Teman Dekat Michael Schumacher Ragukan Publik Akan Pernah Melihat sang Legenda F1 Lagi

Michael Schumacher mengalami kecelakaan saat berski di pegunungan Alpen pada 2013.

Bola.com, Jakarta - Seorang teman dekat Michael Schumacher meragukan bahwa publik akan pernah melihat sang legenda Formula 1 lagi setelah kecelakaan tragis yang dialaminya.

Pada 2013, setahun setelah pensiun dari dunia balap, juara dunia tujuh kali itu mengalami kecelakaan ski yang mengubah hidupnya saat berada di Pegunungan Alpen Prancis bersama putranya, Mick.

Schumacher terbentur batu di kepala dan setelah diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit, ia menjalani dua operasi akibat cedera otak traumatis.

Ia kemudian ditempatkan dalam keadaan koma medis hingga Juni 2014. Meski keluarga berusaha menjaga privasi, diketahui bahwa Schumacher tetap menerima perawatan rutin dari sang istri, Corinna, serta tim medis, dan tidak dapat berbicara atau berkomunikasi.

Hanya lingkaran kecil orang yang diizinkan menjenguk Schumacher, termasuk mantan direktur tim Ferrari, Jean Todt, dan direktur teknis, Ross Brawn.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Privasi Tingkat Tinggi

Richard Hopkins, mantan Kepala Operasi Red Bull dan sebelumnya manajer logistik di McLaren, sempat dekat dengan Schumacher dan sering menikmati kopi bersama sang ikon Ferrari di paddock.

Seperti banyak orang, Hopkins tidak mengetahui secara detail kondisi Schumacher, tetapi ia yakin tingkat privasi yang tinggi akan tetap dijaga.

Ia menyebutkan ada tiga orang yang rutin menjenguk pembalap Jerman itu.

"Saya tidak mendengar kabar terbaru. Saya memahami dia memiliki dokter pribadi, seorang dokter asal Finlandia," kata Hopkins kepada Sportbible, bekerja sama dengan Unibet.

"Saya tidak berpikir kita akan melihat Michael lagi. Saya agak tidak nyaman membicarakan kondisinya karena keluarga sangat menjaga kerahasiaan dengan alasan yang tepat. Jadi, saya bisa memberi komentar, memiliki opini, tapi saya bukan bagian dari lingkaran dekat itu. Saya bukan Jean Todt, bukan Ross Brawn, bukan Gerhard Berger yang menjenguk Michael. Saya jauh dari itu," tuturnya.
3 dari 4 halaman

Rasa Hormat

Saat ditanya apakah ia pernah berbicara dengan seseorang yang melihat Schumacher sejak kecelakaan, Hopkins memberikan jawabannya.

"Saya tidak bisa bilang saya sahabat Jean Todt, Ross, atau Gerhard. Bahkan jika Anda sahabat Ross Brawn, dan bertanya bagaimana kondisi Michael, meskipun memberi Ross banyak anggur merah bagus, saya rasa dia tidak akan membuka diri dan berbagi. Ada rasa hormat terhadap siapa pun yang menjenguk Michael untuk tidak membocorkan apa pun. Itu yang diinginkan keluarga, dan saya pikir itu adil serta menghormati mereka. Bahkan jika saya tahu, keluarga akan kecewa jika saya membagikannya," ungkapnya.

Awal tahun ini, tiga pria dinyatakan bersalah atas percobaan pemerasan terhadap Schumacher, setelah mengancam akan menyebarkan "gambar medis intim", video, dan catatan kecuali dibayar 12 juta paun.

Keluarga yang tidak puas dengan hukuman tersebut berencana mengajukan banding.

4 dari 4 halaman

Warisan Schumacher di F1

Kendati kecelakaan tragis itu mengubah hidupnya selamanya, warisan Schumacher tetap tak tergantikan. Ia masih dianggap sebagai satu di antara pembalap terbaik sepanjang masa.

Bersama tim Jordan, Benetton, Ferrari, dan Mercedes, ia meraih 91 kemenangan Grand Prix, 68 pole position, dan 77 fastest lap dalam karier gemilangnya.

Hopkins membandingkan Schumacher seperti Avenger versi Marvel, yang terus berkembang seiring kesuksesan berkat dorongan dan keyakinan pada kemampuan dirinya di lintasan.

"Pembalap F1 itu kompleks, tapi percaya diri. Mereka bisa sampai ke Formula 1 karena percaya pada kemampuan diri sendiri, dan mereka berkembang dari situ, juga dari pengakuan orang lain tentang kehebatan mereka. Michael mungkin berkembang lebih dari kebanyakan orang. Itu jelas meningkatkan kepercayaan dirinya," ujar Hopkins.

 

"Dengan setiap akhir pekan balap yang sukses, kepercayaan dirinya terus tumbuh. Performanya meningkat karena tingkat keyakinannya terhadap diri sendiri dibanding orang lain. Saya pikir dia benar-benar berkembang dari situ. Saya pernah bilang sebelumnya, dia seperti salah satu Avenger yang mendapat energi dari kesuksesan. Semakin banyak sukses yang dicapai, semakin kuat dia. Mungkin semua atlet begitu, tapi Michael luar biasa karena ia berkembang lebih dari kebanyakan orang," tambahnya.

 

Sumber: Sportbible

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer