Sukses


Kocak! Iga Swiatek Tak Perlu Ambil Diam-Diam Lagi, Wimbledon Hadiahkan Handuk Juara buatnya

"Si pencuri handuk" Wimbledon, Iga Swiatek, dapat kenang-kenangan spesial dari turnamen Grand Slam lapangan rumput tersebut.

Bola.com, Jakarta - Iga Swiatek, juara baru Wimbledon, akhirnya mendapatkan "tangkapan" yang tak akan pernah diambil kembali darinya, sebuah handuk resmi Wimbledon yang dipersonalisasi khusus dengan namanya.

Aksi Swiatek yang kerap tertangkap kamera saat menyelipkan sejumlah handuk turnamen ke dalam tas raketnya sepanjang dua pekan gelaran Wimbledon 2025 sempat menjadi bahan candaan di kalangan penggemar.

Tak jarang warganet menyebutnya dengan julukan "si pencuri handuk Wimbledon".

Namun, lelucon tersebut kini menjadi bagian dari sejarah manis Swiatek di turnamen Grand Slam lapangan rumput tersebut.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Kisah "si Pencuri Handuk Wimbledon"

Usai kemenangan telak 6-0, 6-0 atas Amanda Anisimova di partai final tunggal putri, Iga Swiatek menerima sebuah hadiah unik: handuk resmi Wimbledon berwarna ungu-hijau yang bertuliskan "Property of Iga Swiatek, Wimbledon Champion".

"Yang satu ini miliknya selamanya," tulis akun resmi Wimbledon di platform X, disertai foto Swiatek yang tersenyum lebar sambil memamerkan handuk spesial tersebut.

Swiatek sudah mengungkapkan kecintaannya terhadap handuk turnamen sejak babak pertama.

"Ini topik yang sebenarnya tidak pernah dibicarakan," ujar petenis asal Polandia itu.

"Setiap saya pulang dari turnamen Grand Slam, ada sekitar 10 teman dan 10 anggota keluarga yang minta dibawakan handuk. Jadi, maaf ya semuanya. Maaf juga, Wimbledon. Saya nggak tahu apakah saya seharusnya melakukannya atau tidak," kata Swiatek sambil tertawa.

Kini, setelah mengangkat trofi Wimbledon, Swiatek tak hanya pulang dengan gelar, tetapi juga dengan kenangan yang tak ternilai: handuk pribadi sang juara.

3 dari 3 halaman

Akhir Paceklik Kemenangan

Kemenangan Swiatek mengakhiri 13 bulan tanpa kemenangan bagi petenis Polandia berusia 24 tahun itu, yang menjalani skorsing singkat akhir tahun lalu setelah pelanggaran doping yang tidak disengaja terkait dengan obat tidur melatonin yang terkontaminasi.

"Saya ingin berterima kasih kepada pelatih saya (Wim Fissette). Dengan pasang surut yang terjadi saat ini, kami menunjukkan kepada semua orang bahwa ini berhasil," kata Swiatek.

Penampilannya yang luar biasa di lapangan rumput London ini juga memastikan ia menjadi petenis pertama sejak Monica Seles pada 1992, yang memenangkan enam final turnamen besar pertamanya.

"Rasanya sungguh surealis. Saya merasa tenis terus mengejutkan saya, dan saya terus mengejutkan diri saya sendiri," ujar Swiatek setelah mengangkat Venus Rosewater Dish yang berlapis emas.

"Saya sangat senang dengan keseluruhan prosesnya, bagaimana rasanya sejak hari pertama kami menginjakkan kaki di lapangan rumput. Ya, saya merasa kami melakukan segalanya untuk mencapai tujuan itu tanpa diduga, hanya bekerja sangat keras."

"Ini sangat berarti, dan memberi saya banyak pengalaman. Ya, saya bahkan tidak tahu. Saya senang," ujarnya.

 

Sumber: Reuters

Video Populer

Foto Populer