Dari Cedera hingga Sakit saat Hari H, Jennifer Tjahyadi Buktikan Mental Baja di PON Bela Diri 2025 dengan Dominasi Emas

Bola.com, Kudus - Kontingen Wushu Jawa Timur tampil gemilang pada hari pertama dan kedua PON Bela Diri 2025 di Kudus. Para atlet dari provinsi tersebut mendominasi nomor Taolu dengan raihan delapan medali emas sejauh ini, sebuah pencapaian yang melampaui ekspektasi awal.

Dua medali emas tambahan berhasil diraih pada hari kedua lewat penampilan impresif Muhammad Daffa Golden Boy Hidayatullah di nomor Changquan Putra dan Jennifer Tjahyadi di nomor Changquan Putri. Keduanya tampil konsisten dan memukau para juri di Djarum Arena, Kudus.

Ketua Pengprov Wushu Jawa Timur, Muhammad Ali Afandi, mengaku bangga atas performa luar biasa para atletnya. Ia menyebut hasil ini merupakan buah dari kerja keras panjang yang melibatkan atlet, pelatih, dan dukungan penuh dari KONI Jawa Timur.

“Alhamdulillah sejauh ini pada hari pertama kontingen Jawa Timur mendapatkan enam medali emas, dan hari ini ketambahan dua lagi, sehingga total delapan emas dari kategori Taolu. Tadi bisa kita lihat hasilnya, Jennifer dan Daffa luar biasa, walau Daffa mengaku ke saya lututnya sempat bermasalah, lalu Jennifer juga hari H mengeluh sakit,” ujar Ali Afandi.

2 dari 4 halaman

Target Tercapai, Tetap Rendah Hati

Ketua Pengprov Wushu Jawa Timur, Muhammad Ali Afandi (tengah) bersama dua atlet berprestasi yang meraih emas pada PON Bela Diri Kudus 2025, Jennifer Tjahyadi (kanan) dan Muhammad Ali Afandi. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)... Selengkapnya

Ali Afandi menyebut, target delapan emas yang ditetapkan sebelum keberangkatan ke Kudus kini sudah terpenuhi. Meski begitu, ia meminta para atlet untuk tetap rendah hati dan fokus menghadapi nomor-nomor tersisa.

“Ujung tombak dari perolehan medali adalah atlet, tetapi tentunya tak lepas dari dukungan dari ofisial, pelatih, dan terutama dari KONI Jawa Timur yang mendukung penuh wushu. Target kita sebelum ke Kudus delapan emas, dan Alhamdulillah sudah terpenuhi. Tapi tetap harus rendah hati, karena masih ada lima nomor lagi yang dipertandingkan,” katanya.

Ali juga menegaskan bahwa capaian ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan motivasi agar para atlet lain semakin terpacu untuk menorehkan prestasi. “Buat atlet, jangan jadikan target ini sebagai beban, tapi inspirasi buat yang lain,” tambahnya.

3 dari 4 halaman

Belajar Menghadapi Diri Sendiri

Salah satu bintang Jawa Timur, Jennifer Tjahyadi, mengaku bangga bisa menyumbangkan emas bagi timnya. Ia tampil memukau di nomor Changquan senior putri dan Gunshu senior putri, meski sempat menghadapi kendala fisik di hari pertandingan.

“Kalau dari saya pribadi, saya merasa senang dan bangga bisa mendapatkan medali emas untuk Jawa Timur. Besok masih ada satu pertandingan lagi di nomor Daoshu senior putri, semoga bisa memberikan yang terbaik,” kata Jennifer.

Ia menambahkan, perjuangan meraih emas kali ini tidak mudah karena sempat jatuh sakit saat hari pertandingan. “Saya belajar banyak dari pengalaman ini, terutama bagaimana menghadapi diri sendiri ketika kondisi tidak ideal di hari H,” ujarnya.

4 dari 4 halaman

Tekad Daffa Persembahkan Emas Ketiga

Sementara itu, Muhammad Daffa Golden Boy Hidayatullah juga tampil mengesankan dengan dua medali emas dari tiga nomor yang diikutinya. Ia menyebut keberhasilannya tak lepas dari doa dan dukungan jajaran Pengprov Wushu Jawa Timur.

“Alhamdulillah hari ini dapat medali emas yang kedua dari tiga nomor, besok masih ada satu pertandingan lagi yang diperebutkan. Di balik kerja keras saya ada Bapak Ali Afandi yang selalu mendoakan,” ujar Daffa.

Dengan hasil tersebut, Wushu Jawa Timur menegaskan dominasinya di cabang bela diri ini, sekaligus memperkuat posisi mereka sebagai salah satu kekuatan utama di arena PON Bela Diri Kudus 2025.