Wawancara Liestiadi: Terobsesi Juara di PSM

oleh Abdi Satria diperbarui 06 Nov 2015, 13:00 WIB
Liestiadi Sinaga mulai memimpin sesi latihan PSM Makassar pada Kamis (5/10/2015) di Lapangan Karebosi, Makassar. (Bola.com/Ahmad Latando)

Bola.com, Makassar - Pada Kamis (5/11/2015) pagi, Liestiadi Sinaga sudah terlihat sudah memimpin latihan reguler PSM Makassar di Lapangan Karebosi, Makassar. Kehadiran eks pelatih Gresik United ini di Tim Juku Eja terbilang mengejutkan. Pasalnya, manajemen PSM lebih kerap menyebut Luciano Leandro dan Arcan Iurie, sebagai kandidat pelatih Juku Eka di Piala Jenderal Sudirman.

Liestiadi secara pribadi mengaku tidak menyangka bisa kembali ke PSM yang pernah ditanganinya pada 2011 lalu. Bagi pelatih berusia 47, Makassar adalah kota kedua setelah Medan dalam kehidupannya. Ia pernah singgah di Tim Ayam Jantan dari Timur pada musim 2011, mendampingi Ronert Rene Albert yang jadi pelatih kepala PSM.

Karena itu, dirinya langsung setuju ketika Sumirlan, Direktur Teknik PSM memintanya bergabung di Juku Eja. Kepada bola.com yang menemuinya usai latihan tim, Liestiadi mengungkapkan misi dan target pribadinya bersama PSM di Piala Jenderal Sudirman. Berikut penuturannya:

Bisa ceritakan proses negosiasi Anda dengan manejemen PSM?

Terus terang saya tidak menyangka bisa kembali ke Makassar untuk melatih PSM. Jadi agak kaget juga ketika Rabu (4/11/2015) siang, Sumirlan (Dirtek PSM) menelpon untuk meminta saya melatih PSM. Saya langsung setuju dengan sejumlah alasan.

Pertama, saya memang lagi kosong setelah tidak lagi bersama Gresik United. Kedua, Makassar dan PSM sangat berkesan dalam karier saya. Karena 'lewat' PSM
saya bisa menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.

Advertisement

Status kontrak Anda di PSM seperti apa?

Perjanjian awal dengan manejemen PSM adalah saya di kontrak untuk menangani PSM menghadapi Piala Jenderal Sudirman. Sementara, saya fokus ke situ dulu. Soal saya bakal lama atau tidak di Makassar, itu urusan nanti. Secara pribadi, saya ingin membawa PSM berprestasi lebih baik atau minimal sama dengan Piala Presiden, yakni lolos ke 8 Besar.

Suporter PSM sangat terobsesi tim kesayangan jadi juara Piala Jenderal Sudirman, karena tahun ini PSM merayakan HUT ke-100. Apakah Anda tidak terbebani dengan tuntutan itu?

Saya tidak ada masalah dengan target tinggi tersbeut. Saya malah termotivasi untuk memberikan yang terbaik buat PSM. Seperti suporter, saya juga punya  obsesi juara bersama Juku EJa. Memang tidak mudah. Tapi, saya yakin  dengan kebersamaan yang terjaga baik, semua kendala dan beban bisa jadi  ringan.

Terkait dengan obsesi, apakah Anda yakin dengan komposisi pemain yang ada sekarang?

Saya belum bisa berkomentar soal itu karena baru sekali memimpin latihan. Saya akan berdiskusi dulu dengan pelatih sebelumnya dan pemain senior. Baru setelah itu, saya akan rumuskan program latihan tim. Saya juga akan melihat komposisi tim termasuk pemain PSM U-21 yang  akan promosi ke tim senior. Bagi saya, pemain adalah aktor utama dan penentu hasil akhir pertandingan. Sebagus apa pun program kalau materi pemain tidak mendukung tetap sulit untuk berprestasi.

Seberapa lama Anda ingin melatih PSM?

Saya adalah seorang profesional. Saya tentu ingin lama bersama PSM Makassar yang termasuk klub punya tradisi juara di Indonesia. Tidak  hanya itu, saya ingin mengulang catatan pribadi masa lalu. Dimana lewat  PSM saya bisa jadi pelatih timnas. Doakan saja ya.