Sukses


12 Macam Kuliner Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia

Bola.com, Jakarta - Bulan Ramadan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di Indonesia. Selain ibadah puasa yang dilakukan sepanjang hari, kuliner khas Ramadan juga menjadi daya tarik tersendiri.

Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki kuliner khas yang lezat untuk berbuka puasa bulan Ramadan.

Bisa dibilang, bulan Ramadan dianggap sebagai waktu yang tepat untuk menikmati kuliner khas Ramadan dari berbagai daerah.

Semua kuliner khas ini pasti akan memanjakan lidah saat menunggu waktu buka puasa saat Ramadan.

Dengan ragam kuliner khas Ramadan dari berbagai daerah di Indonesia, menjadikan momen berbuka puasa makin istimewa dan memperkaya keanekaragaman kuliner negeri.

Berikut ini rangkuman 12 macam kuliner khas Ramadan dari berbagai daerah di Indonesia, dikutip dari laman Indonesia.travel dan Kemenparekraf.go.id, Jumat (15/3/2024).

2 dari 5 halaman

Macam Kuliner Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia

1. Ketan Bintul

Inilah kuliner yang selalu diburu oleh masyarakat Banten selama bulan Ramadan untuk dijadikan takjil atau makanan berbuka puasa.

Menu yang konon sudah ada sejak abad ke-16 ini terbuat dari ketan dan diberi taburan serundeng (kelapa parut yang disangrai dengan berbagai rempah-rempah).

Sebagai pelengkap, ketan bintul biasanya dicocol dengan kuah semur daging dan ada pula yang menyantapnya dengan empal daging sapi.

Ketan bintul menjadi kuliner khas Ramadan karena biasanya memang hanya dijual selama bulan Ramadan. Setelah puasa usai, penjualnya tidak lagi menjajakan makanan ini.

Selain itu, ada cerita yang berkembang di masyarakat lokal yang menyebutkan bahwa dulu Sultan Banten sangat menyukai ketan bintul untuk berbuka puasa.

2. Mi Glosor

Bergeser ke Kota Hujan, Bogor, Jawa Barat, menu berbuka puasa yang sangat populer adalah mi glosor.

Sepanjang bulan puasa, penjual mi glosor akan meningkat. Kamu dapat menemukannya dengan mudah di pinggir jalan atau di pasar takjil.

Mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa dinamai mi glosor? Nama tersebut diambil karena mi yang menjadi bahan utamanya memiliki tekstur sangat licin sehingga sangat mudah ditelan seperti meluncur begitu saja di tenggorokan.

Tekstur licin itu didapatkan karena bahan pembuatan mi bukan tepung terigu melainkan tepung singkong atau aci.

3. Kicak

Selama bulan puasa, pasar jajanan Ramadan rutin dibuka di Kampung Kauman, Yogyakarta, dan sudah menjadi sebuah tradisi dari tahun ke tahun.

Di pasar tersebut ada banyak sekali takjil dan kuliner khas bulan puasa yang cocok disantap untuk berbuka, yang sangat legendaris adalah kicak.

Takjil dengan rasa manis bercampur gurih ini dibuat dari ketan yang diberi santan, nangka, dan kelapa parut.

Dulunya, kicak tidak dibuat dari ketan melainkan singkong, tetapi ada sedikit perubahan pada bahan utamanya.

Bagaimana kicak dapat menjadi kuliner khas populer? Menurut cerita masyarakat lokal, takjil ini pertama dibuat tahun 1970-an oleh Mbah Wono.

Waktu itu Mbah Wono menjual kicak di pasar sore yang lokasinya ada di Kauman. Lantaran banyak yang menyukainya sebagai takjil, akhirnya kicak kian populer dan menjadi makanan khas Yogyakarta hingga sekarang.

3 dari 5 halaman

Macam Kuliner Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia

4. Bubur Kanji Rumbi

Sepanjang bulan Ramadan, biasanya masjid akan rutin menggelar acara buka bersama. Di beberapa daerah di Indonesia, ada menu khusus yang disiapkan sebagai menu khas Ramadan.

Satu di antaranya yang sangat terkenal ialah bubur kanji rumbi dari Aceh. Masjid-masjid di provinsi dengan julukan "Serambi Makkah" ini biasanya membagikan bubur kanji rumbi kepada masyarakat.

Selama bulan puasa, bubur ini juga dapat dibeli di kampung kuliner Ramadan. Bubur dengan warna kecokelatan ini memiliki aroma dan rasa rempah-rempah yang kuat. Hal ini karena resepnya dipengaruhi oleh masakan India.

Lantaran kekayaan rempah-rempah yang ada di dalamnya, bubur ini tak hanya mengenyangkan, tetapi juga membuat tubuh terasa lebih hangat.

