Sukses


Lewis Hamilton Akui Jalani Mimpi Buruk Bersama Ferrari di GP Sao Paulo

Lewis Hamilton mengakui tengah menjalani mimpi buruk dalam musim debutnya bersama Ferrari.

Bola.com, Jakarta Juara dunia tujuh kali Formula 1, Lewis Hamilton, mengakui dirinya tengah menjalani mimpi buruk dalam musim debutnya bersama Ferrari.

Pernyataan itu ia sampaikan usai gagal finis pada Grand Prix Sao Paulo 2025, akibat serangkaian insiden dan masalah teknis yang menimpa mobilnya.

Hamilton harus menyudahi balapan lebih cepat setelah mobilnya mengalami kerusakan parah di bagian lantai akibat dua insiden tabrakan. Selain itu, pembalap asal Inggris itu juga menerima penalti waktu lima detik yang membuat posisinya makin terpuruk. 

Petaka Hamilton dimulai ketika dirinya bersenggolan dengan Carlos Sainz (Williams) di awal lomba, yang membuatnya melorot ke posisi belakang. Tak lama kemudian, ia kembali terlibat kontak dengan Franco Colapinto (Alpine) hingga sayap depan mobilnya patah.

Hamilton terpaksa masuk pit untuk mengganti komponen yang rusak, namun insiden tersebut juga membuatnya diganjar penalti. Setelah sempat berjuang dari posisi paling belakang, Ferrari akhirnya memintanya mundur dari balapan pada Lap ke-38 untuk menghindari risiko kerusakan lebih lanjut.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Mimpi Buruk

Kegagalan di Brasil menjadi hasil buruk terbaru dalam musim penuh kesulitan bagi Hamilton bersama Ferrari. Kepada Sky Sports F1, ia mengaku frustrasi dengan performanya sejauh ini.

“Ini adalah mimpi buruk, dan aku telah menjalaninya cukup lama,” ujar Hamilton.

“Peralihan dari mimpi membalap untuk tim besar seperti Ferrari menjadi mimpi buruk karena hasil yang naik-turun dan sangat menantang. Tapi aku akan bangkit lagi, terus bekerja dengan tim, dan mencoba memperbaiki semuanya di balapan berikutnya.”

Pembalap berusia 40 tahun itu mengaku kecewa gagal memberikan poin untuk Ferrari di akhir pekan yang ia harapkan bisa menjadi titik balik.

3 dari 4 halaman

Medan Berat

Mantan pembalap F1 sekaligus analis Sky Sports, Karun Chandhok, menilai performa Hamilton sebenarnya cukup konsisten sejak jeda musim panas. Namun, akhir pekan di Brasil menjadi antiklimaks dari tren positif tersebut.

“Dia tampil bagus sejak libur musim panas dan mampu menandingi Leclerc. Tapi di Meksiko ia dapat penalti, dan di Brasil ini, segalanya berjalan salah,” kata Chandhok.

“Dari sesi kualifikasi, mobilnya tak pernah benar-benar kompetitif. Semoga ini hanya satu akhir pekan buruk.”

Rekan analis Jamie Chadwick, juara tiga kali W Series, juga menyoroti betapa beratnya balapan Hamilton kali ini.

“Hampir tidak mungkin berjalan lebih buruk. Ia terlibat insiden di lap pertama, lalu rusak sayap depan, dan start dari posisi ke-13 tentu bukan yang ia harapkan,” kata Chadwick.

“Itu bukan alasan dia datang ke Ferrari  bukan untuk finis di luar poin dan tersingkir lebih awal.”

4 dari 4 halaman

Posisi Ferrari

Kegagalan ganda Hamilton dan Charles Leclerc, yang juga tidak finis di Brasil, membuat Ferrari kehilangan posisi ketiga di klasemen konstruktor. Tim asal Maranello itu kini turun ke posisi keempat, di belakang Mercedes dan Red Bull.

Musim 2025 menjadi masa adaptasi yang sulit bagi Hamilton. Meski sempat menunjukkan tanda-tanda peningkatan performa, ia belum sekali pun naik podium dalam 21 balapan pertamanya bersama Ferrari.

Dengan tiga seri tersisa, tekanan semakin besar bagi Ferrari untuk bangkit dan menutup musim dengan hasil positif sekaligus memberi secercah harapan di balik “mimpi buruk” yang tengah dijalani Lewis Hamilton.   

Sumber: Crash

Penulis: Roger Ali

Video Populer

Foto Populer