Sukses


Ciptakan Persaingan Kiper, PSM Berburu Sosok Baru

Bola.com, Makassar - Sampai saat ini PSM Makassar memiliki dua kiper yang dinilai punya kemampuan sama, yakni M. Syaiful dan Deny Marcel. Keduanya secara bergantian mengawal gawang Juku Eja pada Torabika Soccer Champioship (TSC) 2016 presentd by IM3 Ooredoo.

Sosok M. Syaiful mencuat setelah menggantikan peran Dimas Galih yang dicoret usai putaran pertama TSC 2016. Sementara Deny baru masuk pada awal putaran kedua.

"Keduanya punya kelebihan dan kekurangan. Jadi penentuan siapa yang tampil jadi starter tergantung kondisi terakhir mereka," ujar Herman Kadiaman, pelatih kiper PSM, kepada Bola.com, Sabtu (7/1/2016).

Meski puas dengan penampilan keduanya, Herman mengungkapkan tim Juku Eja masih membutuhkan satu kiper baru untuk menggantikan satu slot kiper yang ditinggal Davit Ariyanto.

"Saya ingin menciptakan persaingan antarkiper. Saya tegaskan kepada mereka, semua punya peluang sama. Tidak ada kiper utama dalam tim," ujar Herman yang mengorbitkan Kurnia Meiga saat menangani kiper di Arema Indonesia 2009-2010.

Herman mengaku dirinya sudah mengusulkan sejumlah nama ke manajemen untuk dilamar jadi kiper PSM pada kompetisi 2017. "Saya berharap salah satu dari nama itu mau bergabung di PSM," katanya.

Herman enggan menyebut nama-nama kiper yang dia rekomendasi. Tetapi, di kalangan suporter PSM sudah beredar tiga nama, yakni Andritany Ardhiyasa (Persija Jakarta), Dian Agus (eks Pusamania Borneo FC), dan Rivki Mokodompit (eks Semen Padang).

Menurut Herman, dirinya tidak melihat usia pemain sebagai acuan utama dalam penentuan kiper. "Kualitas dan sikap jadi kriteria saya," paparnya.

Herman merujuk pengalamannya ketika mengorbitkan Kurnia Meiga yang saat itu masih berusia 18 tahun dan hanya menjadi kiper ketiga di bawah Markus Horison dan Ahmad Kurniawan.

"Kala itu, meski banyak mendapat kritik, saya tetap memainkan Kurnia karena yakin kemampuannya. Terbukti, dia akhirnya jadi kiper terbaik di ISL 2009-2010," ungkap Herman.

Herman juga pernah mengembalikan pamor Hendro Kartiko dan Choirul Huda yang sempat dinilai sudah luntur. "Artinya di level ISL yang mengutamakan prestasi, faktor usia bukan jadi acuan utama. Yang penting adalah kemampuan sang kiper," tegas Herman.

 

Video Populer

Foto Populer