5. Toge Panyabungan

Toge panyabungan adalah kuliner khas Ramadan dari Mandailing Natal, Sumatra Utara. Kuliner ini berbentuk minuman manis yang cocok diteguk saat berbuka puasa.

Minuman ini berisikan ketan merah, ketan biasa, tape, candil, dan lupis. Semuanya dipadukan dengan santan, gula merah cair, serta cendol yang saling melengkapi.

6. Bongko Kopyor

Bongko kopyor alias bubur nangka dan kelapa kopyor adalah takjil yang sangat terkenal khususnya di Gresik, Jawa Timur.

Makanan ini terbuat dari bubur mutiara, nangka, roti tawar, kelapa muda, pisang, dan santan yang kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus.

Sama dengan kuliner yang sudah disebutkan sebelumnya, bongko kopyor juga mudah ditemukan di pinggir jalan ketika bulan Ramadan. Namun, makanan ini cukup sulit dijumpai ketika hari-hari biasa.

4 dari 5 halaman

Macam Kuliner Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia

7. Sotong Pangkong

Jika kamu memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat, selama bulan Ramadan, jangan lupa untuk mencicipi sotong pangkong.

Sajian ini menggunakan cumi sebagai bahan utama. Yang menjadi daya tarik adalah cumi tersebut tidak digoreng, tetapi dipanggang. Namun, sebelum itu, cumi sudah terlebih dahulu dijemur hingga kering.

Sebelum disajikan, daging cumi yang sudah dipanggang akan dipukul-pukul dengan palu. Tujuannya agar daging lebih empuk dan mudah dikunyah.

Sotong pangkong umumnya disantap bersama bumbu kacang atau diolah dengan bumbu pedas manis.

8. Kue Asidah

Kudapan selanjutnya yang tak kalah enak adalah kue asidah dari Maluku. Kue ini sebenarnya berasal dari Arab, dan masyarakat Maluku mulai mengenal kue yang mirip dodol ini saat Islam mulai masuk ke wilayah Indonesia bagian timur.

Sepanjang bulan Ramadan, kue asidah sering dijadikan takjil karena rasanya yang cukup manis.

Tak perlu bersusah payah untuk membuatnya sendiri, kue ini akan sangat mudah dijumpai di pasar takjil dan di pinggir-pinggir jalan sepanjang bulan Ramadan.

9. Barongko

Barongko adalah makanan khas suku Bugis, Makassar. Rasanya yang manis dan gurih sangat pas disantap untuk berbuka puasa.

Bahan yang digunakan untuk mengolah barongko antara lain pisang, telur, santan, gula pasir, dan garam. Bahan-bahan tersebut dihaluskan dan dicampur. Setelah itu, adonan akan dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus.

Untuk yang suka berbuka puasa dengan makanan dingin, barongko dapat dimasukkan ke kulkas dulu dan takjil ini bisa dikeluarkan saat sudah mendekati waktu berbuka.

5 dari 5 halaman

Macam Kuliner Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia

10. Bubur Pacar China

Bubur pacar China merupakan kuliner khas Ramadan dari Betawi yang patut dicoba. Berbeda dengan bubur pada umumnya, kuliner khas Betawi satu ini terbuat dari tepung sagu.

Pengolahannya juga sangat sederhana, yaitu dengan merebus biji pacar China hingga matang. Kemudian, mencampurkannya ke dalam olahan kuah santan, gula pasir, garam, dan daun pandan.

Disajikan dengan tambahan es batu, rasa segar pada bubur pacar China sangat melegakan dahaga setelah seharian berpuasa.

11. Putu Mangkok

Berbuka puasa memang paling pas kalau menyantap kudapan manis. Di Kepulauan Riau, masyarakat memiliki satu kuliner yang khas, yakni putu mangkok.

Kue dengan bahan utama tepung beras ini memiliki rasa manis, tetapi tidak akan membuatmu merasa enek, berkat parutan kelapa yang memberi rasa gurih.

Lalu apa yang membedakan putu ini dengan putu pada umumnya? Kalau soal rasa mungkin kurang lebih sama, tetapi yang menjadi keunikannya adalah bentuknya.

Sama seperti namanya, putu mangkok ini memang berbentuk menyerupai mangkok yang terbalik.

12. Kue Bingke

Kue bingke merupakan makanan khas Ramadan yang berasal dari Pontianak. Kue bingke memiliki ciri khas yang terletak pada bentuknya yang seperti bunga.

Kue bingke memiliki tekstur yang lembut dengan cita rasa gurih dan manis yang cocok untuk menjadi makanan berbuka puasa.

 

Sumber: Indonesia.travel, Kemenparekraf.go.id

Dapatkan artikel macam berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer