Siap Harumkan Indonesia, SOIna Jabar Turunkan Atlet Istimewa untuk Ajang Special Olympics Asia Pacific Football Competition 2025

Bola.com, Bandung - Semangat membara terpancar dari para atlet dan pelatih Timnas Indonesia jelang ajang Special Olympics Asia Pacific Football Competition 2025, yang akan digelar pada 10–14 November 2025 di Stadion Persib (Sidolig), Ahmad Yani, Kota Bandung. Para atlet tampak penuh percaya diri menghadapi kompetisi yang menjadi wadah bagi pesepak bola bertalenta khusus dari berbagai negara Asia Pasifik.

Momen pelepasan tim berlangsung hangat di Stadion Persib, dihadiri oleh Ketua SOIna Jawa Barat, Abdul Karim, dan Sekretaris Dispora Kota Bandung, Hendi Maulana Yusuf. Dukungan moral dan motivasi mengalir deras bagi para atlet disabilitas intelektual yang siap bertanding membawa nama Indonesia.

Abdul Karim menegaskan, kejuaraan ini bukan sekadar kompetisi sepak bola, melainkan juga pembuktian kemampuan, keteguhan hati, dan semangat luar biasa para atlet SOIna. Mereka adalah representasi nyata bahwa prestasi tak mengenal batas, sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.

“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini saja agar kemampuan para atlet disabilitas intelektual ini semakin meningkat. Bahkan kalau atlet-atlet kita bisa berprestasi, kenapa tidak kita kirim ke luar negeri,” ujar Abdul Karim penuh optimisme.

2 dari 4 halaman

Tantangan dan Kesabaran dalam Proses Pembinaan

Abdul Karim mengakui bahwa perjalanan menuju ajang ini bukanlah hal mudah. Menurutnya, membina atlet disabilitas intelektual sangat berbeda dibandingkan melatih pemain profesional seperti di Persib Bandung. Para pelatih harus memulai segalanya dari dasar.

“Ini kita dari nol. Dari yang tidak bisa menendang bola, sampai akhirnya bisa. Itu yang harus diperhatikan. Butuh kesabaran yang luar biasa,” tuturnya.Ia menambahkan, latihan bagi tim ini harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan agar hasilnya maksimal. “Tidak bisa latihan hari ini, lalu libur seminggu. Tapi harus terus-menerus,” tegasnya.

Dalam ajang nanti, SOIna Jawa Barat akan menurunkan 11 pemain utama dan tiga pemain cadangan di kategori putra. Terkait kehadiran tamu kehormatan, Abdul Karim menyebut koordinasi masih dilakukan dengan Pengurus Pusat (PP) SOIna, termasuk kemungkinan hadirnya duta besar dari negara-negara peserta.

3 dari 4 halaman

Pendekatan Istimewa untuk Anak-Anak Istimewa

Manajer tim SOIna Jabar, Sipat, menjelaskan bahwa setiap atlet memiliki karakter unik dan membutuhkan pendekatan khusus. Ia menekankan pentingnya kasih sayang dan empati dalam proses pembinaan, bukan sekadar instruksi teknis di lapangan.

“Karena mereka anak-anak istimewa, maka penanganannya pun harus istimewa,” tutur Sipat. Ia mengungkap, pendekatan emosional lebih efektif dibandingkan komunikasi verbal. “Ada anak yang malu-malu, ada yang curiga. Tapi begitu kita dekati dengan kasih, mereka tahu ini orang baik. Setelah itu, mereka mau melakukan apa saja yang kita arahkan.”

Sipat juga menyampaikan apresiasi besar kepada para orang tua yang terus memberikan dukungan penuh. “Saya ucapkan terima kasih kepada para orang tua. Dukungan mereka luar biasa. Insya Allah, kami optimis bisa juara,” ujarnya penuh semangat.

4 dari 4 halaman

Bandung Siap Jadi Tuan Rumah Terbaik

Tahun ini, Kota Bandung dipercaya menjadi tuan rumah Special Olympics Asia Pacific Football Competition 2025, berkat kesiapan sumber daya manusia, fasilitas, dan dukungan kuat dari pemerintah daerah. Sebanyak 132 pesepak bola bertalenta khusus (difabel intelektual) dari enam negara, yakni Malaysia, Bangladesh, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Indonesia, akan bersaing dalam turnamen penuh semangat dan inspirasi ini.

Dengan bekal kesabaran, cinta, dan kerja keras, para atlet SOIna Jawa Barat bertekad memberikan yang terbaik untuk bangsa. Mereka ingin membuktikan bahwa semangat tidak memiliki batas, dan bahwa setiap individu—apa pun kondisinya—memiliki hak dan kemampuan untuk berprestasi di panggung internasional.