Sukses


Sejarah Perayaan Tahun Baru Masehi

Bola.com, Jakarta - Tahun Baru Masehi, atau yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Gregorian, merupakan perayaan yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 1 Januari setiap tahunnya.

Penanggalan Masehi berasal dari sejarah penanggalan yang dipakai di Romawi Kuno dan diadopsi oleh Gereja pada abad ke-6 Masehi.

Tahun Baru Masehi juga dirayakan untuk memperingati peristiwa Kelahiran Yesus Kristus dan sering kali diisi dengan perayaan dan upacara keagamaan.

Perayaan Tahun Baru Masehi tidak hanya memiliki makna religius, tetapi juga melambangkan kesempatan untuk memulai hal-hal baru, merayakan prestasi dari tahun sebelumnya, dan membuat resolusi untuk tahun yang akan datang.

Di berbagai negara, perayaan Tahun Baru Masehi sering kali diisi dengan pesta kembang api, pawai, dan konser musik. Kendati Tahun Baru Masehi dirayakan secara internasional, setiap negara atau budaya memiliki tradisi dan cara tersendiri dalam merayakannya.

Sebagai satu di antara perayaan yang sangat populer, Tahun Baru Masehi menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang di seluruh dunia.

Sementara perayaan ini memiliki akar sejarah yang terkait dengan agama Kristiani, Tahun Baru Masehi kini telah menjadi perayaan sekuler yang dirayakan oleh semua orang, tanpa memandang latar belakang agama atau budaya.

Berikut sejarah singkat tentang asal usul perayaan Tahun Baru Masehi, Sabtu (30/12/2023).

2 dari 4 halaman

Asal Usul Sejarah Tahun Baru Masehi

Tahun Baru Masehi merupakan perayaan tahun baru yang dirayakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Asal-usul dari perayaan ini bermula dari penanggalan yang dibuat oleh bangsa Romawi kuno sekitar tahun 45 SM yang kemudian disempurnakan oleh Paus Gregorius XIII pada 1582.

Penanggalan ini dikenal dengan istilah penanggalan Gregorian dan digunakan hingga sekarang.

Tahun Baru Masehi bermula dari perayaan Pagan yang dirayakan oleh bangsa Romawi Kuno sebagai bagian dari festival Saturnalia. Festival ini diadakan untuk memperingati Dewa Saturnus dan berlangsung selama tujuh hari, yang dimulai dari tanggal 17 Desember.

Pada saat itu, bangsa Romawi Kuno akan merayakan perayaan dengan pesta, pemberian hadiah, dan pertunjukan teater.

Saat Paus Gregorius XIII menetapkan penanggalan Gregorian, perayaan tahun baru menjadi tetap jatuh pada tanggal 1 Januari. Perubahan ini juga sekaligus mengakhiri variasi dari penanggalan sebelumnya yang menyebabkan kebingungan dalam menentukan tanggal tahun baru.

Sejak itu, tanggal 1 Januari diperingati oleh banyak orang di seluruh dunia sebagai awal dari tahun baru Masehi. Meski asal usulnya berkaitan dengan festival Pagan, perayaan ini kini lebih banyak diperingati sebagai momen untuk merayakan harapan baru dan kesempatan untuk memulai hal yang baru.

3 dari 4 halaman

Penyebab Kenapa Tahun Baru Diperingati Pada 1 Januari

1. Kalender Gregorian

Tahun baru diperingati pada 1 Januari karena mengikuti kalender Gregorian yang digunakan oleh banyak negara di seluruh dunia. Kalender Gregorian adalah kalender yang saat ini paling banyak digunakan dan 1 Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru.

2. Perayaan Tradisional

Sebagian besar negara di seluruh dunia memiliki tradisi perayaan tahun baru pada 1 Januari. Perayaan ini sering melibatkan pesta, kembang api, dan acara-acara khusus untuk menyambut tahun baru.

3. Awal Musim Baru

Pada 1 Januari, banyak daerah di belahan Bumi utara mengalami pergantian musim dari dingin ke semi atau dari semi ke panas sehingga 1 Januari dianggap sebagai awal musim baru dan merupakan waktu yang tepat untuk merayakan perubahan tersebut.

4. Keberagaman Budaya

Meski ada berbagai budaya dan agama di seluruh dunia, banyak dari mereka memilih 1 Januari sebagai waktu untuk merayakan awal tahun baru secara bersama-sama sehingga 1 Januari telah menjadi tanggal yang diakui secara internasional untuk memperingati tahun baru.

4 dari 4 halaman

Cara Merayakan Tahun Baru di Berbagai Negara

 

1. Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, perayaan Tahun Baru dilakukan dengan pesta besar di Times Square, New York City. Orang-orang berkumpul untuk menyaksikan penurunan bola kristal besar saat tengah malam.

2. Jepang

Di Jepang, Tahun Baru disebut "Oshogatsu." Mereka melakukan pembersihan rumah, memasang dekorasi kagami mochi (tumpukan dua atau tiga mochi yang disusun seperti piramida), dan mengunjungi kuil untuk berdoa.

3. Skotlandia

Di Skotlandia, perayaan Tahun Baru disebut "Hogmanay." Mereka melakukan tradisi "first footing" di mana orang pertama yang memasuki rumah seseorang setelah tengah malam akan membawa keberuntungan.

4. India

Di India, Tahun Baru disambut dengan berbagai perayaan lokal. Di Kerala, orang-orang membuat panganan khas seperti pachadi dan fanud. Di Punjab, mereka menyambut Tahun Baru dengan menari dan makan makanan khas.

Setiap negara memiliki cara unik dalam merayakan Tahun Baru yang mencerminkan budaya dan tradisi mereka.

 

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer