Sukses


    Profil Klub Torabika SC 2016: Mitra Kukar

    Bola.com, Jakarta - Berikut profil tim peserta Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, Mitra Kukar. 

    Tiga musim terakhir setelah naik kasta dari kompetisi Divisi Utama, Mitra Kukar mampu menjadi tim yang di perhitungan di kompetisi Indonesia Super League (ISL). Kucuran dana yang melimpah membuat Mitra Kukar tak susah mendatangkan deretan pemain bintang dari dalam dan luar negeri.

    Hingga saat ini, pemain bintang dari dalam negeri pernah menghiasi Naga Mekes, mulai Zulkifli Syukur yang baru saja hengkang Pusamania Borneo FC. Selain kedua pemain itu, ada mantan pemain Timnas U-19, Ravi Murdianto dan Septian David Maulana. Pemain lainnya, seperti Yanto Basna, Rizky Pellu, Mahdi Fahri Albaar, dan Ryuji Utomo pun pernah menghiasi skuat Mitra Kukar.

    Hingga kini, tradisi mendatangkan pemain bintang masih terus bertahan. Pemain lincah Hendra Adi Bayauw dan bek tangguh asal Brasil, Arthur Da Rocha pun siap unjuk gigi bersama Mitra Kukar di Torabika Soccer Championship 2016 yang mulai dihelat 29 April mendatang.

    Skuat Mitra Kukar selalu membangun kebersamaan untuk menjalin kekompakan tim, termasuk tiga pemain asing ini. (Bola.com/Permana Kusumadijaya)

    Bukan hanya deretan pemain bintang, Naga Mekes pernah diarsiteki pelatih-pelatih papan atas di Tanah Air seperti Benny Dollo (2010/2011), Jafri Sastra (2015/2016 ) dan kini dibesut Subangkit. Pelatih asing pun pernah memoles Naga Mekes seperti, Jaksen F. Tiago (2008), Simon McMenemy (2011/2012), Stefan Hansson (2012/2015), serta Scott James Cooper musim 2015.

    Mitra Kukar, klub kebanggaan Tenggarong dan Kutai Kartanegar tak lepas dari sejarah persepakbolaan Indonesia. Dua tim yang punya nama pada kompetisi Galatama, yakni Niac Mitra atau Mitra Surabaya serta Mitra Kalteng Putra merupakan cikal bakal berdirinya Mitra Kukar.

    Kisah dimulai saat Niac Mitra terdegradasi ke Divisi 1 pada 1999, kemudian dibeli pemilik Barito Putera H. Sulaiman dan berganti nama menjadi Mitra Kalteng Putra.

    Tiga tahun berselang, Mitra Kalteng Putera tak mampu berprestasi dan terdegradasi ke Divisi II dan berpindah tangan ke H. Suryanto Anwar. Dibantu pengusaha Endri Erawan, Mitra Kukar kembali ke Divisi Satu. Pada tahun 2005, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara membeli Mitra Kukar seharga Rp 1.5 Miliar.

    Setelah tiga tahun berkutat di Divisi Utama, Naga Mekes akhirnya promosi ke Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012 setelah finis di urutan ketiga Divisi Utama 2010/2011. Hingga saat ini, Mitra Kukar tercatat sebagai tim kontestan ISL meski tak pernah meraih predikat juara.

    Prestasi terbaik Mitra Kukar adalah menjuarai Piala Jenderal Sudirman 2015-2016, setelah mengalahkan Semen Padang 2-1.

    Data klub:

    Berdiri: 2003

    Julukan: Naga Mekes

    Homebase: Stadion Aji Imbut Tenggarong

    Prestasi: 2013 (Peringkat 3), 2014 (Perempat final), 2015 (peringkat 4 Piala Presiden), 2015 (Juara Piala Jenderal Sudirman).

    Skuat:

    Kiper: Shahar Ginajar, Ferry Rotinsulu, Geri Mandagi

    Belakang: Zuhrizal Gamal, Arthur Cunha Da Rocha, Saepuloh Maulana, Zikri Akbar, Michel Orah, Syahrizal Syahbuddin.

    Tengah: Muhammad Bachtiar, Rodrigo Ost Dos Santos, Bayu Pradana, Hendra Bayauw, Arifki Eka Putra, Dian Irawan, Septian David Maulana.

