Sukses


Hadiah Besar Alcaraz di Prancis Terbuka 2025 Terkikis Pajak Tinggi, Ini Jumlah yang Sebenarnya Ia Terima

Hadiah uang yang diterima Carlos Alcaraz sebagai juara Prancis Terbuka 2025 dipotong pajak besar.

Bola.com, Jakarta - Carlos Alcaraz menjadi juara utama di Prancis Terbuka tahun ini setelah menyuguhkan final yang epik melawan Jannik Sinner.

Hanya, meski membawa pulang trofi dan gelar Grand Slam kelimanya, Alcaraz harus merelakan sebagian besar dari hadiah uang yang diraihnya—semuanya karena aturan pajak di Prancis.

Final tahun ini mempertemukan dua pemain teratas dunia. Alcaraz datang sebagai juara bertahan, sementara Sinner tampil dalam Grand Slam pertamanya sejak menjalani larangan bermain selama tiga bulan awal tahun ini.

Pertarungan mereka berlangsung selama lima set dan lebih dari lima jam, Minggu (8-6-2025)., menghadirkan duel penuh drama yang menunjukkan kualitas tertinggi tenis dunia.

Sinner sempat memiliki tiga peluang match point, tetapi gagal memanfaatkannya. Alcaraz pun bangkit dari ketertinggalan dua set dan akhirnya memastikan kemenangan yang memperpanjang dominasinya di Roland Garros.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Potongan Pajak Mengurangi Hasil Bersih Alcaraz

Dengan gelar tersebut, Carlos Alcaraz berhak atas hadiah uang sebesar 2,55 juta euro (sekitar Rp47,5 miliar). Namun, seperti banyak atlet internasional yang berlaga di Prancis, Alcaraz akan terkena potongan pajak lokal yang signifikan.

Berdasarkan sistem perpajakan di Prancis, sekitar 30 persen dari hadiah uang pemain akan dipotong. Itu berarti Alcaraz kemungkinan akan kehilangan sekitar 639 ribu paun (Rp14 miliar) sehingga total yang benar-benar ia bawa pulang adalah sekitar 1,491 juta paun (Rp32,7 miliar).

Hal serupa juga akan dialami oleh Jannik Sinner yang menjadi finalis dan memperoleh hadiah sebesar 1,275 juta euro. Kedua pemain sama-sama terkena dampak struktur perpajakan lokal, yang berbeda dibandingkan dengan sistem di olahraga lain.

3 dari 5 halaman

Bagaimana Sistem Pajak Ini Bekerja?

Menurut My Tennis HQ, pajak yang dibayar pemain tenis bergantung pada lokasi tempat uang tersebut diperoleh.

"Jumlah pajak yang dibayarkan pemain tenis atas hadiah uang semata-mata bergantung pada lokasi di mana uang itu diperoleh, dibuat, atau diterima. Setelah mereka membayar pajak kepada pemerintah setempat tempat uang itu diperoleh, mereka tidak harus membayar pajak penghasilan lagi saat kembali ke negara asal," demikian penjelasan dari situs tersebut.

4 dari 5 halaman

Daftar Hadiah Uang di Prancis Terbuka 2025

Babak - Pemain - Hadiah

Babak pertama: Marin Cilic, Grigor Dimitrov, Daniil Medvedev, Stanislas Wawrinka - 78.000

Babak kedua: Casper Ruud, Gael Monfils, Alex De Minaur, Richard Gasquet - 117.000

Babak ketiga: Arthur Fils, Jacob Fearnley - 168.000

Babak keempat: Holger Rune, Cameron Norrie, Jack Draper - 265.000

Perempat Final Tommy Paul, Alexander Zverev - 440.000

Semifinal: Lorenzo Musetti, Novak Djokovic - 690.000

Final: Jannik Sinner - 1.275.000

Juara: Carlos Alcaraz - 2.550.000

 

*Ket: dalam mata uang euro

5 dari 5 halaman

Alcaraz dan Gaya Hidupnya

Kendati potongan pajak memang besar, Alcaraz bukanlah pemain yang kekurangan secara finansial. Total penghasilannya dari hadiah turnamen sepanjang kariernya diperkirakan sudah mencapai 30 juta paun (Rp660,1 miliar), termasuk 2,8 juta paun (Rp61,5 miliar) hanya dari musim ini.

Dalam wawancara dengan Tennis Channel, Alcaraz mengungkap bagaimana ia membelanjakan uang hadiahnya.

"Mungkin tidak setiap kali menang besar, tapi kalau saya mencapai semifinal Grand Slam, saya suka membeli sepasang sepatu baru. Kalau saya merasa musim saya bagus, di akhir tahun saya akan membelikan diri saya jam tangan mewah," ujarnya.

Usai kemenangan besar di Paris, fokus Alcaraz kini tertuju ke Wimbledon, di mana ia kembali datang sebagai juara bertahan dan berambisi menambah koleksi gelar Grand Slam sekaligus menambah pundi-pundi penghasilannya—meski, seperti di Paris, sebagian akan tetap terpotong pajak.

 

Sumber: Give Me Sport

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer