"Menpora Sudah Salah Langkah"

oleh Erwin Snaz diperbarui 04 Jun 2015, 21:26 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi (kanan) melakukan pertemuan dengan 18 klub PSSI dan PT Liga Indonesia di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (27/4/2015). Pertemuan berlangsung tertutup dan tanpa hasil. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Bandung - Mantan pelatih Persib Bandung untuk Piala AFC 2015, Emral Abus menyayangkan kondisi sepak bola Indonesia. Pasalnya, sanksi yang diturunkan oleh FIFA mengakibatkan kursus kepelatihan C AFC yang sedianya digelar 1-13 Juni di Sawangan, Depok batal dilaksanakan.

"Padahal saya sudah di Sawangan tapi batal karena tidak boleh. Dilanjutkan pun percuma karena gak akan diakui. Selain saya juga sudah ada beberapa yang datang, salah satunya Firman Utina, termasuk teman-teman dari daerah yang jauh seperti di Aceh, Papua, Sulawesi dan lainnya," ujar Emral saat dihubungi Kamis (4/6).

Advertisement

Dikatakan Emral dengan dibekukannya PSSI oleh Menpora RI, Imam Nahrawi merupakan langkah yang tidak tepat, sehingga FIFA memberikan sanksi karena pemerintah telah melakukan intervensi.

"Kalau memang ada yang tidak sehat tindak pelakunya, bukan kompetisinya yang dibekukan. Itu kan jadi banyak merugikan orang," tegasnya penuh kecewa.

Sanksi tersebut lanjut Emral mengakibatkan banyak klub yang membubarkan diri karena alasan keuangan yang terus keluar tapi kompetisi tidak ada. "Gaji pemain dan pelatih kan harus dibayar, jadi manajemen berpikir juga kalau tim tidak dibubarkan jelas akan rugi karena kompetisi pun tidak jelas kapan akan digulirkan lagi," ujarnya.

Karena itu Emral yang juga salah satu intrukstur pelatihan berharap Menpora dan PSSI segera berdamai, sehingga para pelaku sepak bola bisa menjalani aktivitasnya lagi. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat Kemenpora dan PSSI bisa sejalan. Kalau sanksi dicabut, otomatis PSSI pun lepas dari hukuman FIFA," ujarnya. 

Baca Juga: 

Akan Pulang Ke Mali, Konate Janji Kembali Demi Persib Bandung

Beckham: Saatnya Reformasi di Tubuh FIFA

Menpora Tidak Terkejut FIFA Tersandung Kasus Korupsi