Sukses


Jelang El Clasico: Dari Schuster hingga Figo yang Fenomenal

Bola.com - Rivalitas Barcelona dan Real Madrid telah terjadi sejak lama. Saat kedua tim bertemu, pertandingan tersebut memiliki tajuk khusus, yakni El Clasico.

Baik Barcelona maupun Real Madrid merupakan dua tim tersukses di Spanyol. Keduanya menguasai 55 gelar La Liga dari 84 perhelatan.

Tak ayal, persaingan kedua tim bahkan berujung kepada pemain. Ada anggapan bila pemain antarkedua tim cukup "alergi" pindah secara langsung ke rivalnya itu.

Akan tetapi, terdapat beberapa kasus ada pemain yang pernah bermain untuk Barcelona dan Real Madrid atau sebaliknya, namun lebih dahulu singgah ke klub lain. Ronaldo Luiz Nazario, Gheorghe Hagi, Albert Celades, hingga Samuel Eto'o pernah berseragam dua klub besar itu.

Namun, hanya sedikit transfer yang melibatkan kedua tim secara langsung. Berikut ini adalah lima transfer pemain secara langsung dari kedua tim.

1. Bernd Schuster, Barcelona ke Real Madrid pada 1988

Bernd Schuster (dok. deportestereo)

Bernd Schuster merintis karier bersama klub Jerman, FC Koln pada 1978. Dua tahun kemudian, dia gabung ke Barcelona dan menghabiskan delapan tahun karier di sana.

Schuster meraih kesuksesan besar di Barcelona. Pemain asal Jerman itu menyumbangkan delapan gelar juara bagi El Barca.

Namun secara mengejutkan, Schuster memutuskan pindah ke Real Madrid pada musim panas 1988. Meski hanya dua musim di ibu kota Spanyol, Schuster sukses mempersembahkan empat trofi untuk El Real.

2. Michael Laudrup, Barcelona ke Real Madrid pada 1989

Michael Laudrup (dok. Telegraph)

Barcelona memboyong Michael Laudrup dari Juventus pada 1985. Saat itu, usia Laudrup masih 21 tahun dan dianggap sebagai pemain paling berbakat yang dimiliki Denmark.

Apa yang diharapkan Barcelona kepada Laudrup menjadi kenyataan. Laudrup menjadi bagian inti skuat Barcelona yang dilatih Johan Cruyff. Sembilan gelar juara diberikan Laudrup kepada publik Camp Nou.

Kecintaan publik Barcelona terhadap Laudrup menguap pada 1994. Secara mengejutkan, Laudrup menerima tawaran pindah ke Real Madrid. Yang membuat pendukung Barcelona sakit hati adalah alasan Laudrup menyeberang ke rival karena memprediksi El Barca tidak akan sukses lagi.

3. Luis Enrique, Real Madrid ke Barcelona pada 1996

Luis Enrique (dok. sokkaa)

Bila ada pemain yang dibesarkan Real Madrid dan kemudian menjadi legenda Barcelona, sosok itu mungkin saja Luis Enrique. Lima tahun karier dihabiskan di Real Madrid (1991-1996), Enrique lantas pindah ke Barcelona.

Bukan tanpa alasan Enrique memilih hengkang. Pihak Los Merengues ternyata tidak memberikan kontrak baru kepada Enrique. Alhasil, Enrique pindah dengan biaya gratis ke sang rival.

Bersama Barcelona, Enrique menjadi pemain penting dalam skema Louis van Gaal. Dia menghabiskan delapan musim di Camp Nou dengan mempersembahkan tujuh gelar untuk Barcelona.

4. Luis Figo, Barcelona ke Real Madrid pada 2000

Luis Figo (dok. sportsrants)

Luis Figo menjadi idola publik Camp Nou selama lima musim dari 1995. Sebanyak 249 pertandingan dan 45 gol dicatat Figo bersama Barcelona.

Namun, rasa cinta pendukung El Barca terhadap Figo langsung hilang pada 2000. Real Madrid datang dengan tawaran yang tak bisa ditolak Barcelona karena sesuai dengan klausul sang pemain. Hanya Figo yang saat itu bisa menggagalkan kepindahannya ke Real Madrid.

Harapan publik Camp Nou sia-sia. Figo justru menerima gaji yang ditawarkan pihak Real Madrid. Jadilah, Figo sebagai "musuh" pendukung Barcelona sejak saat itu.

Pertandingan kedua Figo bersama Madrid di Camp Nou pada akhir 2002, bisa menjadi momen terburuk selama kariernya. Tiap kali bersiap melakukan tendangan bebas, Figo kerap dihujani berbagai benda yang dilempar para penonton ke lapangan. Sampai-sampai, ada sebuah kepala babi yang tertangkap kamera berada di dekat titik tendangan sudut.

5. Javier Saviola, Barcelona ke Real Madrid pada 2007

Javier Saviola (dok. depor)

Javier Saviola menjadi pemain terakhir yang pindah secara langsung antarkedua klub itu. Namun, kepindahan Saviola tidak menimbulkan kontroversi.

Saviola datang ke Barcelona dengan ekspektasi tinggi dari para pendukung. Namun, selama enam musim di Camp Nou, pemain berjuluk El Conejo itu gagal menunjukkan penampilan konsisten. Dia pun sempat dipinjamkan ke AS Monaco dan Sevilla.

Pada 2007, Real Madrid menawari kontrak kepada Saviola yang masa baktinya bersama Barcelona hampir habis. Saviola menerima tawaran tersebut.

Malang bagi Saviola, dia hanya menjadi penghangat bangku cadangan selama dua musim. Total, pemain didikan akademi River Plate itu hanya bermain sebanyak 29 laga dan menghasilkan lima gol untuk Real Madrid.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini:

Video Populer

Foto Populer