Pernyataan Emosional Lewis Hamilton soal Krisis Gaza Jadi Sorotan

Hamilton bukan satu-satunya figur olahraga yang menyatakan simpati. Mantan winger Manchester City dan Leicester, Riyad Mahrez, pernah mengibarkan bendera Palestina setelah seremoni juara Premier League 2021.

Bintang Liverpool, Mohamed Salah, juga menyerukan diakhirinya konflik lewat video di Instagram pada 2023. Baru-baru ini, Salah menyoroti pernyataan UEFA terkait wafatnya pesepak bola Palestina Suleiman Al-Obeid pada Agustus 2025.

Salah mengkritik UEFA karena tidak menjelaskan penyebab kematian sang pemain, dengan menulis di X:

"Bisakah kalian menjelaskan bagaimana dia meninggal, di mana, dan mengapa?"

Kehancuran besar-besaran di Gaza sudah terjadi sejak awal 2023, ketika serangan udara menghancurkan sebagian besar kota dan membuat ribuan warga kehilangan rumah.

Gelombang serangan terbaru kembali memaksa sekitar 350 ribu orang mengungsi, sementara diperkirakan 500 ribu lainnya masih terjebak di kawasan tersebut.

Melalui pernyataan emosional di media sosial pada Selasa, Hamilton menulis:

"Situasi di Gaza semakin memburuk dari hari ke hari. Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 10% penduduk tewas atau terluka, termasuk puluhan ribu anak-anak, dan jumlah itu terus bertambah. Serangan terbaru di Kota Gaza telah memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah, sementara rumah sakit kewalahan oleh korban kelaparan dan serangan bom yang seakan tak pernah berhenti. Hari ini, komisi penyelidikan PBB menyebut apa yang terjadi di Gaza sebagai genosida. Sebagai manusia, kita tidak bisa diam dan membiarkan ini terus terjadi."

Kondisi genting ini juga menimbulkan tanda tanya soal keberlangsungan balapan Grand Prix Qatar yang dijadwalkan pada 30 November di Sirkuit Internasional Lusail, tak jauh dari lokasi serangan Israel.

Bos Formula 1, Stefano Domenicali, sebelumnya mengaku pihaknya memantau situasi dengan cermat, tetapi berharap balapan tetap berjalan sesuai jadwal.

"Ini situasi yang sangat tragis dan sulit. Kami terus memantau perkembangan, tetapi untuk saat ini belum ada alasan untuk membatalkan," ujarnya setelah serangan udara Israel yang menargetkan pimpinan Hamas di Qatar.

Namun, insiden terbaru diyakini bisa menggoyahkan keyakinan tersebut. FIA belum mengeluarkan pernyataan resmi, sementara posisi GP Qatar dalam kalender F1 2025 kini berada dalam ketidakpastian.

(Muhammad keysya Yusuf irawan)

Sumber: Give Me Sport