Sukses


AHRT Siaga Cuaca Ekstrem di Buriram, Targetkan Start Sempurna di ARRC 2025

Cuaca panas di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, menjadi tantangan tersendiri bagi pembalap AHRT.

Bola.com, Buriram - Panas yang menyengat di Buriram, tak terkecuali di Sirkuit Internasional Chang menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi para pembalap yang berpacu di Asia Road Racing Championship (ARRC 2025).

Pada Jumat (25-4-2025), Bola.com berkesempatan menyambangi paddock Astra Honda Racing Team (AHRT), yang konsisten menjadi peserta ARRC. Saat itu sedang berlangsung sesi practice untuk kelas SS600.

Cuaca panas yang menyengat begitu terasa. Suhu menunjuk angka 36 derajat celcius, para mekanik dan kru yang berada di paddock merasakan hal sama. Apalagi para pembalap lantaran di lintasan sirkuit, panas bisa jauh lebih terasa.

"Ya, cuaca memang panas sekali," kata Johanes Lucky, Motorsport Asian Championship Manager PT Astra Honda Motor, yang hadir langsung memantau sesi practise.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Rekam Jejak di MotoGP

Cuaca panas ini mengingatkan pada seri pembuka MotoGP 2025, 28 Februari-2 Maret lalu. Ketika itu, beberapa pembalap merasakan panas yang berlebih dan terkena dampaknya ketika memacu motor di Sirkuit Internasional Chang.

Dilansir dari Crash, Joan Mir mengatakan bahwa ia merasa seperti "terbakar" dalam panas yang brutal di Buriram setelah terjatuh dari posisi 10 besar dalam MotoGP Thailand.

Rekan sesama pembalap pabrikan Yamaha, Alex Rins, juga mengalami masalah serupa. Ia bahkan menunjukkan bagian paha bagian dalamnya yang melepuh akibat terbakar saat sesi wawancara setelah balapan.

"Kami mengalami beberapa masalah karena panas dari motor," jelas Rins.

"Ini tantangan besar untuk tetap berada di atas motor. Saya rasa ini yang terburuk yang pernah saya alami di atas motor. Saya belum pernah merasa terbakar seperti ini sebelumnya," tambahnya.

"Saya tidak tahu pasti suhunya, tapi yang jelas sangat panas," timpal Joan Mir

"Terasa seperti terbakar. Terutama di tikungan kanan, terutama tikungan yang paling lambat, saya benar-benar merasa terbakar. Saya terjatuh di tikungan tempat saya merasa terbakar," imbuhnya.

Fabio Di Giannantonio dari VR46 juga mundur dari sprint karena merasa "terbakar".

3 dari 4 halaman

Persiapan Cuaca Ekstrem

Mencermati situasi ini, AHRT telah melakukan persiapan agar tidak ada pembalapnya yang mengalami "burned" alias terbakar atau efek negatif lainnya sehingga bisa maksimal dalam memacu kecepatan di sirkuit.

"Terkait cuaca, teman-teman selalu kami ingatkan, istirahat, juga minum supaya tidak dehidrasi. Setiap hari kami selalu ada aktivitas olahraga untuk memastikan fisik mereka tetap prima sampai race selesai," ungkap Johanes Lucky.

AHRT juga berharap esok cuaca turut mendukung kelancaran balapan dari awal hingga akhir. Apabila mengacu prakiraan cuaca, esok hari akan ada potensi hujan mencapai 65 persen.

Dengan begitu, tak hanya bersiap dengan cuaca panas, bisa jadi AHRT harus mengantisipasi kemungkinan race dalam track basah. Yap, AHRT harus bersiap dengan segala kemungkinan cuaca di Buriram.

4 dari 4 halaman

Jadwal Hari Sabtu (26-4-2025)

Seluruh pembalap AHRT akan memulai memacu tunggangan CBR Series pada sesi kualifikasi dan race pertama pada Sabtu (25-4-2025), dilanjutkan race kedua, Minggu (26-4-2025).

Balapan di Sirkuit Chang Internasional ini menjadi seri pembuka ARRC 2025. Jadi, AHRT berharap bisa menjalani 'start' mulus sebelum menggeber sesi-sesi selanjutnya.

AHRC turun pada tiga kelas, masing-masing ASB1000 diwakili Andi Farid Izdihar, kelas SS600 dengan tiga pembalap, yakni Rheza Danica Ahrens, Herjun Atna Firdaus, dan Rheza Danica, serta pembalap muda Fadillah Arbi Aditama dan Davino Britani turun di kelas AP250.

Video Populer

Foto Populer