Latih Tim Piala Kemerdekaan, Pelatih Ini Khawatir Disanksi PSSI

oleh Gatot Susetyo diperbarui 08 Agu 2015, 14:59 WIB
Pelatih Perserang Serang, Widyantoro berharap tidak dijatuhi sanksi dengan melatih tim di Piala Kemerdekaan. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Serang - Pelatih Perserang Serang, Widyantoro, mengungkapkan isi hatinya kepada Bola.com menyangkut masa depannya sebagai pelatih profesional. Saat ini dia dihinggapi kegalauan. Terutama menyangkut posisi dirinya yang saat ini masih terikat kontrak dengan Perserang.

Di lain sisi, mantan arsitek PSS dan Persis ini mengaku khawatir akan terkena sanksi Komdis PSSI akibat Perserang tampil di Piala Kemerdekaan garapan Tim Transisi. "Saya baca di media dan diskusi dengan teman-teman, PSSI akan memberi sanksi kepada klub-klub yang ikut Piala Kemerdekaan. Apakah sanksi ini juga berlaku bagi pelatih dan pemain?" tanya Widyantoro.

Advertisement

Jika hukuman itu juga dijatuhkan kepada pelatih dan pemain, Widyantoro bakal pusing menghadapinya. "Saya pekerja profesional. Saya masih terikat kontrak dengan Perserang hingga Oktober mendatang. Jika saya memutuskan kontrak itu secara sepihak, ada pasal yang mengikat saya. Makanya, saya harus menghormati kontrak itu dengan tetap melatih Perserang di Piala Kemerdekaan," ungkapnya.

Jika PSSI nantinya benar-benar memberi sanksi kepada Widyantoro dan rekan-rekan pelaku sepak bola lainnya, dia meminta PSSI bisa bersikap bijaksana. "Semua harus dipikir secara jernih dan bijaksana. Kami ini murni cinta dan hidup dari olahraga ini. Kami berharap keputusan kami dinilai secara manusiawi, karena kami harus menghidupi keluarga," ujarnya.

Apalagi, lanjut Widyantoro, dirinya mengaku benar-benar awam soal konflik yang terus memanas antara PSSI dengan Menpora Imam Nahrawi.

"Pemahaman saya soal konflik itu sebatas obrolan antarteman pelaku sepak bola. Saya hanya tahu kulitnya saja. Saya tak tahu inti dari perseteruan itu. Media pun memberitakan informasi yang berbeda. Tiap saat berita itu berubah dan terkesan simpang siur. Hal ini membuat saya bingung bagaimana harus bersikap. Sebagai pelatih yang hidup dari sepak bola, saya ingin ketegasan semua pihak. Supaya kami bisa mengambil sikap juga,” tutur Widyantoro.

Ia mengibaratkan posisi pelatih dan pemain saat ini seperti pelanduk yang sewaktu-waktu bisa mati karena dua gajah yang sedang bertarung.

"Ya seperti pelanduk yang akan jadi korban perkelahian dua gajah. Tapi saya berdoa kepada Allah SWT, semoga para petinggi yang sedang bertikai diberi hidayah demi kepentingan orang banyak. Yang terpenting, kami tak akan jadi korbannya," ucap Widyantoro

Baca juga :

Presiden Joko Widodo Ingin Hadiah Piala Kemerdekaan Ditambah

Tim Transisi Tak Tahu Markas Persires Kini di Sukoharjo

Yahukimo FC Beri Sinyal Ikut Piala Kemerdekaan