Gaji Fantastis dan Kontrak Panjang, Lewis Hamilton Bisa Bertahan di Ferrari hingga Berusia 43 Tahun

Performa Ferrari sepanjang musim 2025 banyak dipengaruhi masalah teknis, terutama pada bagian floor mobil SF-25 yang teridentifikasi sejak seri pembuka di GP Australia.

SF-25 diketahui berjalan terlalu rendah dari permukaan lintasan, sehingga berisiko terkena diskualifikasi akibat keausan plank yang berlebihan. Ferrari memang berupaya memperbaiki persoalan tersebut.

Namun, desain dasar mobil tersebut membuat Hamilton dan Leclerc harus sering melakukan lift-and-coast saat balapan demi menjaga kondisi plank, yang pada akhirnya mengorbankan kecepatan.

Kedua pembalap itu tak segan mengkritik performa SF-25 sepanjang musim. Bahkan, Ferrari sempat disebut sebagai mobil kesembilan tercepat di grid pada seri Qatar, meski prinsipal tim Frederic Vasseur menyebut penurunan performa itu juga dipengaruhi aturan tekanan ban wajib dari FIA.

Spekulasi mengenai masa depan Hamilton di Ferrari mulai mencuat, seiring usianya yang kini menginjak 40 tahun dan bersiap menatap musim kedua bersama tim asal Italia tersebut.

Lewis Hamilton juga telah mengindikasikan akan melakukan perubahan pada tim internalnya menjelang musim 2026, saat Ferrari berharap memiliki mobil yang mampu bersaing dalam perebutan gelar pembalap dan konstruktor.

Selama ini, musim 2026 diyakini sebagai tahun kedua dari kontrak jangka panjang yang ditandatangani Hamilton jelang musim 2025, dengan opsi perpanjangan hingga 2027. Namun media Jerman, Bild, melaporkan detail berbeda.

Seperti dilansir Bild, 2026 merupakan tahun kedua dari kontrak tiga tahun yang dijamin, sementara klausul perpanjangan opsional berlaku hingga 2028. Jika Hamilton menyelesaikan seluruh kontraknya, dia akan berusia 43 tahun pada akhir musim 2028.

Laporan yang sama juga mengungkap Hamilton disebut memperoleh lebih dari 48 juta poundsterling dari kontraknya bersama Ferrari pada musim 2025. Selain itu, ia dikabarkan masih mendapat dukungan penuh dari Frederic Vasseur, yang pernah menjadi prinsipal Hamilton saat membela ART Grand Prix di GP2.

Meski begitu, disebutkan pula Presiden Ferrari, John Elkann, masih membutuhkan keyakinan lebih kepada Hamilton. Klaim tersebut menimbulkan tanda tanya, mengingat Elkann terlibat langsung dalam proses perekrutan Hamilton dan kerap melontarkan pujian kepada sang juara dunia.

Sumber: SportBible