Sukses


Cerita Audrey Chang, Atlet Amerika Serikat di Superliga Junior 2025: tentang Bulutangkis di California dan Peran 2 Pelatih Indonesia

Kudus menjadi panggung spesial bagi Audrey Chang, pebulutangkis muda asal Amerika Serikat.

Bola.com, Kudus - Kudus menjadi panggung spesial bagi Audrey Chang. Pebulutangkis muda asal Amerika Serikat itu menjalani pengalaman perdananya bertanding di Indonesia dalam Polytron Superliga Junior 2025.

Suasana yang paling mencuri perhatian atlet asal California itu adalah perbedaan cuaca dan makanan yang dicicipinya di Kudus.

"Saya rasa dibandingkan dengan Amerika, makanan di sini sangat, sangat murah dan masih sangat enak. Jadi sangat menyenangkan datang ke sini," ujar Audrey di GOR Djarum Kudus, Jumat (19/9/2025).

"Juga cuacanya sangat berbeda karena di rumah biasanya, karena saya dari California dan California dikenal dengan cuaca yang bagus. Jadi tidak terlalu dingin, tidak terlalu panas, tetapi di sini jelas sangat lembap," ucapnya.

Superliga Junior 2025 bukan turnamen internasional pertama Audrey. Sebelumnya, ia telah berkancah di Kejuaraan Dunia Junior 2024 di China pada September-Oktober tahun lalu.

"Tahun lalu saya berkompetisi di Kejuaraan Dunia Junior di China. Jadi ini turnamen kedua saya di luar negeri," imbuhnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Atmosfer Bikin Terkesan

Bagi Audrey, atmosfer turnamen beregu seperti ini sangat berkesan karena tidak pernah ia dapatkan di Amerika Serikat. Apalagi dengan format beregu seperti Piala Uber.

"Saya rasa ini adalah pengalaman yang sangat bagus karena kami tidak benar-benar punya turnamen seperti ini di Amerika Serikat," ungkap Audrey.

"Jadi datang ke sini, dan ini seperti Piala Uber juga, seperti tim. Saya rasa tidak ada dari kami yang pernah bermain di turnamen seperti ini. Jadi ini adalah pengalaman yang sangat bagus," jelas Audrey.

Ketika membahas performanya di lapangan, Audrey mengaku sempat merasa gugup menghadapi lawan dari Asia. Dia melihat gap yang signifikan.

"Saya rasa sejauh ini saya cukup bagus. Pasti agak takut datang bermain melawan pemain Asia, karena saya merasa ada perbedaan yang sangat besar dengan latihan dan pengalaman. Tetapi saya merasa saya banyak belajar, dan sejauh ini saya menang, yang sangat beruntung. Jadi ya, merasa baik," ucapnya.

 

3 dari 4 halaman

Format Beregu

Audrey menilai format beregu di Superliga Junior 2025 memberi tantangan, terutama terkait mental bertanding di bawah tekanan.

"Saya rasa ada semacam tekanan lebih, karena ini seperti tim. Seperti kalau kamu kalah, kamu kalah untuk timmu. Tetapi juga, saya rasa turnamen ini akan membantu saya belajar bagaimana bekerja di bawah tekanan dan bermain di bawah tekanan," imbuhnya.

"Untuk secara pribadi, tidak harus dalam tim, tetapi ini hanya akan membantu saya bermain lebih baik di bawah tekanan, apakah itu dengan tim atau sendiri," terang Audrey.

Perbedaan gaya bermain juga ia rasakan saat berhadapan dengan lawan asal Asia, terutama dari segi fisik.

"Saya rasa pemain Asia di sini sangat gigih, dan stamina mereka begitu luar biasa dibandingkan dengan pemain Amerika Serikat, karena saya merasa di Amerika kami punya keterampilan yang bagus, tapi stamina kami tidak begitu baik," imbuh Audrey.

"Jadi ketika saya bermain melawan pemain Pan-Amerika, saya tidak harus reli terlalu lama. Mungkin saya yang lebih dulu membuat kesalahan," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Bulutangkis di California

Selain itu, Audrey turut mengulas soal kultur bulutangkis di negaranya, khususnya di California, yang lumayan digandrungi ketimbang negara bagian lainnya.

"Di Amerika Serikat sekarang, bulutangkis tidak terlalu populer. Hanya sangat sedikit negara bagian yang memilikinya. Tetapi California adalah satu di antara negara bagian yang sedikit lebih populer," ujarnya.

"Meskipun populer di California dibandingkan dengan negara bagian lain, tetap saja tidak banyak orang yang tahu karena ini adalah olahraga yang sangat Asia, dan dibandingkan dengan Asia, tidak ada yang mengetahuinya. Tetapi ini mulai berkembang. Lebih banyak orang yang bermain," jelasnya.

Audrey, yang membela Global Badminton Academy, terpaksa bertekuk lutut 1-3 dari Djarum A dalam Grup B Putri U-19 di di GOR Djarum Kudus, Jumat (19/9/2025).

Tak lupa, Audrey menyinggung sosok dua pelatih asal Indonesia yang telah membimbingnya sejak kecil. Keduanya Tony Gunawan dan Etty Gunawan.

"Sejak saya berusia sekitar enam tahun, saya selalu menjadi bagian dari Global Badminton Academy. Coach Tony dan Etty selalu ada untuk saya. Jadi mereka membimbing saya dan mendukung saya melalui perjalanan bulu tangkis apa pun yang ingin saya jalani," papar Audrey.

"Mereka ada untuk dukungan emosional. Mereka membimbing saya dan memimpin saya sepanjang waktu. Jadi saya sangat bersyukur memiliki mereka," ucapnya mengakhiri.

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer