Bola.com — Real Madrid menutup tahun 2016 dengan bergelimang prestasi, di antaranya meraih trofi Liga Champions, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Antarklub. Selain itu, Cristiano Ronaldo dkk juga mampu "menjuarai" paruh musim La Liga 2016-2017.
Advertisement
Baca Juga
Sepanjang 2016, Real Madrid belum terkalahkan dalam 54 pertandingan terakhir, dengan 26 di antaranya terjadi di ajang La Liga. Di klasemen sementara, Real Madrid kukuh di puncak dengan 37 poin, atau unggul tiga angka dari Barcelona yang berada di posisi kedua.
Lantas, seperti apa nasib akhir Real Madrid setelah mampu keluar sebagai juara paruh musim La Liga? Apakah mereka mampu mempertahankan status atau justru tergelincir karena tim lain yang menjadi kampiun. Berikut ini adalah tiga contoh yang akan coba dijabarkan Bola.com.
1. Real Madrid musim 2014-2015
Pada musim 2014-2015, Real Madrid masih diarsiteki Carlo Ancelloti. Pelatih asal Italia tersebut mampu membuat timnya juara paruh musim La Liga, setelah mengumpulkan 42 poin dari 17 pertandingan.
Ketika itu, Real Madrid unggul empat angka dari Barcelona dan Atletico Madrid yang masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga. Alhasil, berbagai kalangan memprediksi jika Sergio Ramos dan kawan-kawan akan mengklaim trofi La Liga musim 2014- 2015.
Namun nyatanya, justru Barcelona yang menjadi juara. Armada Luis Enrique menutup musim dengan koleksi 94 poin, unggul dua angka dari Real Madrid di tempat kedua.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2011-2012
2. Real Madrid musim 2011-2012
Musim 2011-2012 adalah tahun ketiga Jose Mourinho melatih Real Madrid. Namun, pria Portugal itu belum mempersembahkan trofi La Liga untuk publik Santiago Bernabeu.
Advertisement
Alhasil, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan langsung tancap gas sejak musim bergulir. Mereka tercatat mampu memuncaki klasemen sementara La Liga, dengan membukukan 43 poin pada akhir 2011.
Skuat Jose Mourinho terus menampilkan permainan konsisten hingga musim berakhir. Alhasil, Real Madrid sukses berada di urutan pertama klasemen dengan mengemas 100 poin, serta berhak atas trofi La Liga ke-32 sepanjang sejarah.
Advertisement
2007-2008
3. Real Madrid musim 2007-2008
Ramon Calderon selaku presiden Real Madrid pada 2008, membuat langkah mengejutkan dengan memecat Fabio Capello dari kursi kepelatihan. Padahal, pria Italia itu bisa membawa Real Madrid menjuarai La Liga untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir pada musim 2006-2007.
Advertisement
Alhasil, Calderon menunjuk Bernd Schuster sebagai pelatih Real Madrid pada musim 2007-2008. Namun, ketika itu berbagai kalangan menilai jika Real Madrid tidak akan menjadi juara La Liga.
Real Madrid diyakini tidak akan memiliki stabilitas karena sosok pelatih baru membutuhkan waktu beradaptasi. Namun nyatanya, Bernd Schuster mampu menepis semua anggapan miring tersebut.
Pelatih Jerman itu membuat Real Madrid menjadi juara paruh musim La LIga, setelah mengumpulkan 41 poin. Mereka unggul tujuh angka dari Barcelona yang berada di urutan kedua.
Performa Raul Gonzalez dan kawan-kawan yang kian konsisten pun membuat Real Madrid sukses menjuarai La Liga musim 2007-2008. Tercatat, mereka mampu membukukan 85 poin di klasemen akhir.
Sumber: Transfermarkt