PSS Sleman Petik Kemenangan Perdana di Piala Kemerdekaan

oleh Gatot Susetyo diperbarui 18 Agu 2015, 23:08 WIB
Para pemain PSS Sleman merayakan kemenangan yang diraih atas Madiun Putra FC dengan skor 1-0 di Stadion Wilis, Madiun. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Madiun - Duel seru dipertontonkan PSS Sleman dan Madiun Putra FC (MPFC) saat bentrok di Stadion Wilis Madiun, Selasa (19/8) malam, pada lanjutan penyisihan Grup D Piala Kemerdekaan. Lewat perjuangan tanpa lelah, akhirnya Elang Jawa—sebutan PSS—mampu meraih kemenangan perdana di ajang garapan Tim Transisi Kemenpora ini usai menang tipis 1-0.

Agung Suprayogi menjadi satu-satunya pemain yang menjebol gawang MPFC yang dijaga Agung Hari Mukti. Akhirnya, Agung berhasil merobek jala Agung pada menit 64. Hasil ini membuat PSS nangkring di peringkat empat klasemen sementara Grup D dengan koleksi tiga poin.

Advertisement

“Malam ini sangat luar biasa. Ini berkat perjuangan teman-teman dan suntikan moral suporter yang datang langsung dari Sleman. Yel-yel suporter itulah yang membuat kami tak merasa lelah untuk memberi kegembiraan pada mereka,” ucap Agung seusai laga.

Pelatih PSS Didik Listiyantoro tak bisa menutupi kegembiraannya walau saat laga berlangsung dirinya sempat dilanda kekhawatiran karena permainan tuan rumah jauh meningkat saat meladeni PSS. Apalagi sejak menit ke-13 kapten tim Nova Arianto yang diharapkan sebagai motivator ditarik keluar karena cedera otot pahanya kambuh.

“Setelah Nova ditarik, saya akui waswas juga. Tapi saya beryukur penggantinya bisa jadi dirigen lini belakang. Pada partai ini, saya merotasi separuh lebih skuat yang tampil pada laga perdana saat dikalahkan Persepam. Ternyata ini berpengaruh besar. Mereka lebih bugar dan termotivasi karena dapat kesempatan bermain,” tutur Didik.

Sementara itu, pelatih MPFC Wahyudi tak bisa menutupi kekecewaannya. Meskipun pasukannya telah tampil luar biasa untuk merebut kemenangann dari PSS, usaha mereka sia-sia karena penampilan ciamik Samsidar, kiper berpengalaman yang menempati posisi di bawah mistar lawan.

“Kelemahan kami pada penyelesaian akhir. Anak-anak kurang sabar ketika berada di daerah pertahanan PSS. Tak jarang, mereka juga terlalu lama bermain-main di kotak penalti. Sehingga lawan cepat menutup ruang tembak kami,” kata Wahyudi.

Baca juga :

Tak Mau Salah Langkah, PSS Cermati Tawaran Ikut Piala Kemerdekaan

Ikut Piala Kemerdekaan, Persepam Tidak Takut Disanksi PSSI

PSSI Pertanyakan Sumber Dana Piala Kemerdekaan