Sukses


Bukan Sekadar Penerus Nadal, Federer, dan Djokovic, Alcaraz dan Sinner Bawa Tenis ke Level Baru

Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner bukan sekadar penerus Big Three, mereka bawa tenis ke level baru.

Bola.com, Jakarta - Duel panas antara Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner dalam final Roland-Garros 2025 tak hanya memukau jutaan penonton, tetapi juga mengundang pujian dari legenda tenis dunia.

Satu di antaranya datang dari juara Grand Slam tujuh kali, Mats Wilander, yang menyebut pertarungan dua pemain muda itu sebagai titik awal dari era baru dalam sejarah tenis.

Dalam wawancaranya bersama TNT Sports, Wilander bahkan berani menyebut bahwa persaingan antara Alcaraz (peringkat dua dunia) dan Sinner (peringkat satu dunia) bisa sejajar, bahkan membawa olahraga ini ke arah yang belum pernah dicapai, seperti halnya rivalitas legendaris antara Federer-Nadal maupun Nadal-Djokovic.

"Itu mungkin pertandingan terbaik yang pernah saya saksikan. Dari segi drama dan level permainan, hampir sempurna," ujar Wilander tentang final Prancis Terbuka yang berlangsung lebih dari lima jam, di mana Alcaraz bangkit dari ketertinggalan dua set dan akhirnya menang.

Menurut Wilander, daya tarik keduanya tidak hanya berasal dari kualitas individu, tetapi juga dari gaya bermain yang agresif dan tak kenal kompromi.

"Setiap kali mereka bertemu, akan selalu jadi tontonan luar biasa. Rivalitas ini istimewa, dan kita harus menyadari itu sejak sekarang," tambahnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Bukan Sekadar Penerus, tapi Pembawa Revolusi

Baik Alcaraz (22 tahun) maupun Sinner (23 tahun) disebut Wilander bukan hanya sekadar calon penerus era Federer, Nadal, dan Djokovic. Ia menyebut mereka sebagai arsitek dari babak baru tenis modern.

"Mereka bukan hanya mempertahankan bola, bukan juga pemain serve-and-volley tradisional. Mereka bermain super agresif di setiap kesempatan, dan itu membawa tenis ke arah yang belum pernah kita lihat sebelumnya, dan tidak akan kembali ke cara lama," tegas Wilander.

Keduanya dianggap sedang membentuk standar baru di tur ATP, yang pada akhirnya memaksa pemain lain untuk menyesuaikan diri agar tetap kompetitif.

3 dari 3 halaman

Alcaraz Dijagokan di Wimbledon

Menjelang Wimbledon 2025, Alcaraz datang sebagai juara bertahan dua kali dan kini mengincar gelar ketiganya secara beruntun. Meski posisinya turun ke peringkat dua dunia, kepercayaan dirinya tetap tinggi setelah sukses menjuarai Roland-Garros.

Sementara itu, Sinner, meski sedang memimpin klasemen ATP, masih memburu gelar pertamanya di All England Club.

Dia (Alcaraz) akan sangat sulit dikalahkan. Setelah menjuarai Prancis Terbuka, dia datang ke Wimbledon dengan beban ringan, dan dia sudah membuktikan bahwa dia bisa bermain luar biasa justru di momen-momen paling penting," ujar Wilander.

Wilander menyebut bahwa rasa santai pasca kemenangan di Paris justru akan membuat Alcaraz lebih berbahaya di lapangan rumput, tempat ia sebelumnya telah mencetak sejarah.

 

Sumber: TNT Sports

Video Populer

Foto Populer