Jelang Kejuaraan Dunia 2015: Istora Senayan Terus Bersolek

oleh Imelia Pebreyanti diperbarui 06 Agu 2015, 17:27 WIB
Pekerja menyelesaikan persiapan jelang Kejuaraan Dunia BWF di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/8/2015).Sebanyak 352 pebulutangkis kelas dunia ikut serta pada turnamen itu. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Dalam hitungan hari, Kejuaraan Dunia BWF 2015 akan digelar. Sebanyak 352 atlet dunia bakal saling memperebutkan gelar juara dunia di Istora Senayan, Jakarta, pada 10-16 Agustus mendatang.

Jelang penyelenggaraan turnamen paling bergengsi di dunia tersebut, berbagai persiapan pun dilakukan Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), selaku perwakilan yang ditunjuk federasi bulutangkis dunia (BWF) sebagai tuan rumah. Mulai dari lapangan pertandingan, fasilitas di dalam arena, hingga ruang untuk pers tak luput dari agenda solek-menyolek.

Advertisement

"Kesiapan lapangan pertandingan sudah 75 persen, jadi hampir rampung. Sisanya kami lakukan secara bertahap dengan pemasangan lampu, pembatas lapangan, lalu karpet merah," ucap staf pengadaaan PBSI, Nanang Saefuloh kepada Bola.com di Istora Senayan, Jakarta.

Pekerja memasang karpet merah jelang Kejuaraan Dunia BWF di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/8/2015). Pada turnamen ini Indonesia menurunkan sebanyak 28 pebulutangkis. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pekerja memasang karpet lapangan jelang Kejuaraan Dunia BWF di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/8/2015). Tahun ini merupakan kesempatan ketiga Indonesia menjadi tuan rumah setelah tahun 1980 dan 1989. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pekerja mengangkat tiang besi jelang Kejuaraan Dunia BWF di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/8/2015). Kejuaraan itu akan berlangsung pada 10-16 Agustus mendatang. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Usai turnamen Indonesia Terbuka 2015 yang digelar di Istora pada Juni lalu, Nanang menyebut pihaknya akan melakukan renovasi di dalam arena demi menyempurnakan Kejuaraan Dunia BWF tahun ini. Salah satu yang mendapat sorotan utama ialah media center.

Rencananya, ruang yang diperuntukkan khusus bagi jurnalis itu akan diperluas, mengingat banyaknya jurnalis asing yang akan turun meliput kegiatan turnamen.

"Langit-langit gedung yang bocor juga akan diperbaiki, begitu pula dengan pendingin ruangan (AC). Lalu, untuk ruang pers akan bertambah luas, lengkap dengan akses wi-fi, dan ruangan khusus merokok. Teman-teman pers juga akan diberi akses khusus untuk masuk ke arena pertandingan," kata Nanang.

Sayangnya, kendati berlabel Kejuaraan Dunia, Nanang mengindikasikan atmosfer turnamen milik BWF ini tidak akan semegah turnamen Indonesia Terbuka, booth-booth yang biasa turut menyemarakkan turnamen diperkirakan tak akan sebanyak seperti di Indonesia Terbuka.

"Untuk booth-booth tetap ada, hanya saja jumlahnya tidak banyak. Ini karena adanya keterbatasan dana, mengingat sponsor sendiri langsung dari BWF," jelas Nanang lagi.

Sebelum dipilih sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia 2015, Indonesia tercatat sudah dua kali menjadi penyelenggara, yakni pada 1980 dan 1989. Dalam dua kesempatan menjadi tuan rumah pertama, skuat Merah Putih berhasil meraih empat gelar.

Namun, keempat titel itu diborong dimenangi pada Kejuaraan Dunia 1980. Sementara di Kejuaraan Dunia 1989, prestasi terbaik Indonesia hanya sebatas runner-up.

Tahun ini, Indonesia akan diwakili 28 pebulutangkis. Selain mengandalkan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Indonesia juga menaruh harapan kepada ganda putri peraih medali emas Asian Games 2014, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.

Baca juga:

Rekam Jejak Prestasi Indonesia Sebagai Tuan Rumah Kejuaraan Dunia

Prestasi Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF Sepanjang Masa

Pelatih Ganda Putra Bicara Soal Target di Kejuaraan Dunia 2015