ingin mengubah dunia. Hari ini saya bijaksana, jadi saya mengubah diri saya sendiri".

29. "Kematian adalah jembatan yang menghubungkan orang yang mencintai dengan yang dicintainya".

30. "Hidup adalah perjalanan yang mengakibatkan keterpisahan demi kemanunggalan".

31. "Seperti bentuk dalam sebuah cermin, kuikuti Wajah itu. Tuhan menampakkan dan menyembunyikan sifat-sifat-Nya".

32. "Perempuan adalah cahaya Tuhan, dia bukan dicintai secara duniawi, dia berdaya kreatif, bukan hasil kreasi".

33. "Yang tergelap di dunia adalah rumah kekasih tanpa kekasih".

34. "Kata-kata lembut yang kita katakan kepada pasangan kita tersimpan di suatu tempat rahasia di surga. Pada suatu hari, mereka akan berjatuhan bagaikan hujan, lalu tersebar, dan misteri cinta kita akan tumbuh bersemi di segala penjuru dunia".

35. "Ketika aku jatuh cinta, aku merasa malu terhadap semua. Itulah yang dapat aku katakan tentang cinta".

 

Sumber: Jagokata

Video Populer

Foto Populer