Bola.com, Jakarta - Di saat kompetisi nasional vakum, undangan menarik diterima Ramdani Lestaluhu. Gelandang Persija Jakarta di ISL 2015 itu didaulat sebagai juri di turnamen Adidas 2v2 control vs destroyer di Kuningan City, Jakarta, Sabtu (8/8/2015).
Ramdani menilai ajang semacam ini bisa menjadi cara untuk menemukan bibit pesepak bola muda andal Indonesia.
Turnamen ini diikuti 32 orang peserta hasil seleksi, yang terbagi jadi 16 tim. Setiap tim yang terdiri dari dua orang itu unjuk skill dan kebolehan mengolah si kulit bundar demi mendapatkan poin sebanyak-banyaknya yang akan diberikan oleh para juri.
Selain Ramdani, juri lain di acara tersebut adalah Pandji Pragiwaksono, Raphael Maitimo, dan Darius Sinatryha.
Menariknya, sebelum pertandingan dimulai, para penonton dimanjakan dengan aksi 1 lawan 1 antara Maitimo dan Ramdani. Tak ada pemenang pada pertadingan ini, tapi kedua pemain memperlihatkan skill mumpuni mereka.
"Acara ini jadi perubahan yang baik karena berbeda dengan sepak bola biasa, disini dituntut untuk menunjukkan skill dan juga kemampuan cepat untuk berpikir. Mudah-mudahan ajang ini bisa membantu mencari bibit sepak bola berbakat untuk Indonesia," kata Ramdani saat ditemui Kuningan City, Sabtu (8/8/2015).
Tak sampai di situ, Ramdani juga berharap para pemain muda Indonesia tak terpengaruh kisruh Kemenpora dan PSSI yang tak berkesudahan.
"Pemain muda jangan kepikiran masalah ini (Kemenpora vs PSSI), tapi terus saja berlatih. Dan juga jangan hanya berpikir untuk main bola di Indonesia, tapi bermimpi bisa main di luar negeri karena itu semua dari berawal dari mimpi," pungkas Ramdani.
Saran agar pemain muda Indonesia berani bermimpi tinggi itu mungkin saja terinspirasi dari keberanian Ryuji Utomo berkarier di kompetisi kasta kedua Liga Bahrain bersama Al Najma serta tes yang dijalani Evan Dimas Darmono di salah satu klub kontestan Divisi Dua Liga Spanyol.
Baca Juga :
Adam Alis Putus Kontrak dari Persija. Ada Klub yang Berminat?
Awal November 2015 Persija Punya Ketua Umum Baru?
Persija Batalkan Pertemuan, Rahmad Darmawan: Mau Sampai Kapan?