    Depan: Marlon Da Silva, Joko Sidik, Ronal Setmot, Sutanto Tan, Anindito Wahyu, Dinan Yahdian Javier.

    2 dari 3 halaman

    Pemain Bintang

    PEMAIN BINTANG: YOGI RAHADIAN

    Yogi Rahadian mampu menjadi pembeda di Mitra Kukar. Selain mempunyai kecepatan, pemain kelahiran Palembang, 27 Oktober 1995 ini sering menjadi pemecah kebuntuan timnya.

    Aksi Yogi yang paling fenomenal adalah saat mencetak gol penentu kemenangan Mitra Kukar dari Semen Padang di final Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (24/01/2016).

    Gol tercipta pada menit ke-89 setelah Yogi Rahadian mampu melewati beberapa pemain Semen Padang. Memasuki area kotak penalti, Yogi melepaskan sepakan ke arah gawang Kabau Sirah dan tak mampu diantisipasi Jandia Eka Putera. Mitra Kukar pun juara setelah mampu memenangkan pertandingan dengan skor akhir 2-1.

    Pemain jebolan SMA Ragunan ini mulai menekuni sepak bola saat ia masuk ke Indonesia Football Academy dan kemudian memperkuat Timnas Pelajar. Berkat talenta yang dimiliki, Yogi Rahadian diundang Leicester City yang saat itu diarsiteki Sven-Goran Ericksson. Selama satu bulan ia menimba ilmu di klub yang saat ini menjadi pemuncak klasemen Liga Inggris.

    Bintang muda Mitra Kukar, Yogi Rahadian menjadi andalan tim berjulukan Naga Mekes. (Bola.com/Permana Kusumadijaya)

    Pulang dari Inggris, tak lantas membuat pemain ini kesulitan mencari tim. Ia pun masuk jajaran pemain SAD yang dikirim ke Uruguay. Setelah pulang dari Uruguay pada tahun 2013, ia kemudian bergabung dengan Mitra Kukar U-21 dan pada 2014 promosi ke Mitra Kukar Senior.

    Pada 2014 ia memperkuat Timnas U-23 dan hingga sekarang, Yogi Rahadian menjadi rebutan tim papan atas Indonesia. Namun, Yogi memilih bertahan di Mitra Kukar karena tim tersebutlah yang membesarkannya.

    "Semoga di Torabika Soccer Championship nanti pelatih bisa memberikan kepercayaan kepada saya karena ingin mempunyai jam terbang banyak dan saya ingin memberikan kontribusi yang bagus buat tim," kata Yogi Rahadian kepada bola.com, Senin (18/4/2016).

    3 dari 3 halaman

    Pelatih

    PELATIH: SUBANGKIT

    Subangkit menjadi pelatih Mitra Kukar yang ke-16 sejak tahun 2013. Subangkit menggantikan Jafri Satra yang sukses membawa Mitra Kukar juara Piala Jenderal Sudirman beberapa waktu yang lalu.

    Jafri Sastra kemudian hengkang Persipura Jayapura setelah Naga Mekes gagal di Piala Gubernur Kaltim. Debut Subangkit saat membawa timnya terjun di Piala Bhayangkara beberapa waktu yang lalu. Sayang, di turnamen itu, Subangkit gagal membawa Naga Mekes berprestasi setelah tersingkir dari babak penyisihan Grup A.

    Subangkit bukanlah orang baru di kancah persepakbolaan nasional. Beberapa tim besar pun pernah ia tangani meski tak ada satu pun yang pernah meraih juara kompetisi. Subangkit tercatat pernah menukangi Persela Lamongan (2010), Persebaya Surabaya (2012), Persiwa Wamena (2013), dan Sriwijaya FC (2014).

    Subangkir, pelatih senior yang kini menangani Mitra Kukar. (Bola.com/Permana Kusumadijaya)

    Kini, bersama Mitra Kukar racikan pria kelahiran Pasuruan 29 November 1959 ditunggu publik sepakbola Kutai Kartenegara. Jika pelatih sebelumnya, Jafri Sastra mampu membawa pulang tropi turnamen Piala Jenderal Sudirman.

    Akankah Subangkit mengikuti jejak Jafri Sastra dengan memabawa pulang trofi TSC 2016? Layak ditunggu sepak terjang Subangkit bersama Mitra Kukar di TSC yang akan dimulai 29 April mendatang.

    Video Populer

    Foto Populer