Sukses


Apa Itu Penyakit Ain? Ketahui Penyebab, Gejala, Doa, dan Cara Mencegahnya

Bola.com, Jakarta - Penyakit ain dalam konteks Islam merujuk pada kepercayaan bahwa seseorang dapat jatuh sakit atau mengalami kesulitan karena pengaruh negatif dari orang lain, jin atau roh jahat.

Penyakit ain, juga dikenal sebagai "penyakit mata jahat" atau "pandangan jahat" yang muncul karena pandangan iri atau dengki terhadap orang lain.

Adapun pengertian lain menyebutkan bahwa penyakit ain ialah penyakit yang terdapat pada badan maupun jiwa.

Penyebabnya ialah pandangan mata orang yang dengki ataupun takjub sehingga dimanfaatkan oleh setan dan dapat menimbulkan bahaya bagi orang yang menderitanya.

Penyakit ain tergolong berbahaya dan menyebabkan kematian. Terkait penyakit ain, Rasulullah saw. pernah bersabda dalam sebuah hadis yang berbunyi.

"Ain adalah hak (benar). Seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, niscaya ain-lah yang bisa mendahuluinya." (HR. Muslim, Tirmidzi)

Penyakit ain dapat mengenai anak-anak hingga orang dewasa. Itulah sedikit penjelasan tentang apa itu penyakit ain. Untuk menambah ilmu atau wawasan tentang penyakit ain, tidak ada salahnya memahami penjelasannya.

Berikut ini rangkuman tentang penyakit ain yang penting untuk diketahui, Senin (15/1/2024).

2 dari 5 halaman

Penyebab Penyakit Ain

  • Pandangan atau Iri Hati

Satu di antara penyebab yang sering dihubungkan dengan penyakit ain adalah pandangan atau iri hati dari individu lain. Keyakinan ini berpendapat bahwa mata jahat dapat timbul karena orang lain yang iri atau cemburu terhadap prestasi atau keberhasilan seseorang.

  • Pandangan Negatif atau Hasad (Hasutan)

Keyakinan dalam beberapa budaya juga mencakup ide bahwa pandangan negatif atau hasutan sengaja ditujukan kepada seseorang untuk merugikan mereka. Pandangan ini dapat merusak kesehatan fisik dan mental individu yang menjadi sasaran.

  • Makhluk Halus atau Jin

Dalam beberapa pandangan, penyakit ain diyakini dapat berasal dari pengaruh makhluk halus seperti jin atau roh jahat. Pandangan ini memercayai bahwa makhluk-makhluk tersebut dapat mengirimkan energi negatif atau memanipulasi individu yang tidak dilindungi secara spiritual.

  • Situasi Lingkungan Buruk

Lingkungan atau tempat tertentu yang dianggap memiliki energi negatif atau tempat berkumpulnya makhluk halus juga dapat dianggap sebagai penyebab penyakit ain. Pandangan ini dapat berdampak pada individu yang sering berada di lingkungan tersebut.

  • Kemarahan atau Dendam

Keyakinan lain adalah bahwa penyakit ain dapat disebabkan oleh kemarahan atau dendam yang ditujukan secara intens oleh seseorang. Dalam pandangan ini, energi negatif yang muncul dari perasaan negatif tersebut diyakini dapat merugikan kesehatan seseorang.

  • Kemunafikan atau Niat Buruk

Beberapa pandangan mengaitkan penyakit ain dengan niat buruk atau kemunafikan seseorang. Diyakini bahwa orang yang berpura-pura baik, tetapi memiliki niat buruk dapat menyebabkan pandangan negatif.

3 dari 5 halaman

Gejala Penyakit Ain

  • Rasa Sakit atau Kecemasan yang Tidak Dapat Diartikan Medis

Seseorang yang diyakini terkena penyakit ain mungkin mengalami rasa sakit atau ketaknyamanan yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab medis yang jelas. Mereka juga dapat merasa gelisah atau cemas tanpa alasan yang jelas.

  • Perubahan Fisik yang Tidak Wajar

Gejala fisik yang dihubungkan dengan penyakit ain dapat mencakup perubahan dalam penampilan, seperti kulit yang pucat atau kemerahan, mata yang tampak sayu, atau perubahan lain dalam penampilan fisik.

  • Gangguan Tidur

Seseorang yang terkena penyakit ain juga mungkin mengalami gangguan tidur, seperti kesulitan tidur atau mimpi buruk yang berulang.

  • Perubahan Perilaku atau Mood

Penyakit ain dapat dikaitkan dengan perubahan perilaku yang tidak biasa, seperti perubahan mood, kecemasan yang tak terduga, atau reaksi yang lebih sensitif terhadap situasi tertentu.

  • Kelelahan atau Kehilangan Energi

Seseorang yang mengalami penyakit ain dapat merasa kelelahan yang berlebihan atau kehilangan energi tanpa alasan yang jelas.

  • Ketakutan dan Paranoia

Individu yang diyakini terkena penyakit ain dapat merasa takut atau paranoi, yakin bahwa mereka sedang diawasi atau ada ancaman yang tidak nyata.

  • Gangguan Emosi atau Mental

Beberapa orang yang percaya terkena penyakit ain dapat mengalami gangguan emosi atau mental, seperti depresi atau kecemasan yang intens.

  • Ketidaknyamanan Tubuh Secara Keseluruhan

Penyakit ain banyak dihubungkan dengan perasaan ketaknyamanan fisik secara keseluruhan, yang mungkin sulit dijelaskan atau didiagnosis secara medis.

4 dari 5 halaman

Doa agar Terhindar dari Penyakit Ain

Berkaitan dengan itu, ada doa agar terhindar dari penyakit ain. Dalam Kitab Al-Adzkar susunan Imam Nawawi dijelaskan terkait hadis riwayat Ibnu Abbas yang berisi doa tersebut, dahulu Rasulullah saw. sering memohon perlindungan bagi cucunya Hasan dan Husain dari penyakit ain.

أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

"U'iidzuka bikalimatillahit taammati min kulli syaithaanin wa haammatin wa min kulli 'ainin laammatin."

Artinya: "Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ain yang mencela." (HR. Bukhari)

5 dari 5 halaman

Cara Mencegah Penyakit Ain

Selain bacaan doa di atas, ada sejumlah cara lain untuk mencegah penyakit ain. Apa saja? Berikut bahasannya yang dinukil dari buku Hishnul Muslim min Adzkaaril Kitab was Sunnah susunan Syaikh Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani.

1. Melindungi diri dan orang yang dikhawatirkan terkena ain dengan berbagai bacaan zikir, doa, surah Al Muawwidzatain (surah Al Falaq dan surah An Nas), hingga lafal ta'awwudz yang disyariatkan.

2. Mendoakan keberkahan bagi orang yang dikhawatirkan akan terserang ain apabila dipandang, baik menyangkut diri orang tersebut, harta, anak, saudara atau hal apa saja yang bisa menimbulkan kekaguman. Dengan berucap:

مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَيْهِ

"Maa syaa-allaahu laa quwwata illa billaahi Allahumma baarik 'alaih."

Artinya: "(Inilah) apa yang dikehendaki Allah, tiada kekuatan selain dengan Allah, ya Allah berkahilah ia."

3. Tidak memamerkan apa pun yang mungkin dapat memunculkan ketakjuban dan kekaguman bagi orang yang menatapnya, lantaran khawatir terkena ain.

 

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer