Sukses


Lewis Hamilton di Ferrari Dinilai Merusak Statistik dan Reputasinya

Martin Brundle sebut musim pertama Lewis Hamilton di Ferrari mengancam reputasi dan statistiknya.

Bola.com, Jakarta - Komentator Formula 1, Martin Brundle, menilai Lewis Hamilton sedang mengalami tekanan berat di Ferrari yang berpotensi merusak "statistik dan reputasinya". 

Musim perdana juara dunia tujuh kali ini bersama tim asal Italia berlangsung penuh kekecewaan. Dalam 24 balapan, Hamilton gagal sekali pun menembus podium, sementara ia juga mencetak rekor negatif baru dengan sejumlah kegagalan lolos Q1 secara beruntun.

Kondisi ini terjadi, meski Charles Leclerc, rekan setimnya, juga tidak mampu membawa Ferrari meraih kemenangan.

Hamilton pun kini menaruh harap pada aturan baru musim 2026 yang diharapkan lebih sesuai dengan gaya balapnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Masa Depan di F1

Performa buruk Hamilton, yang terlihat dari wawancara pasca-sesi yang tampak pasrah, memunculkan perdebatan soal masa depannya di F1.

Pada saat musim baru dimulai 2026, Hamilton akan berusia 41 tahun, menjadikannya pembalap kedua tertua di grid.

Meski begitu, Hamilton tetap menjadi pembalap tersukses dalam sejarah F1 dari segi kemenangan, dan ia bisa mengakhiri karier dengan kepala tegak.

Motivasi Hamilton masih berasal dari gelar kedelapan yang hilang pada 2021, dan ia yakin mampu membawa Ferrari meraih gelar juara dunia pembalap pertama sejak 2007.

Performa Hamilton di GP Abu Dhabi menjadi topik diskusi antara Brundle dan Nico Rosberg, teman masa kecil sekaligus mantan rekan setimnya yang pernah meraih gelar juara dunia.

3 dari 3 halaman

Diskusi soal Kemungkinan Pensiun

Rosberg menyinggung kemungkinan Hamilton pensiun sebelum musim 2026.

"Ini sangat sulit. Martin, menurutmu apakah dia mungkin akan mengakhiri karier luar biasa ini dan pensiun?" tanya Rosberg kepada Brundle di Sky Sports.

"Masalahnya, statistik dan reputasinya justru tidak terbantu dengan musim ini. Tapi, saya kira dia akan menunggu untuk melihat apakah Ferrari bisa bangkit pada 2026, bagaimana performanya, dan apakah dia menikmatinya. Kalau kita menanyakan ini setahun dari sekarang, setelah satu musim sulit, saya akan sangat terkejut kalau dia langsung menyerah di musim dingin. Bagaimana menurutmu?" nilai Martin Brundle.

"Menurut saya, dia harus melanjutkan. Menghentikan sekarang tidaklah tepat. Dia baru memulai proyek Ferrari ini, dan menyerah setelah satu musim rasanya tidak masuk akal. Jadi, dia harus mencoba lagi, semoga merasa nyaman dengan mobil tahun depan karena mobil tahun ini memang kurang baik," timpal Rosberg.

Hamilton sudah menatap musim depan dengan mengikuti tes pasca-musim di Abu Dhabi, Selasa lalu.

Ia berbagi sesi mengemudi dengan Leclerc di Sirkuit Yas Marina. Keduanya akan kembali mengaspal pada Januari mendatang saat pramusim dimulai dengan shakedown di Barcelona.

(Roby Dian)

 

Sumber: Crash

Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer