Ingin Beli Jaket Musim Dingin saat Harbolnas 11.11? Simak Panduan Lengkap Ini

1. Parka

Parka merupakan satu di antara jenis jaket musim dingin yang paling populer di negara empat musim. Ciri utamanya adalah panjangnya yang berada di bawah pinggang, dilengkapi hoodie besar, serta lapisan dalam yang tebal.

Pada umumnya, parka menggunakan bahan luar seperti polyester atau kain tahan air dengan isian bulu angsa (down) atau sintetis.

Keunggulan parka terletak pada kehangatannya sehingga cocok dipakai pada suhu ekstrem. Selain itu, desainnya yang modern membuat parka mudah dipadukan dengan outfit kasual maupun semi-formal.

2. Down Jacket

Down jacket adalah pilihan utama bagi mereka yang membutuhkan kehangatan maksimal tanpa merasa terbebani oleh bobot pakaian. Isian bulu angsa atau bulu bebek di dalamnya menghasilkan insulasi yang sangat baik.

Model ini biasanya berwujud quilted (bersekat-sekat) agar bulunya tidak berpindah tempat.

Keunggulan utama down jacket adalah bobotnya yang ringan dan kemampuannya menyimpan panas tubuh. Namun, pengguna perlu memperhatikan kelemahan utamanya: down kurang tahan terhadap air.

Ketika basah, kemampuan insulasinya menurun drastis. Karena itu, down jacket lebih cocok dipakai dalam kondisi dingin kering.

3. Puffer Jacket

Puffer jacket sekilas mirip down jacket karena memiliki bentuk mengembang. Bedanya, puffer biasanya memakai isian sintetis yang lebih tahan cuaca basah.

Jaket ini populer karena menawarkan kehangatan yang baik dengan perawatan yang relatif mudah. Selain itu, puffer hadir dalam berbagai warna dan potongan, membuatnya menjadi opsi stylish untuk pria yang ingin tetap tampil modern saat musim dingin.

Dari sisi harga, puffer jacket biasanya lebih terjangkau dibanding down jacket.

4. Trench Coat

Trench coat termasuk jaket musim dingin yang lebih bergaya formal. Model yang awalnya dipakai militer Inggris ini memiliki potongan panjang, sabuk pinggang, serta kancing rangkap.

Trench coat biasanya terbuat dari bahan tahan air seperti gabardine sehingga efektif melindungi pemakai dari angin dan hujan ringan.

Kendati tidak sehangat puffer atau parka, trench coat cocok untuk kondisi musim dingin yang tidak terlalu ekstrem atau untuk keperluan kerja dan acara resmi. Banyak pria memilihnya karena memberikan kesan rapi dan elegan.

5. Wool Coat (Jaket Bulu Domba/Wol)

Jaket berbahan wol menjadi pilihan klasik untuk musim dingin. Desainnya biasanya berbentuk pea coat, overcoat, atau duffle coat.

Bahan wol mampu menahan angin dan memberikan kehangatan stabil, meski tidak memiliki lapisan isian seperti down.

Keunggulan utama wool coat adalah tampilannya yang mewah dan timeless, cocok untuk situasi formal maupun kasual rapi. Namun, bahan wol membutuhkan perawatan ekstra karena rawan menyusut jika dicuci sembarangan.

6. Fleece Jacket

Fleece jacket adalah pilihan yang lebih ringan dibanding jenis jaket musim dingin lainnya. Terbuat dari serat sintetis lembut, fleece memberikan kehangatan yang cukup untuk cuaca dingin ringan hingga sedang.

Jaket ini sangat nyaman dipakai, cepat kering, serta mudah dicuci.

Banyak pria menggunakan fleece sebagai lapisan tengah (mid-layer) sebelum memakai jaket luar seperti parka atau puffer saat suhu turun drastis.

Lantaran fleksibel, fleece menjadi satu di antara jaket musim dingin yang paling praktis untuk aktivitas outdoor.

7. Softshell Jacket

Softshell adalah jenis jaket yang menggabungkan ketahanan terhadap angin ringan, kenyamanan, dan fleksibilitas. Terbuat dari bahan elastis dan breathable, softshell cocok untuk aktivitas fisik seperti hiking, bersepeda, atau berjalan jauh di suhu dingin.

Kendati tidak sehangat puffer atau down jacket, softshell lebih mampu mengontrol kelembapan tubuh karena ventilasinya baik.

Jaket ini direkomendasikan untuk pria aktif yang membutuhkan perlindungan adaptif.

8. Leather Jacket Berlapis

Jaket kulit dengan lapisan dalam seperti shearling atau quilted lining juga banyak dipakai saat musim dingin. Bahan kulit mampu menahan angin, sementara lapisan dalam memberikan insulasi tambahan.

Model ini cocok bagi pria yang ingin tampilan maskulin dan klasik.

Kekurangannya, bobotnya lebih berat dan membutuhkan perawatan khusus agar kulit tidak cepat retak.

1. Periksa Material dan Insulasi

Material menentukan tingkat kehangatan. Untuk suhu ekstrem, carilah isian down dengan fill power minimal 600 atau isian sintetis premium. Jika mobilitas penting, softshell atau fleece lebih cocok.

Selalu baca deskripsi produk secara detail, terutama jenis insulasi, ketebalan lapisan, dan bahan luar.

2. Cek Tabel Ukuran dengan Saksama

Ukuran jaket dapat bervariasi antarmerek. Saat membeli online, selalu lihat tabel ukuran resmi dan bandingkan dengan ukuran badan sendiri.

Jika memungkinkan, pilih jaket yang memiliki opsi pengembalian atau penukaran barang.

3. Perhatikan Fitur Tambahan

Beberapa fitur penting meliputi hoodie yang dapat dilepas, kantong berinsulasi, ritsleting dua arah, lapisan anti-air, dan manset elastis.

Fitur-fitur seperti ini dapat meningkatkan kenyamanan selama musim dingin.

4. Baca Ulasan Pengguna

Ulasan pelanggan sangat membantu mengetahui kualitas sebenarnya. Fokus pada komentar tentang kehangatan, kenyamanan, ukuran, serta ketahanan bahan.

Foto dari pembeli lain sering kali menunjukkan kondisi barang yang lebih realistis dibanding foto katalog.

5. Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Gaya Hidup

Jika tinggal di daerah bersuhu ekstrem, pilih parka atau down jacket berkualitas tinggi. Untuk perjalanan singkat atau cuaca dingin ringan, fleece atau softshell lebih ideal.

Sesuaikan pula pilihan dengan gaya berpakaian sehari-hari agar jaket tidak hanya fungsional, tetapi juga cocok dipadukan.

6. Jangan Tergiur Harga Murah

Banyak jaket musim dingin murah menawarkan desain menarik, tetapi tidak memberikan kehangatan yang memadai.

Produk berkualitas biasanya memiliki spesifikasi material yang jelas. Jika harga terlalu jauh di bawah standar, ada kemungkinan kualitasnya rendah.

Selamat berbelanja!